Capter 15

901 56 1
                                    

Lanjut..
___________________________

Ceklek~

"Hay cagiya" ucap jungkook setelah (y/n) membukakan pintunya.

(Y/n) tampak mematung melihat jungkook, dia benar-benar tampan fikirnya, sampai ia mengabaikan ucapan jungkook.

Melihat itu jungkook tampak menatap (y/n) bingung.

Sampai akhirnya jungkook berdehem cukup keras dan dapat seketika membuat (y/n) membuyarkan lamunannya.

"E-ehh.. emmm masuklah" (y/n) cukup salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Jungkook sekarang telah duduk di ruang tengah, dengan (y/n) sedang mengambil minuman ke dapur untuk jungkook.

Disana jungkook dengan setia menunggu (y/n) kembali dari dapur.

Namun di sisi lain (y/n) tampak gelisah, ingin rasanya ia kabur tapi bagaimana fikirnya.

Setelah beberapa lama akhirnya (y/n) memberanikan diri menemui jungkook sambil membawa minuman, entah sudah berapa lama jungkook menunggunya disana.

"Ini munumanmu" ucap (y/n) parau.

Jungkook mengangguk.

"Aku ingin mengajakmu keluar, bolehkah" tanya jungkook tersenyum.

Mendengar itu (y/n) menundukan wajahnya sendu.

Sampai ia berkata dengan sangat perlahan.
"Aku tidak mau keluar, aku akan menjawabnya sekarang juga"

Jungkook tersenyum senang mendengar itu, mungkin (y/n) sudah tidak sabar fikirnya.

"Baiklah, aku ingin mendengarnya sekarang juga"

"Tapii.. bisakah kau jangan menunduk seperti itu, aku ingin melihat wajahmu" lanjut jungkook.

(y/n) tidak memiliki keberanian sebenarnya untuk menatap jungkook, tapi ia harus melakukannya.

dengan perlahan (y/n) memberanikan diri menegakan wajahnya dan menatap jungkook.

Mata mereka sekarang bertemu.

Senyum jungkook memudar dengan perlahan menatap mata (y/n) yang terlihat sendu, ada apa dengan gadis ini batin jungkook terus bertanya, jungkook semakin bingung melihat (y/n) yang tampak tersenyum miris.

"(y/n) ?" Panggil jungkook pada (y/n) yang menatanya sendu.

"Aku tidak bisa jungkook, aku tidak bisa menerimamu, aku tidak, aku tidak ingin hubungan kita lebih dari sebagai teman" ucap (y/n) mantap dan tegas tanpa ada keraguan sedikitpun, sampai ia sendiri tidak percaya dengan apa yang ia katakan itu.

Jungkook sangat terkejut mendengar itu, hatinya serasa di tusuk beribu-ribu duri yang sangat tajam, ini sungguh menyakitkan bagi jungkook, untuk yang pertama, tapi ia harus terluka.

(y/n) semakin menatap jungkook sendu, rasa bersalah semakin menjadi-jadi sampai membuatnya sesak, sampa akhirnya ia tak bisa menahan air matanya di depan jungkook.

Jungkook menatap (y/n) semakin dalam, sapai ia melihat keraguan di mata (y/n), apa yang sebenarnya gadis itu sembunyikan fikir jungkook mulai curiga.

"Ma.. maaf ka-kan aku jung..kook" (y/n) bersuara lagi dengan terbata-bata, air matanya terus mengalir membasahi pipi mulusnya itu.

Jungkook mencoba mendekat, dengan duduk di samping (y/n).

"Apa yang kau sembunyikan (y/n)?" Ucap jungkook sambil memegang kedua pundak (y/n) agar menghadap kepadanya.

(Jjk&you) Sacrifice And The Power Of Love ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang