*SIKAP SEORANG MUSLIMAH KETIKA JATUH CINTA*
Islam tidak melarang seseorang untuk jatuh cinta, karena cinta adalah fitrah manusia. Jatuh cinta itu sendiri bukanlah aib dan juga bukanlah dosa. Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi dan menjadi naluri yang ada secara alamiah pada setiap manusia normal. Nabi, orang suci, orang shalih, dan ulama mengalami jatuh cinta kepada lawan jenis sebagaimana manusia pada umumnya.
Rasulullah cinta kepada Khadijah dan Aisyah, ibnu Umar cinta yang sangat kepada istrinya. Ibnu Hazm cinta pada wanita yang sampai membuatnya menjadi ulama besar, Sayyid Quthub mencintai wanita namun gagal menikahinya, dan lain-lain. Semuanya adalah contoh bagaimana perasaan itu adalah perasaan yang normal, wajar, natural, dan biasa.
❤Namun bagaimanakah sikap seorang muslimah ketika beliau jatuh cinta?
1. _ Jika seorang muslimah jatuh cinta, dia tidak akan pernah berkata kepada seorang ikhwan "akhi ana mencintai antum karena Allah" tapi dia berusaha menjaga cinta yang Allah titip dan berusaha menjaga diri agar lebih baik, sebab dia yakin Allah sedang menguji Keimanannya.
2. _ Jika seorang Muslimah jatuh cinta, dia tidak pernah mengumbar rasa cinta yang ia miliki kepada seseorang yang dia sukai, melainkan berusaha menyembunyikannya, hanya dia dan Allah yang tahu, karena dia yakin Allah menganugerahkan rasa cinta itu, maka hanya kepada Allahlah dia meminta pertolongan..
3. _Jika seorang muslimah jatuh cinta, dia berusaha untuk menjauhi orang yang dia cintai, bukan untuk memutuskan tali silaturahmi, tapi agar dia bisa menjaga rasa cinta yang ia miliki dan tidak ternodai dengan kemaksiatan.
4. _ Jika seorang muslimah jatuh cinta, dia berusaha memperbaiki diri dan berusaha mengoreksi apa kekurangan dirinya karena dia yakin Allah ingin yang terbaik untuknya, dan
5. _Jika seorang muslimah jatuh cinta, dia selalu berdoa kepada Allah yang memberikan rasa cinta, agar Allah menjaga cintanya dengan seorang ikhwan pilihan Allah.
Tak Bisa dipungkiri bahwa setiap muslimah mempunyai cinta tapi seorang muslimah bisa menjaga perasaan cintanya hingga menjadi halal baginya. Sebagaiman Allah berfirman :
(An-Nur : 26 )
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)Juga (An-Nur 33)
Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.Dan surah An-Nur ayat 2 :
Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
"...Dan barang siapa belum mampu, maka atasnyalah puasa. Maka sesungguhnya puasa itu benteng baginya."Sahabat Hijrah
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintihan Jemari
SpiritualJika kamu bukan anak seorang Raja dan juga bukanlah anak seorang Ulama, maka menulislah! ~Imam Al-Ghazali @aboutyrs @abyaizzuddin @boycandra @duniajilbab @tereliye @ummuaisyah