-10-

48K 2.3K 12
                                    

Udah part 10 aja, tapi kayaknya cerita ini akan panjang karena setiap partnya pendek-pendek, paling banyak 2500 kata padahal ZEVINA itu setiap partnya bisa sampai 4500 kata

Selamat membaca

💖💖💖

Shevanya duduk di depan kedua kakaknya, saat ini ketiganya sudah berada di rumah mereka, lebih tepatnya di kamar Shevanya.

Sudah sejak 15 menit yang lalu Shevanya bercerita dan kedua kakaknya hanya mendengarkannya ceritanya dalam diam.

"Jadi dia memperkosa kamu?" tanya Malvino dengan tangan terkepal, membuat Shevanya menghela nafasnya.

"Iya" kata Shevanya membuat Malvino langsung bangkit dari duduknya.

"Aku akan bunuh laki-laki brengsek itu" kata Malvino dan Shevanya langsung menarik tangan sang kakak hingga laki-laki itu terduduk kembali.

"Kak, gimana pun juga dia ayah dari anak aku, keponakan kakak, tolong terima dia karena dia akan menjadi adik ipar kakak" kata Shevanya membuat Malvino menggeram kesal.

"Apa kamu nggak benci sama dia? Dia yang udah buat kamu harus berpisah sama Abby dan gara-gara dia juga masa depan kamu terancam" kata Melanie yang juga ikut membenci Zidane.

"Apa aku belum cerita kalau sebelum aku ditarik Kak Zidane aku udah dilecehkan sama cowok yang enggak aku kenal?" tanya Shevanya membuat kedua kakaknya terdiam.

"Mak.... maksud kamu?" tanya Melanie menatap Shevanya bingung.

"Aku juga membenci Kak Zidane awalnya karena dia buat aku harus meninggalkan Kak Abby, karena dia aku terancam dikeluarkan dari sekolah karena sekarang aku udah hamil. Tapi saat aku berfikir bagaimana jika laki-laki itu yang melakukannya, bukan Kak Zidane, apa dia akan bertanggung jawab?! Apa dia akan mendatangiku dan memberiku kekuatan?!"

"Karena pemikiran itulah akhirnya aku mengikhlasnya semuanya, Kak Abby dan masa depanku, aku tau Tuhan melakukan ini karena ini memang takdirku, aku memang nggak ditakdirkan untuk hidup sama Kak Abby, dia bukan jodohku dan aku harus menerimanya meskipun aku sangat mencintainya"

"Kak, aku tau aku mengecewakan kalian, tapi ini semua juga bukan keinginanku, aku ingin menikah sama Kak Abby, aku ingin menjadi perempuan karir yang sukses di masa depan, tapi sekali lagi ini takdirku, Tuhan yang memberinya, Tuhan yang jauh lebih tau apa yang terbaik buat aku"

Dan kata-kata bijak dengan penuh kepasrahan kepada Tuhan yang keluar dari bibir Shevanya itu membuat Malvino dan Melanie langsung memeluk adik tersayang mereka itu dengan erat.

"Maafin Kakak, Kakak gagal menjaga kamu, Kakak gagal, Van" lirih Malvino dengan tangisannya, membuat Shevanya ikut menangis.

"Seharusnya malam itu Kakak nggak ngizinin kamu pergi ke club" kata Melanie ikut menangis pilu.

"Ini semua bukan salah kalian, ini salah aku yang nggak bisa jaga diri aku baik-baik" kata Shevanya seraya memeluk kedua kakaknya erat.

"Kak, jangan salahin diri kalian seperti Amelia, Vanessa, dan Arini. Kalian semua nggak salah, sekali lagi ini semua salah aku, aku yang nggak bisa jaga diri aku sendiri" kata Shevanya menatap kedua kakaknya memohon.

"Aku mohon jangan sedih, jangan nangis, jangan salahkan diri kalian, aku baik-baik aja karena Kak Zidane adalah laki-laki yang baik, dia laki-laki yang bertanggung jawab, dia pasti akan menjaga aku" kata Shevanya yang diangguki kedua kakaknya.

"Bilang ke kakak kalau dia jahat sama kamu" kata Malvino seraya menangkup pipi cubby Shevanya.

Shevanya tersenyum menatap kedua kakaknya lalu menganggukkan kepalanya dengan tegas.

Accident With Mr. Viazco✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang