Selamat membaca!
Sudah dari sepulang sekolah tadi, diandra celingak -celinguk memperhatikan serta mengubrak-abrik pakaian dalam lemarinya. Saat ini, ia sedang memakai dan melepas kembali beberapa setel pakaian yang ia pilih 15 menit yang lalu. Ia kebingungan dalam menentukan baju yang cocok untuk kerja kelompok hari ini.
Setelah lama mencoba-coba beberapa pakaian yang ia pilih tadi, akhirnya pilihannya jatuh kepada baju kodok selutut dengan dalamannya kaos putih sebatas siku. Menurutnya gayanya tidak terlalu feminim jika memakai baju itu,dibandingkan jika ia harus memakai dress. Diandra hanya memoles bedak bayi dan mencepol rambutnya, lalu tak lupa memakai beberapa gelang dipergelangan tangannya. Setelah selesai, barulah ia keluar kamarnya dan memakai sepatu santainya yang bercorak bintang.
"ma, diandra kerumah kerin dulu yah, mau kerjain tugas kelompok"pamitnya kepada mamanya.
"yaudah hati-hati ya"kata mamanya diandra memberikan izin dan nasehat kepada anaknya, diandra.
"oke ma, Assalammualaikum"kata diandra sambil menyalami tangan mamanya
"wa'alaikumsalam"
Diandra bergegas berjalan kaki kerumah kerin dan semakin mempercepat laju kakinya. Ia takut jika nanti teman-temannya sudah datang terlebih dahulu dan melihatnya datang dengan berjalan kaki seperti saat ini, apalagi jika nicho yang melihatnya, bisa-bisa anak tersebut terus mengejek dan menjahilinya. Betul saja, ia sangat gensi kepada teman-temannya jika mereka tahu ia berjalan kaki, bukan mengendarai motor atau pun diantar.
Sebenarnya diandra merasa aneh dengan dirinya sendiri, karena biasanya ia memang selalu berjalan kaki ke rumah kerin. Dan rasa gengsi ini tak pernah ada sebelumnya. Apalagi saat dirumah tadi, ketika ia kebingungan memilih pakaian, sebelumnya ia juga tak pernah sampai sebingung itu memilih pakaian,dan biasanya jika kerja kelompok ia lebih suka memakai dress ketimbang baju kodok.
Sungguh. Hari ini diandra benar-benar dibuat bingung dengan kelakuan dan perasaannya.
Entahlah apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, yang pasti beda dari hari biasanya. Entah juga apa alasannya begitu.
Kini ia sudah sampai dirumah sepupunya, kerin, setelah menempuh jarak yang sebenarnya tak jauh jika dinilai dengan menggunakan mata ketika melihat peta di google, namun cukup jauh jika dijalani karena berkelok-kelok masuk-keluar gang.
Sepertinya, harapannya untuk datang lebih dulu dari teman-temannya tak tercapai. Karena saat ini, semuanya telah berkumpul kecuali tio. Tio tidak datang, kata sih kerin.
"diandra-diandra.... Kasihan amat sih loh sampe ngos-ngosan kayak gitu. Kenapa nggak sms si nicho aja buat jemput loh tadi. Nicho itu always stay, apalagi kalo dibutuhin sama cewek, ya kan nic?"kata roy, si hitam manis dengan nada cekikan.
Diandra menahan amarahnya.
"loh kok jadi gue yang kena?"nicho menyangkal.
"udah-udah!sekarang mendingan cepetan kita kerjain tugasnya. Udah makan juga dari tadi, masa sekarang lanjut mau ngerumpi. Terus kapan kerja kelompoknya."celetuk kerin.
Alhasil semua bergerak untuk mengerjakan tugas kelompok tersebut.
***
Saat ini dan sedari tadi, hanya diandra yang sibuk merekam semua aktivitas mereka, setelah ia sedikit membantu mematah-matahkan lilin.
Ialah yang paling antusias untuk membuat dokumentasi kerja kelompok mereka hari ini dengan menggunakan hp nicho yang tadinya dipinjam oleh dina dan kerin untuk berselfi. Nicho tak ambil pusing atas hp-nya yang sedari tadi dipinjam oleh teman-temannya. Bahkan ia tak menghiraukan jika saat ini hp-nya sedang dipegang oleh diandra, orang yang sangat senang ia jahili."eh nic, hp loh tuh dari tadi sama diandra. Tumben nggak ngamuk?"adu aldi kepada nicho.
"iya. Sih nicho mah giliran cewek aja yang minjem hp-nya, dikasih. Lah giliran gue dirumahnya kemaren minjem buat numpang nge-game di hp-nya nggak boleh. Kan nyesekk."roy nyeletuk juga.
"kalo itu kan beda roy. Mereka minjem kan cuma buat selfi, nggak bakalan kenapa-kenapa hp gue. Nggak bakalan cepet panas juga tu casing hp. Sedangkan loh mau numpang nge-game. Gue aja ngegamenya bolong-bolong. Loh kan tau gue sering nge-game dihp gue, terus kalo loh numpang nanti hp gue bisa cepet rusak."jelas nicho panjang lebar kepada roy.
"ah bacot loh nic."sahut roy
"eh nic tapi kok tumbenan sih loh nggak ngejahilin si diandra?.Padahal dia udah berani-beraninya tuh minjem hp loh. Biasanya kan disekolah selalu berantem juga kalian"tanya aldi yang spesifiknya lebih ke masalah nicho dan diandra.
"bacot"tanggap nicho dan berlalu dari aldi. Menyusul roy yang mendatangi dina dipondok rumah kerin.
***
"yeayy! Akhirnya nih tugas kelar juga"
Diandra bersorak kegirangan melihat hasil kerja mereka yang cukup memuaskan."Alhamdulillah yah selesai juga tugas kelompok kita"kata dina yang dibalas anggukan dan senyuman oleh yang lainnya."Yaudah deh gue mau pulang yah kerin. Tugas kelompoknya loh aja yang pegang,okee?"kata dina berpamitan
"siap! biar gue aja yang bawak ke sekolah besok nih fiberglass. Loh hati-hati deh pulangnya"sahut kerin.
"ehmm kerin gue juga pamit yah."kata tarisa.
"oke" balas kerin."dra gue cabut duluan yah"kata dina.
"yaudah sana pulang."jawab diandra.
"ish"balas dina.
"dah diandra"kata sih tarisa.
"yang lain kita pamit duluan yah"teriak dina kearah cowok cowok yang masih anteng menikmati makanan yang dihidangkan kerin.
Yang nyahut cuman roy "okey din, hati hati dijalan"
"siap"balas dina dengan senyuman juga.
Selepas berpamitan, dina dan tarisa segera pulang dengan mengendarai motor. Tak lama setelah kepergian dina dan tarisa, aldi juga berpamitan untuk pulang. Tentunya bersama nabilah. Begitulah pasangan serasi ini, duduk berdua dimotor lalu melambaikan tangannya kepada teman-temannya.
"kerin, anterin aku pulang yah, please!" pinta diandra memasang wajah memohonnya kepada kerin.
"aduh apaan sih dra, loh pulangnya tuh sama mereka berdua aja. Minta anterin sama roy atau gak si nicho tuh. Gue nggak bisa gue kan harus les sekarang." tolak kerin. Diandra memasang wajah cemberutnya dan mengayun ayun kan kakinya.
"eh roy loh anterin diandra pulang bisa kan? Tolong banget nih. Kasihan sama sepupu gue kalo harus jalan kaki. Kalian juga bawa motornya masing masing juga kan?" tanya kerin.
"aduh gimana yah ker, gue sih bukannya nggak mau tapi sama kayak loh gue juga harus latihan futsal sekarang."roy berbohong.
"yaudah deh gini, dra loh dianterin sama nicho aja yah. Oke kan nic?"
"loh kok jadi gue?ngak ngak! Gue juga banyak kerjaan harus cepet cepet pulang sekarang, yaudah gue pulang yah duluan semuanya. Assalammualaikum."
"waalaikum salam eh ogep dasar loh yah manusia tanpa nurani."
" udah deh kalo emang nggak ada yang bisa nganterin aku pulang. Yaudah aku jalan kaki aja lagi."
"yaudah dra. Sini bareng gue aja nggak papa kok kalo gue telat nanti. Demi loh nih temen sejolin gue yang paling ribet"akhirnya roy memutuskan untuk mengantar diandra. Mengurungkan rencana yang terlintas tadi, gagal karena sasaran yang sudah pergi duluan.
"Serius nih?"diandra kegirangan.
"Iya."sahut roy memasang senyum lebarnya.
"Yaudah ker, aku pulang yah. Bye."pamit diandra.
"Oke dra ati ati."sahut kerin.
Roy pun berpamitan dengan kerin. Selepas itu ia segera menyalakan mesin motornya dan melajukan motornya, tentunya setelah Diandra naik ke motornya.
Next chap?be patient!
Slow update! Kelanjutan dari part ke-10 akan dijelaskan di part selanjutnya! Follow This Story!
Thank you for reading,all!
#1 April 2k18
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN LOVE AND AMBITION
Teen FictionBukannya cerita cinta yang selalu ditemani sebuah keromantisan! Bukan juga cerita cinta yang berjalan dan berakhir seperti sang pemeran utama dalam sebuah kisah percintaan. Ini adalah sebuah cerita cinta yang bisa saja berakhir sempurna. Hanya saja...