Kimmyra melihat jam ditangannya dan mendengus kesal. Jam 10 malam, beberapa hari ini Kimmy sering pulang larut. Jelas alasannya adalah untuk menghindari papanya yang akan membahas pernikahan yang ia tidak inginkan itu.
Sebenarnya Kimmy sudah selesai rapat dari jam setengah Sembilan malam dan ia mutar-mutar di mall.
Enaknya bekerja di wedding organizer di hari biasa Kimmy hanya rapat dengan calon pengantin atau keluarga pengantin untuk membahas pernikahan yang akan dilaksanakan beberapa hari atau minggu lagi. Kimmy juga bekerja five to two bedanya ia tidak bisa mengambil hari libur di akhir pekan, mungkin jika memang tidak ada acara nikahan tentu ia boleh.
Jika ia tidak ada rapat, Kimmy hanya menunggu tugas dari pemilik owner WO ini. Kimmy sangat menikmati waktunya bekerja disini. Memang jurusan yang ia ambil ketika ia kuliah sangat berbeda dengan pekerjaannya, bahkan ia harusnya menjadi auditor perusahaan terkenal sekarang tapi ia menolak itu dan hanya bekerja di WO yang sedang berkembang itu. Menyesal? Tidak, Kimmy lebih suka bekerja dengan hati dibanding ia tidak nyaman dengan pekerjaan. Memang jika dibandingkan gaji jelas bekerja menjadi auditor perusahaan terkenal akan lebih menjamin tapi Kimmy tidak suka bekerja lembur ketika akhir tahun.
Kimmy tau setiap pekerjaan pasti lelah, dimana bekerja mendapatkan uang tanpa mengenal lelah? Jika ada Kimmy akan mendaftar pertama tentunya.
Kepribadian Kimmy yang periang membuat Ika pemilik WO mengangkatnya menjadi salah satu bagian tetap di WO ini. Inti WO ini hanya ada lima orang, Ika pemilik, Jason adalah suami Ika, Putra, Yefta dan Kimmy. Kimmy sudah menganggap mereka sebagai keluarga bukan lagi sebagai partner bekerja.
∞
Kimmy membuka pintu rumah dan menutupnya dengan pelan agar tidak membangunkan orang rumah. Ia mengendap menaiki tangga dan tiba-tiba saja lampu menyala membuat Kimmy melonjak kaget.
"Astaga papa. Ngagetin Kim aja." Kimmy mengelus dadanya.
"Kok kamu baru pulang?"
"Iya, tadi baru selesai rapat sama calon pengantin buat dua minggu lagi. Terus pas mau pulang, nggak dapet-dapet taksi online."
"Kamu juga harus mengurus pernikahan kamu Kim. Sebulan lagi loh. Besok kamu dan mama akan mencoba baju pengantin ya Kim."
"Kim aja belum pernah liat calon suami Kim pa. Masa iya nyoba baju dulu, kalau dia nggak suka Kim gimana?"
"Kim, denger papa. Suka, sayang dan cinta akan datang dengan sendirinya. Kamu nggak usah khawatirin calon suami kamu. Percaya aja sama papa ya."
kimmyra menghela napas dan menaiki tangga menuju kamarnya. Ia malas berlama-lama bicara dengan papanya. Ia tau, sikapnya itu kurang sopan tapi lebih baik ia meninggalkan papanya dibanding harus bicara terus dengan papanya dan membuat ia menjadi lebih kurang ajar.
Papanya tau jika besok adalah hari libur Kimmy. Ingin rasanya ia meminta Ika untuk memberinya tugas dan tidak usah membayarnya atas pekerjaannya besok tapi ia tau jika ia melakukan itu papanya akan menyeretnya keluar.
Sesampainya di kamar, Kimmy langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Kimmy berdiri dibawah shower yang mengguyur seluruh tubuhnya. Rasa lelah yang ia rasakan tadi hilang dengan rasa khawatir untuk hari esok.
Pernikahan itu benar akan terjadi kurang dari sebulan menurutnya. Bahkan, papa sudah mewanti-wanti untuk meminta ijin pada Ika untuk seminggu sebelum pernikahannya. Yang lebih parahnya lagi, papa sudah dengan santai meminta Ika untuk menjadi WO pernikahan Kimmy.
Kimmy sudah tidak tau harus berbuat apa, hati kecilnya ingin menolak pernikahan ini tetapi melihat keantusiasan papa dalam pernikahan ini membuatnya tidak tega untuk membatalkannya.
Kimmy akhirnya keluar dari kamar mandi karna ia merasa sudah terlalu lama dan tangannya mengeriput. Dengan lemas ia mengeringkan rambut dan bersiap untuk tidur.
Kimmy mencoba menutup mata tetapi bayangan pernikahan yang akan ia hadapi membuatnya tidak bisa tertidur. Rasanya ia ingin menghentikan waktu dan membiarkan waktu disini saja sampai ia yakin dengan pernikahan itu.
∞
Kimmy membuka matanya dengan berat dan menuju pintu yang terketuk sangat kencang. Tadi ia berhasil tidur ketika sudah jam empat subuh dan sekarang jam delapan pagi. Demi Tuhan! Waktu liburnya sangat berharga untuk tidur dan kenapa pagi-pagi seperti ini ada saja orang yang mengetuk pintunya seperti ia tidak membayar pajak.
Kimmy menguap dan membuka pintu itu. Mamanya sudah siap dengan baju rapi dan wangi.
"Ya ampun, Kimmyra. Kenapa belum siap-siap?"
"Siap-siap kemana ma? Ma, Kim ngantuk banget. Kim tidur lagi ya."
Ketika Kimmy ingin menutup pintu, tetapi dengan singap mamanya itu menahan gagang pintu dan tidak membiarkan Kimmy tidur kembali.
"Mandi sekarang atau mama mandiin?"
"Ya ampun mama. Bridal juga nggak akan hukum kita ma kalau dateng siang-siang. Ini terlalu pagi ma"
"Iya, tapi calon mertua kamu bakal hukum kamu kalau masih liat calon mantunya bakal lanjut tidur jam segini."
"Hukuman apa kira-kira ma?" Tanya Kimmy.
"Dibatalkan mungkin?"Jawab mama ragu-ragu.
"Bagus dong ma! kalau gitu Kim mau tidur aja."
Kimmy merasa telinganya ditarik hingga keatas. "Mandi, mama bilang mandi. Susah banget yaampun punya anak gadis."
"Aduh, mama sakit banget. Susah banget yaampun punya mama kaya kepala sekolah."
"Mama emang kepala sekolah dan hari ini mama bela-belain bolos buat kamu. Jadi cepet mandi!"
"Iya, iya." Kimmy sudah diskakmat oleh mamanya itu.
Mama memang salah satu kepala sekolah dibilangan Jakarta Pusat. Sekolah yang cukup hits untuk kalangan menengah keatas. Dulu sewaktu sekolah, mama dengan mati-matian menyembunyikan jika Kimmy adalah anaknya. Kimmy sangat berbeda dengan Ingka. Jika Ingka adalah siswi baik dan penurut, berbeda dengan Kimmy. Kimmy selalu membuat onar sehingga papanya mengharuskan kesekolah dan menghadap kepala sekolah langsung karna sering membolos dan kasus lainnya. Kenapa harus ke kepala sekolah? Jawabannya karna guru konseling Kimmy sudah tidak bisa mengatasi kelakuan Kimmy. Untung saja Kimmy siswi berprestasi, meskipun ia selalu buat onar tetapi nilainya tidak pernah remedial dan jelek. Tapi, dengan kelakuannya itu Kimmy tidak bisa menjadi ranking pertama di kelasnya. Kelakuannya membuat ia tidak bisa mencapai ranking pertama. Meskipun jelas nilainya dengan nilai yang meraih ranking pertama dimenangkan oleh Kimmy.
Mama selalu marah jika Kimmy membuat onar, karna mama merasa ia rapat keluarga jika papanya harus kesekolah. Awalnya mamanya dengan professional akan menjelaskan kelakuan Kimmy pada papanya sendiri, tapi lama-kelamaan itu berubah menjadi ajang kemarahan mereka berdua dengan Kimmy. Jika selesai dari ruang kepsek pasti kedua telinga Kimmy akan merah akibat jeweran dari mama dan papanya.
Kimmy tersenyum jika ia mengingat semua kelakuannya ketika sekolah. Ingka adalah anak baik jauh dari kata menyusahkan seperti dirinya. Tapi meskipun seperti itu papa dan mama tidak pernah mengeluh dan berbuat kasar pada Kimmy.
"Cepetan, malah senyum-senyum sendiri." Ucap mama tiba-tiba.
"Astaga, semalem papa yang ngagetin aku, sekarang mama. Coba deh kita ke dokter dulu ma. takutnya jantung aku bermasalah."
"Bukan jantung kamu, tapi otak kamu. Cepetan mama tungguin."
"Ma, aku mau pake baju. Masa mama disini?"
"Emang kenapa? Dulu juga kamu yang mandiin mama. Pake malu segala. Yaudah lima menit atau nggak mama jewer lagi kamu!"
Kimmy memutar matanya dan berjalan kearah lemari pakaiannya. Ketika ia membuka pakaiannya betapa kagetnya jika pakaiannya tinggal separuh dan entah kemana perginya baju itu. Pasti ulah mama!
Mama dan papa memang pribadi yang berbeda. Meskipun mama tegas, tapi selera humor mama lebih menang dibanding papa. Papa hanya bisa garing dan krik krik ketika melucu membuat Kimmy kesal. Meskipun begitu ia menyayangi papa kecuali kelakuannya ketika menjodohkannya.
∞
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrolable Marriage
RomancePART SUDAH TIDAK LENGKAP Cetak ✔ Dreame ✔ 18+ Kimmyra dipaksa menikah dan menjadi istri kedua. Kimmyra tau populasi wanita di dunia memang lebih banyak dibanding laki-laki tapi ia tidak menyangka ia menjadi istri kedua. Nasibnya yang tidak mujur it...