Chapter 14

9 2 0
                                    

Terkadang melupakan kesalahan seseorang itu bisa jadi kesenangan tersendiri.

Maaf baru dateng lagi...!!

...........

"DELLISAAA!!!"

Dellisa dan Rizal langsung menengok kearah suara itu.

"Claudia?" Ucap the twins bersamaan.

Claudia dkk terlihat sangat marah dengan mata tajam yg sedang ingin menusuk seseorang.

Kilauan kemarahan dan kebencian juga terlukis diwajah mereka. Masih bisa terlihat jejak maskara yang luntur akibat tangisan.

"Heh!!. Dasar lo yah, BANCI!! bisanya ngadu kaya bocah. Kalo berani langsung sama gue." Ucap Claudia sambil manjambak rambut Dellisa.

Dellisa hanya bisa meringis kesakitan dan enggan untuk membalas perbuatan claudia

Rizal yang sendari tadi hanya bisa menyaksikan, kini angkat tangan dengan mencoba melepaskan tangan claudia dari rambut adiknya.

"Menurut lo, lo itu banci atau pengecut hah!!!!!" Ucap Rizal sembari melepas cekalan tangannya.

"Seharusnya lo ngaca!!, siapa yang banci disini, adik gue apa elo!!" Ujar Rizal sembari mbawa adiknya dari tempat itu dan membiarkan claudia mematung bersama para dayangnya.

Rizal membawa Dellisa ke kelas mereka, agar Dellisa bisa sedikit tenang.

........

Disisi lain ditempat sebelummya

"Tunggu pembalasan gue Dellisa, gue pastiin lo nyesel pernah kenal gue, gue juga pastiin gak akan ada yang bakalan nolong lo, saat lo menjerit ketakutan" ujar wanita tadi yang menjambak Dellisa dan diikuti anggukan dari kawan-kawannya.

Bersambung...

.~.~.~.~

Maaf kawan kali ini singkat banget, lagi males mikir yg panjang-panjang.

Jangan lupa vote dan commet.

Pasti ada typo jadi maaf-maaf ajah yah, biasalah amatir.

Salam carat...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PELANGI tak BERWARNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang