2. Luka Baru dari Seorang Titan

69 10 0
                                    

Hembusan angin pagi menyertai seorang gadis oriental di sekolah yang masih belum tersentuh sinar sang fajar, di tempat dimana ia kini
berjalan.

Taman belakang sekolah adalah tempat favoritnya yang menjadi tempat pelampiasan gelisahnya sekarang.

Namun, tak lama seperti hari-hari biasa, gadis itu harus ke suatu kelas. Di sepanjang koridor ia terus tersenyum sangat kecil, bisa dibilang hampir tak terlihat.

"Aku belum bisa merasa bahagia. Namun kehadirannya membuatku merasa aman dan nyaman, apakah ini rasanya memiliki seorang kakak?" Itulah kiranya suara hati gadis oriental yang tak lain tak bukan adalah Yume.

Ia kini sengaja datang lebih pagi, karena Titan, kaka kelas yang dekat dengannya yang ingin mengatakan sesuatu. Ya, sesuatu yang penting katanya. Sesuatu itu yang membuat hati Yume berdebar kencang. Sampai akhirnya Yume tiba di kelas 3 F, kelas yang dipenuhi siswa populer, termasuk Titan.

Namun, sayang sekali jauh dari seperti apa yang dibayangkannnya tadi. Belum sempat masuk kelas, munculah Titan yang tiba-tiba menarik paksa Yume untuk masuk kedalam kelasnya tersebut.

Diperlakukan demikian, Yume sangat terkejut, karena Titan yang ia kenal tidak pernah berlaku kasar padanya selama ini. Kemudian langkah mereka terhenti. Yume mengukir senyum menatap punggung Titan dengan damai. Titan membalikkan badan dan menghadap Yume dengan cepat. Titan membuka pembicaraan.

" Gue akan jauhin lo dan lo jangan temuin gue lagi "

Senyum Yume perlahan memudar .

"Kita hentikan hubungan ini..."

DEG

"Iya gue tau kita gak pacaran, tapi cukup berakhir sampe disini " cetus Titan bertubi- tubi dengan tegasnya.

Seketika atmosfir disekitar tubuh Yume menjadi panas. Sesak rasanya seperti tercekik.

"Kenapa?" tanya Yume perlahan dirinya merasa untuk tetap tenang.

"KARENA LO GADIS PEMBAWA SIAL!!!!" bentak Titan lantang.

"..........." keheningan tercipta sejenak.

" Apakah Kakak mendapati kesialan lagi ?" tanya Yume dengan suara yang gemetar.

"..........." Titan terdiam.

" Jawab yang jujur kak! Apakah Kakak mendapati kesialan lagi ?" bentak Yume frustasi.

"............" Titan masih terdiam.

"Apa salah saya sama kakak???" tanya Yume pelan pada Titan dengan pipi yang sudah dibanjiri airmatanya.

Titan mengangkat tangan kanannya setinggi bahu, tangan denga telunjuk yang menunjuk ke arah sebuah bangku. Yume segera menoleh ke arah tersebut dan yang ia dapati adalah bangku yang tak layak pakai dan banyak coretan.

Sepertinya pemilik bangku itu adalah Titan. Titan korban buli? Pikirnya Yume. Yume mendekati meja tersebut. Coretan yang penuh dengan kata hinaan.

MATI AJAH LO !!!

KELUAR LO DARI SEKOLAH INI !!!

ADIK LO BARU MATI YA ????

JAUHIN YUME ATO KELAS JAUH DARI LO !!!

TUKANG MAIN CEWEK !!!

Dan masih banyak lagi kata-kata kasar lainnya. Lalu Yume merogoh kolong meja Titan .

"Argh" jerit Yume spontan saat tangannya menyentuh benda basah dan berbulu yang lembek.

Yume mendapati bangkai tikus, ada sampah basah dan kertas juga. Apa salah kak Titan selama ini ya Tuhan, pikir Yume dalam hatinya.

The Rainbow RingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang