Cerita ini hanya dipublikasikan di Wattpad!
---
Puri memerlukan banyak inspirasi untuk menyelesaikan novelnya. Novel yang ia rencanakan untuk ia tunjukkan pada salah satu dosennya. Lebih tepatnya, dosennya itu meminta dirinya menulis karena melihat bakat seorang Puri Prameswari. Sebenarnya terhitung lima kali cerita pendek yang ditulis Puri Prameswari dimuat di salah satu media cetak. Tapi tentu saja cerita pendek berbeda jauh dengan novel. Ada banyak konflik di dalamnya dan Puri entah mengapa malam ini enggan melanjutkan tulisannya. Selain tidak ada inspirasi, dia juga tidak berambisi menuntaskan novelnya. Ada memang yang mengatakan bahwa Puri perlu menulis, maka inspirasi akan datang dengan sendirinya, tapi tetap saja ada keengganan dalam diri Puri. Lebih tepatnya, dia malas melanjutkannya dan lebih memilih untuk mampir saja ke sebuah kafe.
Kafe dengan bentuk kekinian yang biasanya menjadi tempatnya anak muda menghabiskan waktu. Kafe yang memiliki tiga konsep unik yang salah satunya ditempati Puri saat ini. Dia duduk tepat di samping gambar tiga dimensi di mana menggambarkan seorang pria berjas yang hampir jatuh dengan tas jinjing yang menghamburkan banyak uang rupiah. Dengan efek tiga dimensi itulah seolah-olah hamburan uang rupiah tersebut jatuh ke arah Puri. Tentu dilengkapi dengan gambar beberapa orang yang melihat ketidakberuntungan pria berjas tersebut dengan ekspresi terkejut.
Puri tidak tahu lagi harus bagaimana mendeskripsikan gambar tiga dimensi yang berada di sampingnya tersebut. Yang pasti membuat dirinya takjub. Bahkan pertama kali datang, di dinding kafe sudah banyak bertuliskan berbagai macam kata-kata positif dengan kata Social dan Human dengan ukuran font paling besar. Sekali lagi, Puri menilai bahwa kafe yang didatanginya saat ini adalah kafe unik yang membuat Puri semakin betah menghabiskan waktu sendiri di sana.
Setelah mengatakan menu yang ia pesan pada salah satu pelayan kafe, barulah Puri menenggelamkan dirinya ke dalam novel yang bulan lalu telah ia beli. Tinggal bagian akhir yang belum ia baca karena tugas tiada henti didapatkannya sebagai seorang mahasiswa. Sekarang Puri memberikan waktu bebas untuk dirinya sendiri. Bebas dalam artian melepas penat untuk sejenak. Entah dengan membaca novel atau sekedar berdiam diri menunggu menu pesanan datang. Mana tahu dengan begitu Puri akan mendapatkan rasa semangat untuk melanjutkan novelnya.
Selama menunggu, pandangan Puri tidak lepas dari novel di tangannya. Dia begitu serius membaca dengan berbagai macam ekspresi. Tersenyum ketika dirasa konyol dan bermuka masam ketika membaca bagian yang menyulut kekesalannya. Bahkan sesekali rambut sebahunya jatuh menutupi pandangannya dari novel. Pastinya membuat Puri berdecak kesal karena hal tersebut sangat menggangu konsentrasinya. Sebenarnya Puri ingin memangkas rambutnya lebih pendek tapi segera mendapat larangan dari sahabatnya, Anjani dan Sakia. Keduanya kompak menjelaskan bahwa seorang perempuan lebih baik memiliki rambut panjang agar terlihat lebih menarik. Walau Sakia adalah perempuan sedikit tomboy, tetap saja bagi sahabatnya itu rambut panjang adalah yang utama.
Sekarang Puri harus berulang kali menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Menahan rambutnya di sana tanpa melepas pandang dari novel yang dibacanya. Saking tenggelamnya Puri pada aktivitasnya itu sampai dia tidak sadar bahwa dirinya sudah berulang kali menjadi objek foto oleh seseorang.
Krisan Aksa Maheswara sedari tadi mengulum senyum melihat sosok perempuan yang duduk tepat di salah satu bangku kafe miliknya. Tepatnya bangku favorit Krisan setiap menemani Ardan ketika datang menemuinya. Bukan karena apa, tapi di bangku itu dia dapat melihat seluruh detail dari aktivitas kafenya. Awalnya Krisan akan duduk di sana, lengkap dengan secangkir kopi hitam di tangannya. Tapi langkahnya harus berhenti ketika melihat seorang perempuan telah mengambil posisi duduk terlebih dahulu di bangku yang menjadi tujuan Krisan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/114183634-288-k9895.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Efemeral (#1 ELK Series) - ON HOLD
General FictionNamanya Puri Prameswari. Perempuan berambut lurus sebahu. Penggila bunga krisan (seruni) dan warna biru. Berparas cantik dan manis. Sifatnya cukup tertutup sehingga tidak menutup kemungkinan hanya memiliki dua orang sahabat, Anjani dan Sakia. Tapi b...