[27] Zerogan's : 27

837 63 6
                                    

"Wah sumpah! Gak nyangka bakal ketemu sama Angkasa!" ujar Farhan yang entah sudah keberapa kalinya ia berbicara soal ini.

"Gue lebih gak nyangka," ujar Hafiz sembari meminum hot matcha yang ia pesan.

Flashback on

"Kata siapa lo kembaran gue?!" seru Angkasa kesal.

"Lo gak liat muka kita mirip?" tanya Hafiz dengan raut wajah datar.

Hafiz menceritakan semua tentang keluarganya, terutama tentang Angkasa yang dahulu diberikan kepada tantenya.

"Jadi selama ini, ibu gue itu tante gue sendiri?" ucap Angkasa sedih.

Hafiz hanya menatap Angkasa datar.

"Boleh tau rumah lo dimana?" tanya Hafiz.

"Gue tinggal di apartement deket sini," balas Angkasa yang langsung diangguki Hafiz.

Hafiz menepuk pundak Angkasa, "Gue kesana dulu," kata Hafiz sembari menunjuk teman-temannya.

Hafiz kemudian pergi menuju tempat dimana teman-temannya berada.

Flashback off

"Rencana lo apa?" tanya Ari kepada Hafiz.

"Ya nemuin Angkasa ke apartementnya lah!" balas Rio sengit.

"Gak mungkin. Pasti Hafiz ngajak Angkasa ke rumahnya buat ketemu sama mamah papahnya," ucap Abror yang masih fokus mengerjakan fisika.

"Pinter banget lo!" sahut Ari kepada Abror.

Hafiz hanya tersenyum kecil, ah ia akan membuat orang tuanya itu bungkam karena berhasil menemukan Angkasa. Tapi, ada satu hal yang ia pikirkan. Angkasa sedang berada di Jakarta, bagaimana jika Lisa mengetahui keberadaan Angkasa?

***

Seorang cowok dengan name tag Radifan Ari Orlando yang bertengger di seragamnya kini tengah berjalan menuju sekretariat basket. Namun, ia tak sengaja melihat Arzan bersama seorang gadis yang familiar di matanya.

"Itu, Dellina?" tanya Ari tak percaya.

Ari mengeluarkan ponselnya dan mempotret kedua insan yang tengah berpelukan. Ari menggelengkan kepalanya melihat dua orang tersebut.

"Gak habis pikir gue mereka sama-sama selingkuh," kata Ari pelan. "gue mesti cepet-cepet kasih tau ke Lisa nih," lanjut Ari.

Namun, ia tersadar, "Ngapain gue peduli sama tutup panci kayak dia? Eh tapi kasian juga. Iya! Kasian!" ujar Ari kemudian pergi menuju sekretariat basket seraya meninggalkan Arzan dan Dellina yang tengah berpelukan.

Disisi lain, seorang cowok yang cukup tampan dengan rahangnya yang kokoh kini tengah memaksa seorang gadis untuk menghabiskan makanannya.

"Kalo kamu gak habisin, mubazir, Alma!" ucap Farhan lembut.

Sedangkan, Alma hanya memutar kedua bola matanya. Bisa tidak sehari saja Farhan tidak menganggunya?

Amara dan Abror hanya bisa tertawa pelan menyaksikan pasangan yang ada di hadapan mereka. Betapa lucunya Farhan yang selalu ditolak habis-habisan oleh Alma dan Alma yang sama sekali jengah dengan kehadiran Farhan.

"Oh kayaknya lo emang pengen disuapin kan sama gue?" tuduh Farhan mengintimidasi Alma.

Alma langsung menatap Farhan kesal, "Gak usah ngehalu! Sembarangan!" kata Alma kesal.

Zerogan'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang