UP!! UP!! HOHO :3
Ternyata masih POV Isabelle hehe maaf yah, tapi chap selanjutnya beneran deh baru POVnya Xavier.
Hope u like this chapter and enjoy reading :)
Tapi sebelum baca klik bintang dulu yaaaaa ...
Vote baru baca.
Follow and promote juga boleh :D
~^~^~
"Betrayal. Just one word, but have a deep meaning in my life"
-Author-
~^~^~
Isabelle Thompson POV
Aku sedang mempelajari dokumen tentang diagnosa salah satu pasienku. Ketika suara ketukan terdengar. "masuk"
Menjadi seorang dokter bedah sangatlah menguras tenaga dan sebagai bagian Humas beban yang ada dipundakku sangatlah berat. Apalagi suatu saat aku akan menggantikan posisi Robert di rumah sakit ini. Terkadang, aku ingin sekali menyerah apalagi dengan keadaanku yang sedang mengandung dengan hormon yang bercampur aduk. Ingin sekali aku membanting semua berkas yang ada di depanku dan meninggalkan semuanya, tapi menjadi seorang dokter adalah mimpiku dan tidak ada kata menyerah bukan?
Lalu aku mendengar pintu terbuka dan Luna berjalan masuk. Aku mendongak dan melihatnya memegang sebuah majalah gossip yang sudah menjadi langganannya di waktu senggang. Aku menaikkan sebelah alis matanya dan bertanya. "ada apa Luna?"
Luna duduk di depanku dan mulai membuka majalah gossipnya. Membolak-balikkan halaman satu persatu. Sesekali berhenti untuk melihat berita yang bagus dan setelah itu membalikkan halaman lagi. Mukanya terlihat bosan, tapi aku sangat mengenal sahabatku ini. Entah apa yang disembunyikannya padaku, tapi aku berani bertaruh itu berhubungan dengan kekasihnya. Aku menghela napas saat dia tidak mengatakan apapun dan aku jadi sedikit merasa khawatir. "Luna katakan ada apa denganmu?"
"aku putus dengan Vincent"
Aku menatapnya terkejut. Really? Aku tidak menyangka Vincent mau melepaskan Luna begitu saja, kecuali jika pria itu sudah bosan dengan Luna dan mengincar wanita baru yang cantik dan kaya untuk menjadi mangsa selanjutnya. Let's see ..
"dia selingkuh Belle ... dengan wanita yang tinggal di sebelah apartementnya."
Benar. Pikirku senang. Tebakanku sangat benar. Aku sangat mengenal Vincent seperti apa. Dia adalah temanku semasa sekolah. Oke bukan teman, tapi intinya aku tahu sikap aslinya seperti apa dan bodohnya Luna selalu menutup telinga jika aku memperingatkannya. "lalu kenapa kau tidak menangis?"
Luna mengedikkan bahunya. "entahlah. Aku rasa aku memang tidak mencintainya dan menganggap hubungan ini main-main" aku tersenyum lega mendengar ucapannya. Bagaimana tidak? Pria bajingan seperti Vincent tidak perlu ditangisi ataupun di sesali.
Aku hanya bergumam tidak jelas dan bersyukur kalau Luna tidak merasa sakit hati. Aku hanya takut kalau dia merasa tersakiti dengan pria bernama Vincent itu. "jadi apa rencanamu?"
"Tidak ada" Luna diam sebentar lalu kembali berkata "aku akan terbang ke New York. Ayahmu mengirimku untuk melakukan tugas di cabang yang ada disana"
Jantungku berhenti berdetak dan berteriak. "APA?!" Lalu aku berdiri dan berjalan memutari meja. Kakiku berhenti tepat disamping Luna yang menunduk dan masih sibuk membaca majalahnya itu. "kenapa kau tidak mengatakannya padaku?" Tanyaku kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Primo Amore di Knight ✔ [DREAME]
Roman d'amourTAKEN DOWN. CERITA BISA DIBACA LENGKAP MELALUI APLIKASI DREAME. Highest ranking #7 in Secret Highest ranking #15 in Story Highest ranking #33 in Indonesia Highest ranking #52 in Romance [Previously known as The Billionaire First Love] A Wattpad Roma...