%%%______DaT______%%%
Embusan angin seolah membelai lembut dan memainkan anak rambut seorang pemuda yang tengah hanyut dalam lamunannya. Seorang pemuda duduk di depan pelek mobil yang terparkir di pinggir pantai Anyer (jakarta). Sekelebat bayangan seorang gadis berkerudung tampak jelas di kedua kelopak matanya. Senyum samar kini menghiasi bibir tipisnya. Ditatapnya deburan ombak pantai, seakan menderu bersama debar jantungnya yang memacu dengan cepat.
Dia memegang dada tepat di jantung. "Apa aku sudah jatuh Cinta padanya?"
"Bang Aryan!" tiba-tiba terdengar seorang wanita memanggil namanya dari kejauhan.
Namun ia tampak tak menghiraukannya.
"Woyy Aligator!" suara panggilan lagi namun sekarang dari seorang laki-laki.
Pemuda yang dipanggil namanya menoleh ke arah suara-suara itu. Dilihatnya seorang gadis yang baru saja turun dari mobil melambaikan tangan kanannya. Dan di pintu lainnya berdiri seorang pemuda yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
Aryan tersenyum tipis mengangkat tangan kanan tanpa melambaikannya.
Zahra Kimi Ahmad. Seorang gadis berambut merah sebahu serta memakai celana pendek dan kaos oblong biasa berwarna putih mulai melangkah dari mobil diikuti oleh Mika Narain Badra, Seorang pemuda keturunan Jawa-betawi berjalan mengikutinya dari belakang.
Aryan masih melepas pandangannya ke arah pasir pantai menatap deburan ombak yang sekali-kali menyapu sisi pantai.
"Woyy bengong aja di sini, entar kesambet nyi blorong tau rasa lo." Canda Mika sembari menepuk sebelah pundak Aryan.
"Nyi blorong?" Zahra mengernyitkan keningnya tampak berpikir. "Nyi blorong bukannya di pantai Selatan. Akh sialan abang Mika ni, ini kan pantai Anyer." Ujar Zahra mencubit tangan Mika.
"Aww, sakit tau. Dicubitnya di sini jangan di tangan." Ucap Mika sembari menempelkan satu jari ke bibirnya yang disambut dengan bibir moncong sebal Zahra serta pipi yang mengembung.
Mereka sejenak berhenti bercanda melihat kelakuan aneh Aryan, dia tidak biasanya dari tadi hanya diam saja tanpa ikut bercanda. Zahra bertanya dengan gerakan dagunya ke Mika yang dijawab olehnya dengan gelengan kepala.
"Lo lagi ada masalah ya? Cerita dong. Biasanya lo cerita kalau ada masalah apa-apa." Mika mencoba selalu meringankan beban sahabatnya itu.
"Iya akh, nggak seru kalau punya masalah dipendam sendiri." Tambah Zahra kecewa.
Aryan menoleh dan menatap satu persatu wajah sahabatnya. "I'm falling in love." Jawabnya nyaris tanpa emosi.
"WHAT!" Mika.
"APA?!" Zahra.
Perkataan itu sontak membuat kedua sahabatnya tercengang. Namun, tak lama kemudian mereka malah tertawa geli.
"Gadis mana lagi yang bakal jadi korban lo itu?" tanya Mika masih dengan tawanya yang pecah menggelegar.
"Kasian, entah gadis ke berapa yang akan bang Yan jadikan tumbal lagi." Sambung Zahra masih terkekeh geli.
Mereka memang sudah tak aneh lagi mendengar kata-kata jatuh Cinta keluar dari mulut Aryan.
Ya. Pemuda yang mempunyai nama lengkap Aryan Mirza Rakhshan. Keturunan (ayah)persia-india(ibu) itu sangat populer dikalangan kelas kakap, apalagi calon pewaris tunggal pemilik perusahaan Rakhshan.Co.Group itu sangat dikagumi dan dikejar-kejar oleh para gadis milioner lainnya. Sehingga begitu mudahnya dia gonta ganti pasangan.
Sifatnya yang cepat bosan pada satu wanita itu dijuluki gelar Aligator from the hell oleh teman-temannya. Semua wanita yang mengejar dan menembak duluan membuat dia begitu meremehkan perempuan, bahkan hanya dijadikan pacar seharinya untuk menemani hari-harinya yang membosankan baginya, lalu setelah itu diputuskan begitu saja.
Aryan dan Mika baru saja Wisuda sarjana hukum di Universitas Harvard (Amerika) dan baru satu bulan pulang ke tanah air. Sementara Zahra baru saja masuk kuliah. Umur mereka berbeda 4 thn.
Sepulangnya dari Amerika. Aryan setiap hari hanya jalan-jalan, foya-foya, dan bersenang-senang. Karena merasa dia calon pewaris, jadi tak ada gunanya untuk bekerja atau bersusah payah selama kantor dan perusahaan ayahnya maju dan uang mengalir di semua ATM-nya.
Mendengar gelak tawa Mika dan Zahra. Aryan menarik napasnya panjang, kemudian mengembuskannya perlahan. "Kali ini gue serius." Jawabannya itu sontak menghentikan tawa kedua temannya.
"Sama siapa?" tanya Mika penasaran.
Aryan menoleh menatap nanar wajah Zahra.
"Jangan bilang abang Yan naksir sama aku. I KILL YOU." Nada mengancam dari Zahra membuat Aryan memiringkan bibirnya. Ia menunduk kembali menatap pasir pantai.
"Sama sepupumu Ra." Jawab Aryan.
Jawaban yang sontak membuat keduanya tercengang.
"Tunggu.. Tunggu. Maksud abang sepupuku yang mana?" Zahra masih belum mengerti sepupu yang dimaksud Aryan apa yang masih kecil-kecil. Mustahil dia mencintai gadis yang masih SMP apalagi yang masih TK.
Aryan menggelengkan kepalanya masih menunduk. "Sama Zena."
Zahra menutup bibirnya yang menganga dengan kedua tangannya. Dia hampir tak percaya dengan perkataan yang Aryan ucapkan barusan.
"Maksud lo, Zena sepupunya Zahra yang memakai hijab itu?" tanya Mika masih kurang yakin.
Aryan mengangguk pelan.
"Zena sepupuku yang dari kampung itu bukan?" tanya Zahra masih belum yakin juga kalau Aryan akan menyukai sepupunya yang serba tertutup itu.
Aryan mengangguk lagi tanpa menjawab.
"Oh! Kiamat sudah dekat. Bagaimana bisa seseorang yang mencoret gadis berhijab dari kamus percintaannya, kini malah terjebak dan jatuh cinta pada gadis seperti itu." Kata Mika sambil menggelengkan kepalanya masih tak percaya.
"Yes. Bener itu, bagaimana bisa abang jatuh Cinta sama sepupuku itu. Mustahil." Tambah Zahra mencoba memungkiri perkataan Aryan yang masih dianggapnya bercanda itu.
"Karena sepupumu berbeda dari yang lain Ra." Jawab Aryan benar-benar serius. Kini ia menatap kembali ke arah ombak yang semakin besar karena hari sudah mulai gelap.
---♣♡💞♡♣---
°°°°______TBC______°°°°
Hy. semua, kini semua Chap akan di revisi ulang. Di hilangkan adegan-adegan yang di rasa mengganjal, serta ditambah, adegan yang tadinya di rasa kurang lengkap akan dilengkapi.
Revisi ulang.. 20~02~2018 (11~06~2019).
Ma'assalamah. Y(^_^)Y
By*Rhanesya_grapes🍇
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRIMU adalah TAKDIRKU [END]
SpiritualEND [08 July 2019] Cinta memang tak memandang status dan usia. Agama dan juga Harta. Tetapi... Jika cinta hadir dari yang berbeda agama. Apakah semudah itu cinta akan dapat restu dari semuanya? Allah Maha pembolak balik hati. Jika yang di atas berk...