Bab 7. Meet with Gloria

142 20 6
                                    

Pagi ini aku berangkat seperti biasa bersama Ayah. Aku mendengarkan lagu di mobil sambil memainkan Hp ku. Tiba - tiba Stephanie mengganti saluran radio di mobil, sial dia selalu mengangguku saja aku sedang asyik mendengarkan musik dia malah mengangguku! Stephanie kadang menyebalkan.

"Kau ganti ke saluran apa?" Tanyaku

"Um.. entah.."

'Scared to be lonely..' bip
'Hey what's up!' Bip
'Just a little change...' Bip
'Berita hari ini! Di gedung terdapat pembunuhan oleh ..'Bip

"Tunggu jangan dipindah! Ganti ke saluran tadi!" Ujarku. Entah mengapa aku tertarik untuk mendengarnya.

"Baiklah.." Stephanie pun mengganti ke saluran tadi

'Pembunuhan ini diakibatkan oleh segerombolan Vampire ujar Mr. Vin karena dia yang melihat kejadiannya. Banyak yang tewas di gedung ini, sekitar 20 orang atau lebih.. Mr. Vin melihat sekitar 5 Vampire atau 7 Vampire yang datang......'

Aku langsung terdiam mendengar berita di Radio itu. Aku langsung teringat kepada Jack dan gebetannya yang seorang Vampire itu yang bernama Gloria itu. Apa yang melakukan pembunuhan ini Gloria? Atau keluarganya?

"Berita macam apa ini?! Vampire?! Hahaha.. mana ada di dunia nyata!" Ujar Stephanie sambil tertawa. Ya dia memang tidak percaya akan hal tersebut

"I..iya yah.. mana ada di dunia ini!" Ujarku

"Ada acara apa hari ini kalian? Ayah tidak bisa jemput. Ayah akan meeting," ujar Ayah

"Tidak ada sih yah.. baiklah aku akan menumpang mobil saja kepada teman - temanku," lalu Stephanie menatapku "kau mau ikut Anna?"

"Umm.. hah? Aku?" Aku terkejut ketika Stephanie menawarkan itu. Biasanya dia tidak seperti itu, malahan dia terkadang tidak peduli denganku "tidak terimakasih.." ujarku. Sejujurnya aku malu jika mengobrol bersama teman - teman Stephanie. "Oh iya yah bagaimana dengan Rick? Dia ikut meeting?" Tanyaku kembali

"Oh tidak.. ayah panggil asisten ayah yang kedua. Rick aku fokuskan kedalam belajarnya. Aku kasian terhadap pamannya yang ingin Rick melanjutkan sekolah namun mereka memiliki masalah biaya."

"Oh begitu.."

"Kau kemarin belajar apa dengan Rick?" Tanya Stephanie

"Umm.. kami ada kerja kelompok membuat makalah jadi yaa kami mengerjakan bersama," ya mungkin Stephanie bisa membaca pikiranku jika aku bohong.

Ayah berdehem "kalian belajar yang rajin ya.. ayah akan sangat bangga melihat kalian sukses!" Ayah tersenyum. Senyuman Ayah membuatku bahagia. Jika ia bahagia, aku pun bahagia juga.

Mobil pun sudah sampai di parkiran sekolah kami. Aku mencium pipi Ayah dan keluar mobil bersamaan dengan stephanie lalu melabaikan tangan kepada Ayah dan mobil Ayah pun pergi. Aku berjalan bersama Stephanie hanya sampai pintu masuk sekolah saja karena Stephanie bersama dengan sahabat - sahabatnya. Ya apa dayaku yang memiliki sahabat seperti Bella dibandingkan sahabat Stephanie yang super cool, namun aku tidak pernah malu untuk memiliki sahabat seperti Bella. Bella orangnya baik dan dia juga asyik untuk diajak bercanda.

Saat aku menengok ke belakang Stephanie dan teman temannya sudah tidak ada. Entah pergi kemana mereka semua pergi.

Bruk!

Aku tak sengaja menabrak seseorang dan saat aku lihat dia adalah seorang laki - laki. Laki - laki itu anak baru yang kemarin bertengkar! Iya itu dia! Dia baru saja menabraku dan untungnya sampai tidak terjatuh.

"Maaf." Ujarnya sambil menatapku "kau.. tidak.. apa apa kan?" Tanyanya dan aku langsung menjaga jarak darinya maksudku sedikit menjauh darinya

"Eh. Iya gak apa - apa." Aku tersenyum dan berjalan kembali melewati dia

ANNABETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang