Huuhhh, aku sangat ingin kenikmatan segalanya! Kurasa hidup ini penuh keterpurukan!
-AnindiAnindi menyadari ucapan dari Andini itu.
"Tunggu, ngapain gue harus tidur di bawah? Kenapa gak diatas kasur?"
"Aaannnndddiiinnniiiii!!!!!!" Serunya.
Tetapi ia telah tertidur pulas. Akhirnya Anindi memutuskan untuk tidur di bawah kasur. Paginya pukul tiga subuh, Andini membangunkan temannya itu.
"Anindi, ayo bangun. Kamu harus shalat tahajud!"
Anindi tetap saja tertidur. Andini berusaha membangunkan sahabatnya itu. Tetapi terlintas ide di depan Andini, ia mengingat cara kakeknya membangunkan anak anak pesantren sewaktu ia kecil.
Ia mengambil air dengan gayung, lalu air itu dicipratkan ke wajah Anindi sampai terbangun.
"Ih, lo itu kenapa sih?! Mengganggu orang tidur aja!" Ketus Anindi.
"Nona Abdullah, kau harus mengikuti kebiasaan kita di pesantren ini. Qiyamul Lail" ujar Andini.
"Heh, tradisi Arab ngapain diikutin coba? Gajelas deh"
"Ini itu sunnah Rasul, Anindi! Bukan tradisi!" Serunya.
"Udah, lo tinggalin gue disini. Gue pengen tidur lagi, titik!"
Akhirnya Andini pergi meninggalkannya sendirian. Dan menuju ke Masjid. Sesampainya di Masjid kakek bertanya.
"Eh Andini, temanmu itu kemana?"
"Kakek, dia itu sangat pemalas. Mungkin kakek harus turun tangan" kata Andini.
"Hei, dia itukan kembaranmu jangan begitu dengannya" canda kakek.
"Kakek, dia sangat mirip denganku. Tetapi dia sangat menyebalkan!"
"Sudah dulu marahnya, ayo kita Qiyamul Lail"
Andini mengiyakan ajakan kakeknya. Paginya jam 6 ia pun membangunkan Anindi lagi.
"Anindi, bangun ada gosip di tv"
Anindi terkejut.
"Gosip mana gosip!!"
"Gosipnya, nanti malam ada acara pengajian. Temanya 'Bergosip Temannya setan', hihi" canda Andini.
"Nyebelin banget sih lu! Oh ya, hari ini sarapannya apa?"
"Tempe orek, eh iya kamu kan sukanya makanan barat ya? Nanti biar kupesankan makaroni" kata Andini.
"Ya boleh, ternyata elo baek juga ya?"
Andini memesan makaroni lewat ojek online. Setelah pesanan tiba, ia memberikannya pada Anindi.
"Nih, pesanannya sudah datang" katanya sambil menunjukkan.
"Tapi kamu harus bayar sendiri, hehe. Sudah ya aku sarapan dulu, sampai nanti. Aku akan mengajakmu ke tempat yang spesial!" Lanjut Andini sambil meninggalkannya.
"Dasar payah, oke baiklah. Gue yang bayar sendiri"
Setelah membayar makanannya, ia lalu sarapan. Dan setelah itu mandi. Tetapi ketika ia memasuki kamar mandi, ia melihat keaadaannya.
"Hah, mandi harus pake gayung, jambannya jongkok? Gila, ni pesantren miris amat" gumamnya dalam hati.
Tetapi ia tetap saja mandi. Setelah itu, ia datang menemui Andini.
"Mana tempat spesialnya?"
"Mari kutunjukkan" kata Andini sembari menarik tangan Anindi.
Sesampainya tempat yang dimaksud.
"Hah, ini yang lo sebut spesial?!"
Nah tempat apa ya yang dimaksud Andini? Dan mengapa ia mengajak Andini ke tempat itu? Besok akan author update yak :D
Jangan lupa vommentnya :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dua Dunia
Ficção GeralSerupa tapi tak sama, begitulah kalimat yang ditujukan kepada Anindi dan Andini. Walaupun mereka rupanya sama, tetapi "tak sama" ada pada latar kehidupan mereka. Anindi, anak dari anggota dewan. Memiliki kehidupan yang sangat berkecukupan, tetapi me...