3«LANGKAH AWAL»3

34 4 0
                                    

Author's pov

Seperti biasa, nicholas dan bima pergi sekolah bersama, diantar oleh ibu mereka masing masing. Menggunakan motor.

"bim, gue kekelas yah."pamit nicholas kepada sahabatnya itu.

"ya udah sana"ujar bima sambil menaikkan sebelah alisnya, karena melihat nicholas yang senyum senyum seperti orang baru gila.

Nicholas segera kekelas.

"nicho?tumben loh dateng pagi."kata salah satu teman dekat nicho, M.radit firmansyah.

"h gak papa sih, lagi pengen aja"jawab nicho.

Anak anak pun mulai berdatangan.Tak lama diandra datang dengan dina. Mereka pun langsung duduk kekursi mereka.

" dra, kapan kapan kita jalan yok."ajak dina kepada diandra.

"yah ayokk, kemana ni?"tanya diandra dengan semangat.

"gimana kalo ke resto serba serbi aja, nongki nongki gitu?"usul dina .

"oke. cuma kita yang jalan?temen kamu nggakk ikut apa?". Tanyanya.

"tarisa sama nabila ikut kok"jawab dina.

"sepp, jadi kapan kita jalannya?hari ini aja gimana?"tanya diandra sambil mengeluarkan buku bukunya karena bel masuk sudah berbunyi.

"boleh deh, tapi gue tanya tarisa sama bila dulu yah"dina berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri temannya yang berada dibarisan no 4.

Sementara diandra, sedang membaca buku mtknya. Cowok dengan gaya sok keren namun tampang seperti urakan datang menghampirinya.

"heyy"

Diandra yang merasa seperti disapapun mendongakkan kepalanya.
"aku?"

"gue mau minta maaf"ucap lelaki tersebut yang tak lain nicholas.

"minta maaf buat apa?"tanya diandra kebingungan.

"maaf, karena yang nabrak loh kemarin gue."jawab nicholas.

Terkejut mendengar jawaban dari nicholas, diandra langsung berdiri"ohh jadi kamu, yang nabrak aku sampai jatuh kemarin?h enak banget kamu minta maafnya sekarang, kenapa nggak dari kemarin minta maafnya?nggak liat apa kaki aku sampe memar.dasar,..nggak tanggung jawab banget jadi cowok."cerocos diandra membuat nicho terngangakk. Rasanya ingin sekali memukul wajah orang yang ada didepannya ini. Kesal diandra dalam batin.

"kemarin gue nggak sempat buat minta maaf sama loh, karena gue dikejer sama radit."jelas nicho dengan gaya songongnya.

"Aku.. Nggak nanya alasan kamu!"ucap diandra dengan nada ditekan lalu pergi menyusul dina kebelakang.
Sedangkan nicho terdiam dan tetap pada posisinya dan berpikir.

***

Suasana kelas yang riuh, diam seketika, saat mendapati guru dengan perawakan tinggi dan tegap berdiri diambang pintu dengan mistar kayu yang dipukulkan ke pintu dan tak lupa mata melotot.

"duduk semuanya"ucap pak adam dengan sangarnya.
Semua siswa pun kacar kacir kembali kekursi mereka, begitupun dina dan diandra.

Brakkkk

Diandra yang hendak duduk langsung terkepar di lantai dan matanya langsung tertuju pada orang yang menarik kursinya, yang tak lain tak bukan, nicho.
"hhhhh huuuuuu"sorak semua siswa, termasuk dina.

"rasain loh"ucap nicho dengan senyum jahatnya.

"kamu..!"tunjuk diandra.

"sudah sudah siapa suruh kalian tertawa?"lerai pak adam. Semua siswa pun langsung terdiam termasuk nicho yang langsung anteng.

"sekarang, buka buku kalian halaman 5"perintah pak adam yang langsung dilaksanakan semua murid dikelas 91 itu.

*****

Kantin

"gilak... Kamu tuh ya din, bukannya nolongin aku, malah ketawain aku"oceh diandra kepada dina.

Dina cengigisan"ya sorry, gue tadi kelepasan"

Saat ini mereka sedang berada dikantin.

"buk, model 3!"pinta diandra kepada buk anisa penjual model dikantin. Ini adalah makanan favoritenya dikantin.
Dina hanya menggeleng gelengkan kepala melihat temanya memesan model yang tentunya 2 mangkok untuk sang pemesan sendiri dan 1 untuknya.

"masih aja doyan makan loh, dra?"tanya dina dengan cekikikan.

"iyalah, makan itu kebutuhan, din"jawab diandra dengan mudahnya.

"salut gue!"kata dina yang melihat diandra makan.

"din, suer gue kesel banget sama si nicho. kenapa sih harus gangguin aku tadi, dan lo tau nggak... Yang nabrak aku kemaren dia".cerita diandra.

"serius?"tanya dina tak percaya.

"iya. Aku ocehin deh. Ehh malah narik kursi aku pas mau duduk. Ngeselin banget tau nggak sih".

"naksir kalik sama loh"ucap dina.

"Ya kalik.. Abis minta maaf terus ngerjain. Pokoknya nih yaa, aku bakalan bikin perhitungan sama dia."ujar diandra tersenyum licik.

"Mungkin itu cara dia buat pdkt sama loh"kata dina. Diandra hanya mengendikkan bahunya. "Nih yah dra, gue cuman mau nyaranin sama loh. Ati ati kalo loh mau bales dendam sama tu anak. Ntar ujung ujungnya loh falling in love sama dia".Saran dina

"tenang aja din, aku NGGAK akan pernah jatuh cinta sama tu bocah"tangkas diandra lalu berdiri.

"mau kemana loh?"tanya dina yang melihat diandra berdiri dan berjalan.

"yah kekelas lah! "jawab diandra singkat.

Dina pun dengan segera menyelesaikan makanannya.
"cepet banget sih loh makan"batin dina dan langsung berlari mengejar temannya itu.

***

Kelas

"dina..... "pekik diandra saat tiba dikelas dan membuat semua siswa terkejut karena lengkingan suara diandra.
Mendengar namanya dipanggil, dina langsung saja menuju sumber suara"loh kenapa sih manggil manggil gue teriak kayak gitu. "celoteh dina yang langsung terngangak melihat diandra yang sedang berinjit diatas meja.

"hahahhahaha"tawa dina yang langsung diikuti siswa lainnya.

"eh din bantuin aku!"pinta diandra yang sedari ingin mengambil tasnya yang berada diatas lemari.
Dina pun mengambilkan tas diandra.

"udah naik meja, masih nggak bisa ngambil nih tas, pendek sih loh!"ledek dina.

"apaan sih, ngeselin". 😠

"nih"dina memberikan tas diandra.

"makasih dinaku sayang, walaupun ngeselin"ucap diandra setengah jengkel atas hinaan yang memang nyatanya benar dari temannya itu.

"oii siapa yang naruh tas aku diatas lemari? " tanya diandra pada anak anak kelas dengan memasang tampang sangarnya.

"gue. Kenapa nggak suka? "sambar nicho diambang pintu yang langsung duduk dikursi dengan santainya.

"jelas aku nggak suka. Ganggu tau nggak!"jawab diandra langsung mengebrak meja nicho.

"mangkanya kalo orang minta maaf tuh yah dimaafin. Jangan diomelin! "ucap nicho dengan kedua tangan dilipat kedada. sok cool.

"aku nggak semudah itu buat maafin kamu! Dan sekarang kamu ganggu aku, okeyy aku bakalah kasih kamu perhitungan."ucap diandra dengan songong.

"buktiin aja. Loh atau gue yang bakal menderita? "tantang nicho.

"kita liat aja nanti"ucap diandra dengan tersenyum licik.

Pertengkaran tersebutpun berakhir dengan masuknya buk endang, guru bahasa indonesia.

*****

(Tantang-menantang, pasti kayak tom sama jerry nih.)
Don't forget "Votement"😀

BETWEEN LOVE AND AMBITIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang