~36~ ♥※Kehadirannya adalah Anugrah※♥

366 24 0
                                    

%%%_____DaT_____%%%

Pagi-pagi sekali Ezra sudah pergi. Dia mengirim pesan pada Aryan pergi duluan.

Aryan saja baru selesai lari pagi mengelilingi kompleks saat menerima pesan itu. "Tumben, kenapa kakak pagi-pagi begini udah berangkat? Apakah dia udah berhasil?" tanyanya dalam hati sembari membuka gerbang. Dilihatnya, Zena sedang menyiram tanaman di halaman depan.

"Assalamualaikum. Pagi dek," sapa Aryan menghampiri Zena.

"Wa'alaikumsalam mas. Mandi gih, biar aku siapkan sarapan dulu." Kata Zena mematikan kran air.

Aryan mengangguk sambil mengelap keringat di keningnya.

Ketika sarapan.

"Jam berapa mau periksa ke rumah sakit?" tanya Aryan meneguk jus mangganya.

"Nanti siang aja mas." Jawab Zena menaruh roti yang baru saja dipanggangnya.

"Kalau begitu, jam istirahat aja. Mas akan pulang dulu lalu mengantarkanmu periksa ke rumah sakit,"

"Nggak usah mas. Mba Shafa yang akan mengantarkanku periksa bawa mobilnya. Lagi pula, Bella ada mamih yang nggak pergi kemana-mana,"

"Beneran nggak apa-apa?" tanya Aryan Ragu.

Zena tersenyum sembari mengangguk. "Hanya periksa jahitannya aja kan. Ini pemeriksaan terakhir ko mas."

Aryan menarik tangan Zena lalu mengecup punggung tangannya itu. "Hati-hati. Kalau ada apa-apa, segera beritahu mas. Awas kalau disembunyikan lagi."

"Iya-iya. Aku ngerti ko." Jawab Zena masih dengan senyumannya.

***♡💞♡***

Di kantor Tuan Nayef. Semuanya berdiri menyambut kedatangan kembalinya boss mereka bekerja.

Tetapi, raut wajah Sekretaris dengan karyawan yang kemarin datang ke mansionnya tampak murung dan gugup atas kedatangannya.

"Semuanya, kumpul di ruang meeting." Kata Tuan Nayef serius.

Mereka yang dimaksud masuk ke dalam kantor Tuan Nayef.

Di saat melihat hasil di komputer. Kedua mata Tuan Nayef membelalak. "Kita benar-benar hancur. Semua yang kita bangun dan pertahankan telah hancur."

Brrakkk... bruggghh...

Tuan Nayef menggebrak meja lalu menyingkirkan semua benda yang ada di atas mejanya seperti buku, pulpen dan berkas-berkas yang ada sampai berjatuhan lalu berserakan di atas lantai.

"Keluar kalian semua!" kata Tuan Nayef menahan amarahnya.

***♡💞♡***

Aryan sampai di kantornya. Dia mengernyit tak mengerti melihat semua karyawan tampak santai-santai sambil memakan sarapan mereka di meja masing-masing. Bahkan ada yang mengobrol dengan tenangnya.

Melihat kedatangan Aryan. Semuanya tiba-tiba bertepuk tangan membuat Aryan semakin tak mengerti.

Ezra keluar dari kantornya, tersenyum melihat kedatangan Aryan. Dengan isyarat dia menyuruh Aryan masuk dulu ke kantornya.

Aryan masih dengan kebingungan berjalan lagi masuk ke dalam kantor Ezra.

"Ada apa bang?" tanya Aryan tak mengerti. Kenapa semua tampak tenang dan girang.

Ezra masih dengan isyarat menyuruh Aryan melihat sesuatu di layar komputernya.

Aryan segera melihatnya dan mendadak kedua matanya membulat sempurna dengan mulut yang sedikit terbuka. "Oh. Hoho, jadi kita telah berhasil! Kita benar-benar berhasil?!" girangnya tak bisa menahan lagi kebahagiannya.

DIRIMU adalah TAKDIRKU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang