Prologue & Chapter 1

2.2K 14 4
                                    

hey wattpad user! my name is rara, u can call me ra, or rara is okay. saya orang indonesia asli, dan saya baru bergabung dengan wattpad. tentunya dalam karya saya ada plus minusnya, mohon komentarnya! ini novel pertama yang baru saya publish, by the way. enjoy! : - )

note: disini saya pakai dua bahasa, untuk menyesuaikan dengan konsep novel saya. yaitu bahasa inggris dan bahasa indonesia. kisah ini juga hanya fiktif belaka. semoga dapat dinikmati dengan baik  : - D

                                                                                         ***

Prologue


Disaat kita bersama, tiap jam terasa bagaikan detik yang bergulir begitu cepat.

Namun saat kau jauh, tiap detik terasa bagaikan puluhan tahun yang bergulir sangat lambat.

Jadi bisakah kau tinggal, bersamaku, disini?

***

Chapter 1

Janvier membuka matanya saat merasakan sinar mentari menyinari wajahnya. Ia menggeliat pelan, sebelum akhirnya terduduk. “jan, ayo bangun. Udah siang.” Mamanya tersenyum lembut seraya membetulkan tali ikatan gorden.

Janvier bangkit dan meraih kacamatanya. “tadi alvinia pagi-pagi kesini, nganterin buku kamu tuh.” Ujar mamanya saat hendak keluar kamar. “hah? Vee kesini? Kok ngga bangunin aku?”

 janvier langsung sadar sepenuhnya ketika mendengar nama ‘alvinia’ disebut. “mama udah bangunin kamu, Cuma tadi kamu ngga mau dibangunin. Yasudah, alvinia langsung pulang tadi.” Mamanya langsung menutup pintu kamar janvier. Janvier langsung beranjak dan meraih handphone –nya.

Dia memencet beberapa nomer yang sudah ia hafal diluar kepala.

“halo? Vee?” ujarnya.

“haiii ideeeen!! Kebo banget ih baru bangun jam segini..” jawab alvinia dengan ceria. Suaranya yang riang seketika menenangkan janvier dan membuatnya tersenyum halus.

“iya gua baru bangun. Tadi pagi nganter buku kimia? Jadul ah pake nganter-nganterin segala. Ketemuan kan bisa!” janvier menjawab dengan nada ketus.

“ih sewot. Aku gabisa ketemuan sama kamu soalnya sekarang aja aku udah di airport.” Alvinia menjawab dengan santai.

Janvier langsung tersentak.

“ke airport? Ngapain? Lo mau kemana? Kok ngga bilang dulu?” ujarnya tergesa-gesa

“santai aja kali.. aku Cuma ke Singapore.” Jawabnya disertai dengan tawa renyah.

Putih (Karena Kau Begitu Berarti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang