Chapter 7

12 4 0
                                    

Jum.. jumpa lagi...

Happy reading pokoknya...

..........

Setelah insiden ditabrak ketos ganteng pilihan rakyat platinum, terus cengo gara-gara guru tadi manggil jordan tapi malah nyuruh Dellisa buat ngekor sama dia.

Sekarang Dellisa lagi diajak masuk kelas barunya sama guru yang buat dia cengo tadi. Ternyata guru ini ada jam dikelasnya, bu Beti namanya, B.indonesia pelajarannya dan ternyata dia adalah wali kelas XI IPA 2, kelas Dellisa sekarang.

Disisi lain Rizal sedang menanti-nanti kedatangan seseorang dikelasnya.

"Eh Zal lo kenapa, kesambet neng kunti yang mana lagi? Sampe ngelamun kek gitu!!!" Ucap Dava sambil nabok pundak Rizal, dia itu sahabat Rizal sekaligus anggota the curut.

"Eh si curut, lo ngagetin" Ucap Rizal seraya noyor kepala si Dava

"Eh buset, lo perlu inget, lo juga anggota dari curut ketuanya malah."

"Iya Rizal lupa yah, biar yayang Eza deh yang ngingetin setiap hari." Suara Reza dari arah belakang Rizal.

"Ih jijik gue." Rizal bergidik ngeri.

"Iya kenapa sih lo, ngelamun kesambet mampus dah!!." Kini Rizki ikut nimbrung.

"Berisik deh lo pada, gue itu lagi ngelamunin bidadari yang bakalan warnain hidup gue sama keluarga gue." Ucap Rizal pada teman-temannya.

"Alah so-soan bidadari." Ucap salah satu perempuan didepannya, dia itu kanaya salah satu temennya Rizal.

"Berisik deh l..." Ucap Rizal terpotong karena guru sudah datang kekelasnya.

"Pagi semua" Ucap bu Beti pada muridnya.

"PAGIIIIIII JUGA BUU." Ucap mereka serempak.

"Bagus, oh iya ada berita bagus buat kalian" Bu Beti sedikit menjeda bicaranya, agar surpise katanya.

"Berita apa emang bu?" Ucap seseorang dari pojokan sana.

"Sekolah kita punya murid baru, dan dia akan masuk kekelas ini." Jelas bu Beti singkat.

"Siapa bu? Cewe atau cowok?" Ucap Reza sedikit fanatik.

"Cewe..., baiklah untuk mempercepat pembelajan kita, ibu langsung kenalkan saja pada kalian. Ayo masuk sini!!" Ucap bu Beti pada wanita yang sedang berdiri didepan pintu.

Diapun masuk kekelas, banyak sekali yang menatapnya jijik, aneh, dingin, ngejek, tapi ada juga yang menatapnya wah lumayan.

"Hah nerd"

"Wah bener-bener mau dibully dia"

"Cantik juga, ya meskipun nerd"

"Cantikan gue kemana-mana"

"Dia dari keluarga gembel yang mana?"

"Hebat gembel bisa masuk sini"

Itulah kata-kata pertama yang Dellisa dengar.

"Kayaknya gue gak bakalan betah disini, tapi gue harus buktiin sama bonyok gue kalau gue bisa bertahan." Ucap Dellisa pada hatinya.

Rizal yang sendari tadi mendengarkan cukup gelisah dibuatnya.

"Bidadari gue udah dateng, yang betah disini ya sayang, tapi gue takut dia dibully, tenang ajah gue bakalan jagain dia." Gumam Rizal dalam hatinya.

"Syutttt berisik. Ayo kenalin diri kamu" Ucap bu Beti pada anak perwaliannya.

"Kenalin gue Dellisa putri, gue pindahan dari Bandung. Semoga kalian mau temenan sama gue, gak mau juga gak papa"  Dellisa menjeda bicaranya. "It's so simple, karena gue gak butuh temen yang suka hina orang dari covernya doang." Sambung Dellisa.

PELANGI tak BERWARNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang