Happy Reading 🙌
▪️Rasa
Pagi ini, terik matahari cukup menyengat. Membuat para insan yang sedang melaksanakan rutinitas upacara di hari Senin pagi, mengeluh kepanasan. Seperti Senja yang saat ini tidak berhenti mendumel.
"Kapan selesainya, sih?" Entah yang ke berapa kalinya Senja mengucapkan kalimat seperti itu.
Senja menghela napas lega saat seluruh siswa di perbolehkan meninggalkan lapangan. Langsung saja seluruh siswa berhamburan ke segala arah. Ada yang ke kelas, ada yang ke toilet, ada yang ke UKS hanya untuk tiduran, ataupun ke kantin untuk sekedar membeli minuman.
Senja merupakan bagian dari mereka yang memilih untuk ke kelas. Ia berbelok menaiki tangga. Kelas XI memang ada di lantai atas semua.
"Senja."
Ana tiba-tiba saja datang dengan satu tangan yang merangkul bahu Senja, disertai senyuman lebar. Senja menurunkan tangan Ana yang cukup mengganggunya.
"Apaan?"
Ana sempat mencebikkan bibirnya sebelum bibirnya tertarik sempurna ke atas "Lo kenal Given, kan?"
Senja mengerutkan keningnya, tampak berpikir "Kak Given yang bolot, itu?"
"Hush, laknat lo. Lagian itu kak Gino, ih. Ini Given temen seangkatan kita, siswa pindahan empat bulan yang lalu itu, lho."
"Sama aja."
"Jauh gitu kok namanya." Gumam Ana
"Oh iya, sebenarnya dari tadi malam gue kepikiran sesuatu terus. Lo harus tau." Ucap Ana saat mereka sudah sampai di dalam kelas.
Senja duduk di kursi nya, ia melipat kedua tangannya di atas meja dan menaruh mukanya disana. "Terserah."
"Se."
Senja hanya berdeham.
Ana menggoyang-goyangkan badan Senja "Senja ih, gue mau nanya dulu."
"Apaan?" Kali ini Senja duduk dengan tangan kanan yang menyangga kepalanya.
"Lo kemarin dateng ke acara ultah nya kak Radit, kan?"
"Kenapa?"
"Ih jawab dulu, iya atau enggak."
"Iya. Lagian kok lo bisa tau? Lo ngikutin ya?" Senja memicingkan matanya.
"Dengerin dulu makanya, nethink mulu deh sama temen sendiri juga. Heran."
"Ya, apaan?
"Kemarin malam gue juga dateng ke acara ulang tahun kak Radit karena bokap nyokap gue temen baik orang tuanya dia. Disana mayoritas kakak kelas semua, dan awalnya gue gak tau lo dateng ke acara semacam itu. Nah pas gue ijin ke toilet, lo tau gak sih, "
"Gak."
"Ih bodo."
Senja terkekeh "Terus?"
"Gue ngeliat Given ada di depan toilet cowok." Ana sedikit menurunkan suaranya.
"Ya kan dia cowok. Kalau dia di depan toilet cewek, baru itu aneh." Senja terkekeh kecil.
"Ish bukan gitu. Masalahnya, gue sempet nguping. Dia lagi ngomong sama cowok gitu, dan mukanya serius banget kayak lagi ngerencanain sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
Novela JuvenilTentang aku dan tentang kamu. Yang akhirnya tidak akan menjadi tentang kita. Perasaan aku dan perasaan kamu. Yang akhirnya tidak akan berakhir sama. Keinginan aku dan keinginan kamu. Yang akhirnya tidak akan menuju satu muara. Sebu...