17

90 4 0
                                    

Alisa POV

Hari ini seperti biasa aku jalan keluar rumah untuk membeli sayur dan kebutuhan lainnya. Selama aku disini aku usaha kecil2an untuk membantu keuangan aku selama disini. Karena saat ini aku harus berdiri sendiri tanpa siapapun disampingku termasuk Vino-ayah dari anakku.

Sedari tadi perasaanku sudah mulai gak enak. Aku berharap semoga tidak ada sesuatu yang terjadi padaku dan bayiku. Tapi ternyata aku salah...

Vino POV

Aku begitu marah ketika tahu kalau Alvon telah memberitahukan berita ini secara gamblang ke bonyok hingga akhirnya mereka menyuruh orang kepercayaan mereka untuk menyelidiki dimana sekarang keberadaan Alisa.
Aku senang karena itu memudahkan aku menemukan Alisa tapi aku khawatir jika kehadiran bodyguard papa disana malah membuat Alisa menjadi takut dan terjadi apa2 sama anakku dan dia.

Hari ini ku putuskan untuk datang menemui Alisa dan membawa nya pulang untuk ku nikahi. Tapi sesampainya aku disana. Aku kaget melihat apa yang ada di depan mataku.

Alisa POV

"Kamu sini ikut aku" kata pria yang langsung saja menarik ku membuatku hampir terjatuh
"Tapi aku gak kenal sama kamu dan aku tidak mau ikut denganmu" kataku
"Kamu harus ikut. Ini perintah" katanya
"Perintah dari siapa? Katakanlah! Dan jangan menakutiku dan kasar padaku kau membahayakan anakku, sialan !" kataku dengan lantang yang membuatnya menjadi diam dan seketika melunak.
"Saya minta maaf. Tapi ini perintah dari mamanya Den Vino" katanya
Deg.. Deg..
Seketika jantungku berdegup kencang dan serasa tubuhku lemas tak berdaya hingga aku jatuh ke tanah.
Aku tidak takut menemuinya. Aku hanya kaget mendengar nama itu di sebut lagi setelah hampir 4 bulan lamanya aku hidup tanpa bayang2 Vino lagi meskipun anak yang ku kandung adalah anaknya tapi itu kan anakku juga.

Kini kembali ku rasakan sebuah tangan memeluk ku dari belakang membantuku berdiri. Dan seketika kurasa jantungku kembali memompa. Ada rasa yang telah lama hilang. Aku membalikkan badan dan mendapati Vino disana. Sedang memelukku dengan penuh kasih mesra. Aku sungguh merindukannya. Seketika air mataku jatuh membasahi kedua pipiku.

Vino POV

Aku tak habis pikir bodyguard papa akan sekasar itu pada Alisa. Aku sungguh marah dan tak suka perlakuannya. Apalagi saat ku lihat Alisa jatuh ke tanah dalam keadaan Hamil seperti itu. Langsung saja ku datangi mereka dan ku peluk wanita yang sudah sekian lama ku rindukan.
Dia membalikkan badan dan memandangku lalu menangis .

"Maafkan aku Alisa" kataku
"Aku sudah memaafkanmu" jawabnya
"Maafkan aku sudah membuat mu menunggu dan membuat mu menNggung semuanya" kataku menangis

Aku memang laki-laki brengsek. Yang sudah membiarkannya pergi begitu saja.
Ah aku sungguh menyesal. Aku melihat perut Alisa sudah mulai terlihat. Dan aku makin merasa bersalah. Disetiap perkembangan anakku aku sudah melewatkannya. Tapi bukan itu yang ingin ku bahas sekarang melainkan aku ingin bertanya pada bodyguard sialan itu.

"Apa yang kau lakukan pada istriku hah?" tanya ku berapi-api dan tidak sekalipun melepaskan Alisa
"Maaf Tuan, saya hanya menjalankan perintah" katanya
"Perintah? Siapa yang memerintahkanmu menyakiti istriku?" kataku
"Maaf Tuan. Ibu Tuan yang menyuruh saya untuk membawa Non Alisa Kerumah" Jawabnya

Setelah mendengar itu aku langsung membawa Alisa masuk kedalam mobil dan menuju rumah Mama.

Apa sih mau mama ini" aku membathin

Skip

Rumah Mama

"Ma?" teriakku
"Iya. Eh Vino kamu pulang sayang" jawabnya
"Aku pulang karena mama sudah keterlaluan menyuruh bodyguard mama untuk bertindak kasar pada Alisa"jawabku tanpa basa basi
"Maksud kamu?" jawab mama
"Sudahlah ma. Ini Alisa bicaralah. Aku akan disini mendengar dan mendampinginya" Jawabku
"Oke" jawab Mama

"Saya mau kamu meninggalkan anak saya dan membawa anakmu. Saya akan membiayai semua kebutuhannya agar kamu tak mengusik hidup anak saya"_ jelas mama yang buat ku kaget
"Maksud mama apaan sih? Alisa gak pernah sekali pun ngusik kehidupan Vino ma. Mama tolong ngerti bahwa anak yang ada dalam kandungan Alisa itu anak aku" jawabku mulai emosi
"Segitu yakinkah kamu? Memangnya kamu yakin bahwa itu anak kamu?" jawab mama mulai ngelantur
"Aku yakin karena pada saat aku menyatu dengan Alisa, banyak bercak darah dan itu menandakan bahwa aku telah memperawani nya dan aku yang telah merebut itu darinya dan itu artinya belum pernah sekalipun alisa melakukan itu bersama pria lain kecuali sama aku Mama" jawabku mulai lantang. Aku melihat raut kaget di wajah mama tapi aku tidak peduli.
"Ya sudah terserah kamu saja" jawab Mama
"Iya. Dan aku akan menikah dengan Alisa Minggu depan" jawabku dan langsung membawa Alisa kembali ke rumahnya

Ku lihat Alisa mulai menangis .. Tapi aku biarkan biar dia menumpahkan segalanya.

"Vino. Apa kau yakin?" tanyanya
"Ya"
"Apa kau ikhlas ?"
"Iya"
"Kuliahmu?"
"Aku bukan anak SMA"
"I know Vin. Tapi aku akan menghambat semuanya"
"Itu bukan urusanmu"
"Vin"
"Iya lis"
"Aku merindukanmu"

Mendengar jawabannya aku tertegun dan hatiku terasa mencelos.
Aku juga sungguh merindukanmu Alisa"aku membathin

TBC

ALVIANO DAFFA M.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang