Untuk yang kesekian kalinya, ku biarkan hatiku merasakan sakit dan perihnya patah hati.
Ku biarkan dia menangis tanpa ada yang peduli akan sakitnya
Hingga nanti dia yang akan bangkit dan berusaha menyembuhkan luka itu sendiri.Aku pernah menguntai harapan dengan begitu besarnya
Pernah berdoa bahkan sering untuk kita berdua
Tapi dengan begitu mudahnya
Kau hancurkan segalanya
Kau memilih pergi dan lebih memilih bersamanya
Meninggalkanku sendiri dengan rasa sayang sekaligus kecewa yang teramat besar.Siapa yang patut aku salahkan atas rasa sakitku ini? Aku? Kamu? Atau dia?
Sudahlah, aku yang salah. Aku terlalu menggantungkan harapanku padamu,
Ku sadari rasa sakitku ini tidak seberapa dengan rasa kecewaNya saat melihat aku yang terlalu berharap padamu.Dan,
Untuk kesekian kalinya aku lebih memilih mengikhlaskanmu bersamanya. Lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rintihan Jemari
SpiritualJika kamu bukan anak seorang Raja dan juga bukanlah anak seorang Ulama, maka menulislah! ~Imam Al-Ghazali @aboutyrs @abyaizzuddin @boycandra @duniajilbab @tereliye @ummuaisyah