Praktek

10 1 0
                                    

Hari yang 'menyenangkan' dimulai

Pada saat di Bis

   Aku membawa barang barang, seperti alat tulis dan juga jaket. Entah apa yang di pikirkan Gerry. Dia menyuruhku membawa jaket, padahal ini sangat tidak di perlukan.

   Adam yang idealis sangat tidak senang dengan saran Gerry. Dan, Gerry memaklumi itu. Jadi Gerry menyuruhku membawa 2 jaket. Ini anak nyusahin aja.

   Perjalanan dari Terminal menuju Kantor Si Payah Diki lumayan memakan waktu. Dibutuhkan waktu hingga 1 jam. Ya maklum, kantor Si Payah Diki itu berada sangat jauh dari perkotaan. Entah apa yang di pikirkan Si Payah Diki itu.

   Menghadiri sebuah undangan adalah hal yang sangat terhormat bagiku. Kata bapak, kita harus membawa sebuah bingkisan untuk yang mengundang. Tapi ini Si Payah Diki yang mengundang. Jadi pake Kaos saja.

   Sebanarnya Ide menggunakan kaos adalah ide Adam. Entah apa yang dipikirkannya. Dia menggunakan kaos oblong berwarna merah dipadu dengan celana berwarna krem. Tidak lupa dia mengguanakan sepatu sneakers. Kesannya sepertu orang yang mau olahraga ketimbang orang yang mau megunjungi undangan.

   Sedangkan aku??? Memakai Kaos putih dan celana panjang hitam. Di tambah sepatu sneakers -ikutan si Adam.

   "Memangnya Pak Diki mau bicara apa dengan kita???"
   "Heh.... Entahlah. Aku tidak mengerti."
   "Dan juga, kenapa kau bisa dapet undangannya??? Padahal kamu ngga memiliki special ability."
   "Hah??? Maka dari itu, akupun aneh." Ini anak kalo nggak ada gue, bisa di culik.
   "Jangan jangan ada sesuatu."
   "Mungkin, sesuati yang ingin di sampaikan kepada kita berdua."
   "Mungkin."

   Di sepanjang perjalanan, Adam hanya membaca komik. Dia sengaja Download bajakan. Hanya untuk penghilang rasa bosan.

Sesampainya di Kantor Si Payah Diki.

Ternyata Gerry lebih pintar. Perfecto.

====================================

Episode kali ini sengaja singkat, karena lanjutan nya bisa di lihat pada bagian 4, Pelarian.

In Your MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang