Jimin menatap jam tangannya lalu menyeruput coffeenya ,ia menghela nafas pelan lalu menatap ke arah luar jendela sekolah. Ia teringat pertemuannya dengan jungkook kemaren ,entah apa yang ia rasakan sekarang mungkin sedikit bahagia dan lebih banyak rasa kesal -mungkin-
"Menjengkelkan" lirihnya pelan lalu menyambar tas dan jaketnya dan jalan pergi dari sekolah.
.
.
.
.Jimin tersenyum saat taehyung datang menjemputnya ,ia memasuki mobil namja itu dan langsung memasang salbet.
"Kau ingin makan ?"tanya taehyung
Jimin menoleh lalu menganggukan kepalanya, taehyung menjalankan mobilnya lalu pergi dari lingkungan sekolah.
.
.
.
.Taehyung tersenyum saat jimin tengah menikmati makanannya dengan khitmat ,dan sesekali taehyung menghapus sisa makanan dengan tisu di sudut bibit jimin. Namja manis itu hanya tersenyum lalu melanjutkan makannya lagi.
"Kau tidak makan tae"tanya jimin saat ia selesai acara makannya.
Taehyung hanya menggelengkan kepala lalu meminun kopinya dan menatap jimin.
"Tidak ... aku sudah makan dengan managerku jadi saat syuting selesai aku langsung menjemputmu"
Jimin hanya gelengin kepalanya lalu menatap keluar kaca restorant, taehyung sangat perhatian terhadap dia. Taehyung memegang tangannya membuat jimin sontak menoleh menatapnya.
"Jim ... Aku tau ini terlalu cepat ,tapi ... Bisakah kita menjalin hubungan lebih dari teman .. Aku rasa .. Aku menyukaimu"
Jimin terdiam saat mendengar pengakuan taehyung dan jujur saja ,ia bingung saat ini .ia nyaman berada didekat taehyung dan namja itu dangat perhatian kepada jimin namun ia juga masih mencintai cinta pertamanya 'jeon jungkook'. Jimin menggigit bibirnya pelan sungguh tenggorokannya kering sekarang.
"A..aku.."
"Gak apa jimin ...kau mungkin butuh waktu untuk memikirkannya .. aku akan menunggumu sampai kau menerimaku jim"
Jimin menganggukan kepalanya lalu mereka berdua pergi dari restauran tersebut,dan tanpa mereka sadari sepasang mata tengah menatap mereka tajam.
"aku takkan membiarkan jimin menjadi milikmu"
.
.
.
.
.Jungkook mengakhiri rapatnya lalu berjalan meninggalkan ruang rapat diikuti oleh seokjin menuju keruangannya.
"Kau kurang sehat sajangnim? Kau bahkan tidak bersemangat?"
Jungkook menggelengkan kepalanya lalu mulai memeriksa berkas-berkas yang ada dimeja kerjanya.
"Aku baik-baik saja .. Dan apa-apan kau memanggilku seperti itu huh?? "
Seokjin berdecak pelan lalu mendudukan dirinya di sofa ,dan menghela nafas panjang
"Kau ini presdir bodoh ,kau harusnya membiasakan dirimu dipanggil sajangnim oleh karyawanmu .. Ckck"
Seokjin mulai bangkit dan meninggalkan jungkook di ruangannya.Jungkook menatap sebuah foto namja yang tengah tersenyum lebar saat memenangkan sebuah piala. Itu adalah dirinya waktu kecil ,hah .. Mengingat masa kecil ia mulai teringat oleh jimin . namja jelek ,pendek dan gemuk itu berubah drastis menjadi namja manis dan cantik . jungkook heran saja ,namun ia merasa tertarik mengetahui apa yang terjadi dengan jimin.
"Kau membuatku penasaran jimin-sii ,kita lihat saja nanti"ucap jungkook pelan lalu menampilkan seringgainya yang menawan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty U || JJK x PJM
Teen Fiction"apa mau mu bantet?" "a..aku ingin kamu menjadi kekasihku" "ck ... kau jelek ,pendek dan gendut mau jadi kekasihku? Kau harusnya berkaca dulu .. pergi sana dari hadapanku .. Merusak pandangan saja" jimin menatap jungkook yg pergi meninggalkannya, ke...