(Bel pulang sekolah pun berbunyi)
"Bona." panggil Daniel.
"Iya? Napa?" sahut Bona sambil menengok ke arah Daniel.
"Lo mau pulang?" tanya Daniel.
Bona mengerutkan dahinya. Bingung kenapa Daniel sok ramah gini ke dia. "Ya....Iyalah. Emang mau apa lagi?"
"Oh yaudah, ati-ati dijalan." ujar Daniel sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan kelas.
Bona bergidik ngeri sambil bertanya-tanya. "Kenapa tu orang?"
Bona pun meningalkan kelasnya dan pergi menuju kelas adiknya. Karena Bona murid baru, dia sama sekali belum hafal tentang lingkungan sekolahnya yang baru.
Bahkan jalan menuju ke kelas adiknya sendiri ia masih mengandalkan denah.
"Kak Bona yaa?" tanya seseorang dari belakang Bona saat dia sedang mencari kelas adiknya.
Bona pun menoleh, dan mendapati seorang lelaki berwajah familiar memanggilnya. Seingat Bona sih, dia teman Jihon. "Eh, kamu. Temennya Jihoon kan?"
"Iya kak, kayaknya perlu kenalan lagi deh. Gue Seonho kak." pintanya.
"Maaf, kakak lupa. Gue Bona."
Seonho lalu tersenyum kecil. "Kok bingung kak? Mau cari apa? Perlu Seonho bantu." pinta Seonho.
"Mau cari kelasnya Jihoon nih..." ujar Bona.
"Ooh. Ayo kak, ikutin Seonho!"
(Sesampainya mereka di depan kelas 10 IPS-2)
"Ini kak, kelasnya Jihoon." ujar Seonho saat mereka sampai di depan kelas 10 IPS-2, kelas Jihoon.
"Makasih Seonho..." ujar Bona berterimakasih.
Seonho lalu mengangguk mengiyakan ucapan terimakasih dari Bona. "Seonho pulang dulu ya kak." pamitnya.
"Eh, iya. Ati-ati dijalan." jawab Bona sambil melambaikan tangannya ke arah Seonho.
Seonho membalikkan badannya dan mulai berjalan menyusuri koridor kelas 10 sambil terus terbayang wajah Kak Bona alias Kakak Jihoon.
"Bisa ya cewe secantik itu." batinnya.
Bona pun masuk ke kelas 10 IPS-2 dan menemukan Jihoon yang dengan santainya duduk di bangkunya sambil terus menatap handphone.
Entah apa yang sedang ia lakukan.
"Hun, yok pulang!" ajak Bona tapi tak diindahkan oleh Jihoon.
"Bentar, mager." ujar Jihoon sambil tetap duduk di bangkunya.
"Ayo ihh..kamu berat tau." eluh Bona sambil menyeret Jihoon dari tempat duduknya.
"Iya-iya, yok." ujar Jihoon mengalah.
(Di rumah)
"Itu diluar kenapa brisik banget." batin Bona sesaat setelah dia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di rambutnya.
Bona yang penasaran pun turun ke ruang keluarga dan melihat teman-teman adiknya sedang main ps dalam keadaan masih memakai seragam.
"Eh kak, gaapa kan Jihoon bawa temen-temen Jihoon?" tanya Jihoon.
"Ya gaapa, kakak gak ngelarang." jawab Bona sambil mengeringkan rambut dengan handuk yang tadi melilit di kepalanya.
"Kak jangan ngeringin rambut disini dong, temen-temen aku pada ngeliatin tau gak kak." bisik Jihoon ke Bona.
"Emang kenapa?" tanya Bona yang juga berbisik.
"Gausah banyak tanya sekarang kakak masuk lagi aja ke kamar kakak." perintah Jihoon sambil mendorong Bona ke arah tangga.
"Gausah dorong-dorong juga kali!" sungut Bona.
.
."Hun, kakak lu sumpah menggoda banget. Putih, tinggi, langsing, cantik. Idaman gue banget hun.." ujar Eunki.
"Awas lu kak, ngapa-ngapain kakak gue!" ancam Jihoon.
"Beruntung banget si Daniel sebangku sama kakak lo." ujar Haknyeon.
"Loh, Kak Bona sebangku sama Kak Daniel?" tanya Jihoon.
"Iya, Pak Leeteuk yang ngatur tempat duduknya." jelas Haknyeon.
Jihoon tak percaya dengan yang barusan ia dengar. Jujur saja, ia tak ingin ada teman satu gang-nya, atau bahkan semua jenis lelaki, menjadi dekat kepada kakaknya.
Mengapa?
Ia hanya ingin menjaga kakak perempuannya dari kelakuan biadab lelaki manapun.
Ya.
Manapun.
.
.
.Jihoon as overprotektif little brother.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP - Kang Daniel {✔}
ФанфикCast: - Kang Daniel - Park Bona - Kim Doyeon - Yoo Seonho - Park Jihoon - Kim Chungha - Dll Ps: It's true story