Chapter 9

9 3 0
                                    

"Dellisaaaaaa, tungguin gue." Ucap Kanaya yang sedang berlari menyusuri koridor sekolah.

Yap betul sekali, sekarang semua penghuni Platinum sudah wajib bersekolah kembali setelah 1 tanggal merah nyempil dibulan ini.

"Sa...sa...dell..i..sa...lo..jalan cepet banget sihh, gue jadi capekkan ngejar lo!!" Ucap Kanaya yang masih mengumpulkan semua nafas yang berceceran.

"Kan gue gak nyuruh lo ngejar gue." Ucap Dellisa sambil melepas aerphone yang sendari tadi menyumbat pendengarannya dengan lantunan musik.

"Aih sicurut, dari tadi gue panggilin lo. SEPANJANG JALAN." Ucap Kanaya seraya menekankan kata'sepanjang kalan'.

"Gue gak denger maaf ya!! Eh mening sekarang kita masuk udah mau bel." Ucap Dellisa dengan tangan tertangkup didepan dada.

"Berhubung gue anaknya baik, cantik, syemok, terus rajin nabung dan gak sombong. Gue maafin lo.."

Merekapun bersalaman dan melanjutkan perjalanan mereka yang terhenti.

Seperti biasa Dellisa masuk ke kelas mendapat tatapan horor. Tapi Dellisa cuek.

Waktu begitu cepat menghilankan semua pelajaran yang membuat otak penghuni Platinum kongslet. Bel pulang berbunyi membuat semua otak yang mulai ngebul kini me-refrees  kembali.

Setelah bel sekolah berbunyi, semua ternak Platinum pulang kerumah masing-masing dan tak terkecuali Dellisa dan Kanaya.

Kalau kalian tanya Rizal dkk. Mereka sudah pulang sejak bel baru berbunyi 10 menit yang lalu.

Dellisa POV

"Del!!!" Si Kanaya manggil gue cuy.

"Iya"

"Gue minta maaf ya." Etdah kenapa dia minta maaf ke gue.

"Buat?" Ucap gue singkat.

"Gue minta maaf soalnya....GUE GAK BISA ANTERIN LO PULANG, TERUS GAK BOSA MODUS sama kakak lo." Anying telinga gue budeg coy.

Oh iya perlu kalian tau Kanaya itu udah suka sama baba gue sejak kelas 1 SMP. Tapi gak tau kenapa, cewe yang doyang blak-blakan kaya dia teradang bisa baper terus malu-malu bangsat kalau lagi diliatin baba gue.

"Brisik curut...tapi" Kata-kata gue kepotong curut.

"Tapi kenapa Del lo gak maafin gue." Ucap Kanaya bingung.

"Dengerin ampe selesai baru motong." Eh si somvlak, dia cuma nyengir doang.

"Gue maafin lo. Gue gak papa gak dianter pulang, masih ada siganteng GOJEK, terus syukur deh jadinya baba gue terhindar dari cewe tukang modus yang gak bisa jujur sama perasaannya sendiri." ( kaya author banget )

Si Kanaya cuma 'o' doang, nyesel hayati bang, nyesel.

"Ya udah ah, sana lo balik. Gue empet sama muka lo."

"Iye gue balik, oh iy dadah cuyunk kyu, babe Kanaya mau pulang dulu." Si Kanaya lebai, dikasih makan apasih dia sama emaknya, parudan plastik kaliya.

"Jijik gue, udah sana pulang"

Kanaya pun pergi ninggalin gue sendirian, kaya orang ilang. Tinggal gue yang pulang nih.

Tapi baru ajah gue mau pulang terus turun tangga, gue udah berhenti sama beberapa ceplokan yang mendarat indah dikepala gue.

Ya Tuhan apa salah hambamu ini dimasa lalu, baru ajah kemarin gue dibanjur air pelan seember. Sekarang malah tepung sama telor, emang gue bahan adonan kue apa.

"Huaaaaaaaaaa." Tawa mereka pecah, siapa lagi kalau bukan Claudia dkk.

Gue mah orangnya sabar jadi gue diemin aja mereka. Tapi lama-lama ni orang ngelunjak. Terus malah nambahin penderitaan gue dengan nuangin kecap sama saos. Dikira omelet kali yah.

"CLAUDIA." Ucap seorang dengan nada yang ngebas. Jelas itumah cowo, tapi bomat lah. Gue lagi males dongakin pala gue. Malu gu malu dibully sampai kaya gini.

"Lo apa-apaan sih berhentiin gue hah, lo kasian sama dia. Perasaan level lo gak semurah itu, sampai-sampai gembel kaya gini mau lo embat!!" Ucal Claudia tak terima karena aksinya dihentikan oleh cowo itu.

"Level gue masih sama malah lebih mahal tapi kelakuan lo yang lebih murahan, lo masih ajah suka bully yang kaya gitu, dasar cabe sukanya yang gembel-gembel."

Anjir dia ngebelain gue apa ngehina gue, terus nunjuk-nunjuk gue pas ngomong gembel. Eh sebentar gembel, anying. Seorang calon CEO muda disebut gembel.

"Berisik deh lo, lo mau apa sih. Ganggu kesenangan gue ae." Ucap Claudia pada cowok tadi.

"Mau gue..... lo pulang CABE!!" Anjir tuh laki berani bener manggil Claudia cabe.

Aduh gue penasaran sapa sih cowok itu, tapi gue harus pura-pura takut biar penyamaran gue jadi nerd terus berlangsung.

"Sapa elo nyuruh-nyuruh gue balik."

"Balik sekarang atau gue bongkar siapa lo sebenernya CABE, biar lo dikeluarin dari sekolah gara-gara setatus lo itu."

Tanpa basa-basi Claudia dkk pulang sambil nyenggol bahu gue dan berkata 'sekarang lo aman, tapi besok lo abis sama gue.' Dia berbisik ditelinga gue, dan gue jamin gue doang yang denger. Hadeuuuhhh mampus gue.

"Del lo gak papakan, ada yang sakit, lecet atau gimana gituh?" Ini bocah sangklek apa yah, emang gue jatoh  terus kepleset cangkang pisang gituh.

"Dellisa jawab gue ngomong sama lu juga, dikacangin gak enak kali!!" Et sebentar kom dia tau nama gue.

Kaget gue pas gue liat sapa yang nolong gue. Jordan.

"Eh gak papa!!" Ucap gue kikuk. Biasa ngomong sama cogan.

"Ya udah, ayo pulang gue anterin. Oh iya gak ada penolakan." Anjir baru ajah gue mau nolak.

"Oh iya satu lagi, mulai sekarang lo gak usah belaga nerd depan gue, soalnya gue udah tau siapa lo sebenarnya, SEMUANYA."

"DELLISA ALEXANDRA  WILLIAM PUTRI ABRAHAM"

Deg ...

"Ta..u..d..ar..i..ma..n.na..lo" Ucap gue gugup.

"Mata-mata plus tangan kanan gue dimana-mana, udah ah pulang. Dan satu lagi, gue janji gak bakalan ngomong sama orang lain. Tapi ada saratnya!!" Anjir ni cowok gue tabok juga.

"To the point aja gak usah basa-basi." Ketus gue.

"Gampang, nanti gue ceritai saratnya dimobil. Meningan sekarang kita pulang, kasian si Rizal pasti nungguin lo. Dan kasian juga bunda gue."

"Serah lo." Ucap gue ketus sambil berlalu dari hadapan Joradan.

"Pokoknya lo harus terima syarat itu, mau gak mau. Karena gue bakalan kasih kejutan didalam syarat itu."

Bersambung...

.~.~.~.~

Ditebak ya reders....

Banyak typo jadi HAMPURA..

Semoga kalian suka..okok

Budayakan vote sama comment..

Salam Carat...

PELANGI tak BERWARNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang