"Lu bego atau apa??? Anak sekolan nggak punya senjata kek elu."
"Oh iya, lupa. Panggil polisi cepet."
"Iya... ini lagi."
Sial, kenapa harus bawa orang lagi. Udah orangnya banyak, sedangkan yang tahu cuma 1. Oke, gue siap.
"Mereka datang Bay."
"Eh, Dam, kenapa bisa disini??? Lu kan tadi kabur."
"Aku liat kamu disini dari jauh. aku heran kenapa kamu ngomong sendiri. Eh ternyata lagi teleponan."
"Bagaimana kau tahu mereka Dam???"
"Entahlah, tetapi kau tenang saja."
"Bagaimana bisa tenang, itu ada orang jahat Adam."
"Orang orang penting, para murid sudah di evakuasi, karena 'koleksi'mu itu Bay. Jadi mereka hanya mencari vas kosong disini."
"Ooo... Kau bagaimana???"
"Aku memberitahumu agar kabur sekarang."
"Ya sudah ayo kabur."
Seperti yang diperkirakan, mereka tidak bersahabat. Setelah hanya mendapatkan vas kosong, pasti mereka ingin menyandra. Gue dan Adam keluar gedung dan mencari tempat parkir.
"Hei, Gerry."
"Ya???"
"Apa kendaraan kita sekarang???"
"Lu masih anak sekolah Bayu, mana boleh bawa kendaraan."
"Ya elah, serius nih nggak ada."
"Cek saja bagian utara."
"Ya elah, sama aja ada."
Bagian utara tempat parkir adalah tempat mobil mobil mewah dan mobil orang penting. Di sana terdapat banyak sekali CCTV. Sistem parkirnya pun berbeda. Setiap mobil diparkirkan pada sebuah tempat dengan pelindung kaca antipeluru. Diambilnya juga tidak sembarangan, diperlukan kartu khusus untuk membukanya.
Tanganku memberi isyarat kepada Adam untuk periksa sekitar. Di bagian inilah biasanya mereka mencegat target. Lorong menuju tempat parkir biasanya terdapat penjaga yang selalu siap. Kini gue dan Adam harus bersikap tenang agar tidak teridentifikasi sebagai musuh.
"Dam, santai."
"Gimana mau santai, dibalakang udah ngejer ngejer."
"Maka dari itu, elu harus santai."
"Oke."
Setelah melewati tempat yang menegangkan, sampai juga di parkiran. Gue menuju tempat yang dimaksud Gerry. Tetapi kali ini Gerry melakukan kesalahan.
"Woi, kenapa mobil yang ini."
"Udahlah, biarin aja, itu mobil ngebut loh Bay." Gerry berbicara lewat telepon setelah tahu dia salah bawa mobil.
"Bukan masalah ngebutnya, kalo lecet bisa bangkrut."
"Udahlah gampang, masih ada kan di garasi kantor."
"Ya sudah, lah. Woy Dam, lu mau ikut ngga???"
"Ya pastinya."
Setelah keluar dari tempat parkir, Adam memeriksa sekitar. Dia takut kalo penjahat penjahat itu muncul lagi. Ya sebenarnya gue pun takut. Tapi kalo ngga konsentrasi dalam mengendara ya bisa kecelakaan.
Kembali lagi ke gue.
Karena ada orang lain yang ngelihat gue menyulut petasan, gue diskorsing seminggu nggak boleh berangkat. Ya ini namanya bukan skorsing, tetapi liburan. Siapa juga yang mau sekolah. Lebih baik baca komik.
Seminggu nggak berangkat memang boring saja. Namun, ketika masa liburan gue kedapatan tamu. Tumben amat ada tamu. Rumah gue kan di tengah tengah hutan. Nggak mungkin juga orang bisa liat rumah ditengah tengah hutan seluas 200 hektar. Bodo ah, ada penjaga sama Gerry.
Ting tong, Ting tong, Ting tong
"Ger, ada siapa???"
"Kamu nggak mungkin pengen dapet tamu kek ginian deh Bay."
"Emang kenapa???"
"Cek aja sendiri."
"Berbahaya nggak nih???"
"Nggak, tenang aja, aku bisa ngeliat kamu darimana aja."
"Okelah."Biasanya, yang pernah bertamu disini itu rekan bisnis bokap gue. Kadang kadang pejabat yang berteman dengan bokap. Dan mereka semua mengeluh, kenapa rumahnya di tengah hutan, susah tau. Semua seperti itu, tetapi bokap malah ketawa.
"Ya bentar, ada perlu a...."
"Kenapa???"
"Si Orang Penting, silahkan masuk dulu."
"Hmmm, bolehlah."
"Kau tahu, kau bisa menginjakan kaki disini itu karena apa?? Karena aku... dan sekarang..."
"Santai, jangan terlalu terburu buru."
"Gimana nggak buru buru."
"Bapak mu saja masih bisa santai saat nilai saham menurun."
"Kau ke sini bukan untuk bisnis kan???"
"Bukan, aku hanya ingin merekrut."
"Siapa lagi??? Sudah banyak kau merekrut, dan hasilnya, Tidak ada. Kau hanya menyusahkan saja."
"Aku cukup tersinggung tentang menyusahkan"
"Memang kau menyusahkan."
"Hahahahaha, ini baru permulaan Bay. Santai seperti di pantai, selaw seperti di pulau. Hahahahahaha."
"Kau masih bisa santai pada situasi ini. Pantas saja nggak ada hasilnya."
"Hahahahahaha, oh iya, ngomong ngomong, ini ngga ada minuman???"
"Tinggal bilang aja mau minum. Aku ambil dulu."
"Buatkan saja aku jus."
"Untukmu, hanya air putih Diki."
"Kejam sekali kau Bay."Gue kedapur buat bikin menuman. Hanya dua gelas air dengan es sudah lah cukup.
"Aih, beneran air saja. Dulu kita sahabat kan??? Kejam sekali kau Bay."
"Sudah itu saja. Gue belum belanja bulanan. Oh iya, kali ini siapa yang mau kau rekrut???"
"Ah, akhirnya kau ingin tahu juga."
"Cepet, katakan siapa yang ingin kau rekrut."
"Setelah sekian lama, dan sudah ku pikirkan matang matang. Aku sudah menemukan."
"Siapa??? Tidak ada hubungannya dengan kejadian kemarin kan???."
"Ada, dan aku nggak nyangka, kau ingin menyelamatkan ku."
"Sudah cukup, siapa yang ingin kau rekrut???"
"Orang yang bersamamu waktu itu.
Adam."

KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Mind
Acción2 sahabat dengan karakter, visi, misi yang berlawanan. Dengan latar belakang yang sama, mereka berusaha untuk saling mengalahkan lawannya, yang sebenarnya sahabatnya sendiri. Perbedaan umu dan jabatan bukan penghalang Bayu untuk membuktikan sebuah k...