Author POV
Restoran Non Jan, restoran unik dan mewah di jalan Rrugë. Selain unik, restoran ini sangat besar dan megah. Sebelum memasuki Ruang utama, terdapat sebuah taman kecil dengan air mancur. Setelah taman dan air mancur, restoran ini sangat kental dengan arsitektur eropa kuno. Dengan pilar pilar yang menjulang tinggi dan beberapa rilief eropa kuno, membuat kesan klasik tetapi elegan.
Mungkin, Bayu sudah terbiasa dengan hal hal yang mewah dan elegan. Tidak jarang, rekan bisnis ayahnya mengajak Bayu ke tempat seperti ini.
Lain halnya dengan Adam. Dia masih mem 'bodo amat' tentang berpakaian. Padahal orang orang yang datang ke restoran Non Jan adalah orang orang penting dan memiliki 'kertas kecil berbau khas' yang sangat banyak. Tetapi dengan membawa mobil mewah, kesan mem 'bodo amat' telah hilang entah kemana.
"Hei, apa kau merasa Aneh???" Tanya Adam ke Bayu dengan nada gelisah.
"Aneh apanya??? Itu semua orang, bukan alien." Bayu bercanda dengan nada serius.
"Sialan kau. Kenapa dia mengajak kita kemari???"
"Entah mungkin...."Tiba tiba, layar sebesar 8 inch menyala.
"Oke, karena kalian menggunakan mobil, silahkan parkirkan dulu. Aku sangat menyarankan jika di parkirkan di bagian utara. Mereka mengetahui mobil yang kalian gunakan."
"Hei, siapa kau???" Tanya Adam dengan nada super duper kesal.
"Orang yang sama."
"Halah, apaan lagi ini, ada orang mendekat udah di ketuk ketuk lagi kacanya." Bayu berteriak bingung.
"Dia adalah suruhanku. Silahkan keluar, berikan kepada dia kuncinya."
"Ya ampun, mimpi apa semalem." Bayu mencoba mengerti dengan situasi.
"Ngga ada hubungannya dengan mimpi." Adam menjawab dengan datar.
"Ya, tuan selalu benar."
"Oke, good."Setelah keluar dari mobil, Adam memberikan kuncinya kepada orang suruhan si 'misterius'. Setalah orang suruhan si 'misterius' menjauh, seseorang dengan berbusana pelayan datang.
"Tuan tuan, sepertinya anda sedang ditunggu."
"Ya, dimana si 'misterius' itu." Adam bertanya dengan santai.
"Dia di sana, sini ikut saya."
"Oke." Adam mengiyakan
"Hey, Dam,.pake ini." Bayu menyodorkan sebuah jaket.
"Untuk apa lagi???" Sepertinya Adam tetap mem 'bodo amat' soal pakaian
"Pakai aja dulu."
"Oke oke, mungkin ini tiket masuknya."
"Memang." Jawab Bayu dengan datar.
"Hah??? Maksudmu???"
"Lupakan."
"Ah, tuan tuan, maaf mengganggu pembicaraan anda, tetapi, tuan ini sudah menunggu anda, saya mohon pamit." Ucap pelayan dengan sopan dan sedikit membungkuk.Setelah di persilahkan duduk, Adam dan Bayu duduk dengan muka heran. Nampak jelas muka mereka sedang berfikir siapa pria dengan wajah eropa yang duduk di depan mereka. Dengan rambut panjang dan disisir ke belakang, membuat gambaran seorang professional. Dengan santai ia menatap Bayu dan Adam. Dan setelah itu dia memakan Salad yang sudah di pesan.
"Ah, sepertinya Diki benar benar selektif. Bisa bisanya dia...."
"Diki??? Maksud anda pak Diki???" Bayu bertanya dengan serius.
"Dan jika boleh aku tahu, siapa namamu???" Dilanjutkan oleh Adam yang sama sama serius.
"Hahahaha, santai saja, aku bukan orang jahat. Kita sedang mencari orang yang sama kan???"
"Apa maksudmu??? Dan siapa namamu???" Bayu mencoba membuat situasi tegang.
"Ah... sepertinya Gerry belum memberitahu kan siapa aku."
"Hah??? Gerry??? Memang kau siapa Gerry???" Bayu bertanya dengan nada kaget.
"Gerry dan aku adalah partner, kita pernah ditugaskan dikasus yang sama, tetapi ketika kasus itu selesai, kami berpisah. Entah apa yang membuatnya pindah ketempat seperti ini. Yang aku tahu, dia selalu melakaukan sesuatu yang dia anggap menguntungkan bagi dia. Dan dia tidak memandang apakah itu keuntungan material ataupun jabatan."
"Sepertinya anda kenal dekat dengan Gerry???" Adam yang dari tadi berfikir mencoba bertanya
"Ya, kau benar anak muda. Kemampuan analisamu kuat, pantas saja Diki..."
"Stop!!! Apa maksudmu mengundang kami???" Bayu memotong demi terjaganya informasi.
"Kerja sama. Kita akan bekerja sama."
"Kerja sama apa??? Apa hubungan nya kau dengan kami???" Bayu bertanya dengan nada yang keras.
"Kerja sama mengukap siapa dalang di balik semua ini... dan oh, kau datang Gerry, senang bertemu dengan mu."Dari jauh nampak seseorang berbadan tinggi dan besar, rambut pirang yang sengaja berantakan adalah gambaran dari seorang informan sekaligus penjaga Bayu dari 'terkaman' penculik. Ya walaupun Bayu tidak mempunyai kelebihan.
"Sudah lama kita tidak bertemu, oh iya apakah aku melawati sesuatu???" Gerry bertanya dan membuat hangat suasana.
"Tuan Misterius ini terus menerus berkata aneh, aku tidak mengerti." Bayu mecoba menjelaskan kepada Gerry.
"Sudah cukup berpura puranya. Perkanalkan dia Tn.Devian, partnerku ketika kasus di culik nya 25 orang berbakat." Gerry menjelaskan kepada Bayu dan Adam.
"Jadi semua ini???" Adam bertanya dengab nanda heran.
"Ya, kau hampir di culik, dan seperti yang kau lihat, ini sudah direncanakan." Bayu menjelaskan secara datar.
"Ah, ngomong ngomong tentang culik, sepertinya kata kata itu tidak akan diterima oleh Diki, terkadang dia menjelaskan bahwa dirinya itu benar." Devian memberi tahu informasi tentang Diki.
"Ya walaupun dia seperti orang baik, kepala yayasan di sekolah kalian, tapi percayalah, dia sedang mencari orang orang berbakat sama seperti 'dia'." Gerry melanjutkan informasi Devian.
"Ooooo, memangnya buat apa dia mencari dan menculik???" Adam membuat pertanyaan berbobot.
"Sudah kuduga kau mengatakan itu Dam, akhir akhir ini, keamanan semakin menurun. Orang orang bar bar semakin banyak di luar sana. Jadi Diki berniat membuat pasukannya sendiri, tetapi rahasia, dan kita tidak tahu prosedurnya." Bayu menjawab pertanyaan Adam.
"Hah??? Aku tidak mengerti... alasan macam apa itu??? Enggak salah kan melatih orang walaupun caranya sedikit kasar???" Adam mencoba membantah, ini cara agar mendapat informasi lebih banyak.
"Semua yang di culik hilang, informasi perjalanan sudah hilang, bahkan beberapa dari orang yang di culik dinyatakan meninggal, walaupun belum ada bukti jasad yang valid." Bayu mencoba mencari sebuah data yang terdapat pada laptop miliknya.
"Oooooo, jadi kalian sebagai tim pencarian orang??? Gitu???" Adam mencoba menyimpulkan.
"Ya tetapi ada hubungan nya dengan bisnis juga." Bayu yang dari tadi serius tambah serius sekarang.
"Hahahahahaha, kau sama seperti ayahmu..." Devian mencoba melepas rasa serius yang sudah melekat pada tubuh Bayu.
"Dari mana kau tahu ayahku???"
"Ah, sudah lama sekali ceritanya nya... seperinya Gerry juga ingat."
"Ya... aku masih ingat."====================================

KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Mind
Acción2 sahabat dengan karakter, visi, misi yang berlawanan. Dengan latar belakang yang sama, mereka berusaha untuk saling mengalahkan lawannya, yang sebenarnya sahabatnya sendiri. Perbedaan umu dan jabatan bukan penghalang Bayu untuk membuktikan sebuah k...