CHAPTER ONE

40K 2.2K 15
                                    

(Luna and Isabelle is on the top ↑)

UPDATE!!!

Enjoy reading guysss~
Semoga kalian suka chapter ini :)

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca hoho :3

~^~^~



"Never in million years I imagine to meet you again"

-author-



~^~^~

Fifteen Years Later

Isabelle Thompson POV

Los Angeles, California






"Belle! Sarapannya sudah siap!" aku hanya mengerang mendengar ibu angkatku, Diana. Berteriak dari bawah. Aku mengecek semua barang bawaanku. Jas lab, cek. Kacamata, cek. Ponsel, cek. Dompet, cek. Aku rasa sudah semua. Untuk terakhir kalinya aku menatap diriku di cermin. Sudah lima belas tahun berlalu. Awalnya aku tidak mau meninggalkan panti asuhan, tapi Diana dan Robert adalah orang tua angkat yang baik juga perhatian.

Mereka tidak suka melihatku bersedih. Jadi mereka melakukan segala cara agar aku bisa tersenyum. Mereka sudah membiayaiku pendidikan, baju, semuanya. jadi aku berterima kasih dengan bersyukur karena mereka sudah merawatku layaknya anak mereka sendiri.

Diana dan Robert sudah kehilangan anak mereka di usia yang sangat muda. Mungkin umurnya sekitar dua belas tahun. Anak mereka meninggal karena penyakit. Saat itu Diana sangat sedih. Lalu mereka berdua memutuskan untuk mengadopsi anak karena umur mereka sudah tidak muda lagi saat kejadian itu terjadi. Lalu jadilah aku. Diangkat sebagai anak mereka.

Aku penasaran bagaimana keadaan Xavier sekarang. Aku sama sekali tidak pernah melupakannya. Dia adalah sahabatku, cinta pertamaku. Sayang sekali dia hanya menganggapku sebagai sahabat dan adik.

Beda halnya dengan Luna. Dia diangkat menjadi anak dari pasangan keluarga Landon. Bisa dibilang keluarga itu cukup kaya. Keluarga angkatku memiliki rumah sakit sedangkan keluarga angkat Luna memiliki hotel dan resort di berbagai tempat. Walaupun begitu, Luna ingin sekali menjadi dokter dan sekarang dia bekerja di rumah sakit keluargaku. Jadi aku selalu bertemu dengannya.

Awalnya kami berdua bertemu saat kuliah. Aku dan Luna sama-sama masuk jurusan kedokteran. Saat aku dan Luna bertemu untuk pertama kalinya, aku tidak bisa membendung rasa rinduku. Kami tidak peduli dengan orang-orang karena di detik itu juga kami berpelukan dan menangis bersama. Setelah itu hanyalah cerita. Kami selalu bersama. Belanja bersama. Ke club bersama. Semuanya bersama. Hanya satu yang kurang, Xavier.

Aku menghela napas. Aku melirik arloji Gucci yang melingkar manis di tangan kiriku. Astaga! Aku sudah telat! Dengan langkah cepat aku menuruni tangga dan berlari menuju ruang makan. Sesampainya di ruang makan, aku melihat Diana dan Robert sedang sarapan sambil sesekali berbicara juga Luna! Senyumku langsung mengembang melihat sahabatku berada disini. "good morning. Sorry I'm late" gumamku. Diana hanya menggeleng pelan lalu tersenyum. Robert mencium pipiku dan menyuruhku duduk. Luna hanya memutar bola matanya dan menatapku menuduh. Ada apa lagi?

"bukan Isabelle namanya kalau tidak telat" ujar Luna mengejek.

"Hei bukan salahku kalau aku tidak mendengar alarm tadi" elakku sambil meraih sepotong roti.

"lalu salah siapa?" Tanya Luna seolah itu adalah hal yang penting.

"sudah sudah" potong Diana. "habiskan makanan kalian." Aku hanya menjulurkan lidah kearah Luna lalu mulai menyantap roti dan selai cokelat dengan lahap.

Primo Amore di Knight ✔ [DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang