UM - 26

64.7K 5.7K 87
                                    

Jeng jeng, siapa kangen? Hahaha 

.

.

.

.

 A person that truly loves you will never let you go, no matter how hard the situation is.

Kimmy memandang laki-laki yang berada di tempat duduk kemudi. Rahang kokoh dan suara gigi yang tergesek satu sama lain bersama dengan urat-urat yang terlihat di tangan yang sedang memegang stir.

Kimmy tidak tau harus berbuat apa, harus berkata apa untuk menenangkan Aby. Hari ini untuk perrtama kalinya ia bertemu dengan mertuanya. Kimmy ingin sekali menyapa papa mertuanya itu, tetapi keadaan membuatnya harus berdiam dan menyaksikan betapa pahit dan kecewa yang terlalu terlihat di aura suaminya itu.

Ketika Aby untuk pertama kalinya Aby terlihat begitu menyeramkan dan Kimmy merasa Aby bukanlah seseorang yang ia kenal. Aby begitu berbeda setelah bertemu dengan papinya.

Kimmy mengusap punggung Aby dengan lembut. Tangannya mengusap tangan Aby yang menun jukan urat-urat yang menyeramkan. Kimmy ingin Aby kembali tenang.

"Aku disini untuk kamu." Ucap Kimmy lembut. Tetapi tidak ada jawaban dari Aby, meskipun begitu ia terus mengusap Aby hingga ia merasa Aby sedikit tenang.

Ketika sampai di hotel, Aby berjalan leboh dahulu meninggalkan Kimmy. Kimmy tau, Aby butuh waktu sendiri. Jadilah ia duduk di lobby hotel sendiri. Membiarkan Aby tenang dengan dirinya sendiri.

Tidak lama, Kimmy kembali ke kamar. Ia melihat pintu tidak dikunci. ia masuk ke dalam dengan pelan tetapi ia mendengar Aby sedang berbicara di telpon dengan seseorang.

"Aku nggak bisa dan aku nggak tahan untuk berada di dekatnya. Kamu tau kan? Gimana dia waktu ninggalin aku dan mami? Bagi aku dia udah nggak ada, Lan."

Lan? Kimmy berpikir sejenak. Ah, Wulan.

Kimmy tersenyum pahit, ia berada di samping Aby tetapi ia sama sekali tidak dianggap. Bahkan Aby tidak ingin berbagi dengannya. Entah mengapa ia merasa dicubit dengan kencang.

Kimmy mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam, ia memutukan untuk pergi mencari makan dan jalan-jalan di sekitar hotel saja. Mungkin memang Aby membutuhkan Wulan bukan dirinya. Jadi Kimmy akan memberikan waktu untuk Aby menceritakan kegundahan hatinya pada Wulan bukan pada dirinya.

Kimmy berkeliling sekitar hotel. Untung saja, di sekitar hotel banyak yang menjual makanan. Kimmy melirik arloji miliknya sudah menunjukan pukul enam sore. Sudah bisa ia makan malam.

Kimmy berjalan menyusuri beberapa toko makanan. Ia berencana akan kuliner hari ini dan makan semuanya.

Kimmy mencoba banyak makanan bahkan ia sampai tidak habis pikir jika dengan tubuh kecilnya itu ia mampu makan dengan banyak.

Ketika ia merasakan perutnya hampir saja meledak, Kimmy melihat arlojinya. Sudah jam setengah Sembilan.

Kimmy memutuskan untuk kembali ke hotel. Mungkin sudah cukup bagi Aby berbicara dengan Wulan bahkan jika kurang Aby bisa saja beranggapan jika Kimmy tidak ada.

Kimmy sudah berada di depan kamarnya. Kamarnya sudah terkunci. Kimmy menarik napas dan mengetuk pintu pelan. Tidak ada jawaban. Apa Aby tidur?

Ketika Kimmy ingin berbalik dan meminta kunci pada resepsionis, ia mendengar suara pintu terbuka. Aby dengan rambut masih basah dan handuk melilit di pinggangnya membukakan pintu untuknya.

Kimmy dengan gugup masuk ke dalam dan masuk ke dalam kamar mandi. Tidak ada pembicaraan dengan Aby.

Kimmy mandi dan sengaja berlama-lama di kamar mandi, ia takut jika Aby memang masih membutuhkan waktu sendiri.

Uncontrolable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang