Update!! Wo-hooo
So guys be prepared for this chapter. Hope u like it :)And enjoy reading ...
Tapi vote dulu ya sebelum baca dan follow aku tentunya.
And promote too :3
~^~^~
"Selalu bersiap untuk segala kemungkinan yang terjadi"
-author-
~^~^~
Isabelle Thompson POV
Malam harinya, saat mobil Luna berhenti di salah satu bar terkenal di LA aku tidak bisa menepis perasaan aneh yang muncul di benakku. Aku punya firasat kalau malam ini akan terjadi sesuatu dan aku merasakan kalau telapak tanganku basah dengan keringat dingin. Aku punya firasat yang kuat dan itu selalu terbukti.ditambah lagi Robert ingin berbicara serius denganku besok pagi. Menambah rasa gugup yang ada di dalam hatiku.
"oh ayolah Belle ... kau terlihat seperti wanita yang belum pernah ke club malam" ujar Luna saat mesin mobil sudah mati. Aku menoleh kearahnya dan mendapatinya sedang memulas bibirnya dengan lipstick merah.
Aku hanya mengerutkan kening mendengar komentarnya.
"bukan begitu ... hanya saja aku punya firasat buruk" gumamku tidak yakin. "Kau tahu sendiri Lun, firasatku sangat kuat" Luna melirikku sekilas dari sudut matanya sebelum kembali sibuk dengan riasan wajahnya.
"tentang? Kalau yang kau maksud mengenai Robert jangan kau pikirkan. Mungkin dia hanya ingin membahas rumah sakit denganmu Belle"
"entahlah mungkin kau benar" jawabku, tapi aku tidak bisa mengenyahkan perasaan aneh dari hatiku ini.
Aku langsung menepis perasaanku dengan membuka clutch yang ada di pangkuanku dan mengeluarkan cushion powder dari dalamnya. Aku membukanya dan mulai menepuk wajahku dengan bedak tersebut. Setelah selesai touch-up aku dan Luna keluar dari mobil dan berjalan memasuki club malam yang sudah penuh.
Semoga firasatku tidak benar.
.
.
.
"berikan aku gelas itu" teriakku berusaha mengambil gelas Kristal yang dipegang Alex. Dia berusaha menghentikanku meminum bourbon yang aku pesan lima belas menit yang lalu.
"tidak! kau sudah mabuk Isabelle! Dan aku sebagai temanmu mengerti bagaimana sifatmu saat kau mabuk!" Larangnya tegas. Alex melemparkan tatapan galaknya padaku sebelum mengalihkan tatapannya pada Luke yang sibuk tertawa karena adegan kami berdua.
"oh ayolah ... hanya segelas saja" ujarku memohon. "aku belum semabuk itu hanya sedikir tipsy" atau sudah mabuk? Aku hanya terkikik geli dengan pikiranku sendiri. Lalu tanganku kembali terentang berusaha meraih gelas yang dipegang oleh Alex.
Alex memutar bola matanya. "itu yang kamu katakan lima menit yang lalu" gumamnya jengkel.
"benarkah?" tanyaku bingung. Aku menatap kesekeliling ruangan. Semua teman wanitaku pergi ke lantai dansa untuk berdansa bersama pria asing. Alex, Luke, Gideon, Rome, dan Vincent- yeah Vincent. Mereka memutuskan untuk duduk di tempat mengawasi para wanita yang sedang berdansa. Aku tidak heran kalau Vincent tidak cemburu saat Luna berdansa dengan pria lain. Aku hanya mengerutkan kening saat memikirkan pria itu. "baiklah kalau begitu-" aku berdiri dan menepuk dress hitam sepaha yang aku kenakan agar kerutannya menghilang. "-aku akan berdansa bersama yang lain" ujarku riang dan berjalan menuju lantai dansa dengan sepatu heels Louboutin yang tingginya sepuluh sentimeter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Primo Amore di Knight ✔ [DREAME]
RomanceTAKEN DOWN. CERITA BISA DIBACA LENGKAP MELALUI APLIKASI DREAME. Highest ranking #7 in Secret Highest ranking #15 in Story Highest ranking #33 in Indonesia Highest ranking #52 in Romance [Previously known as The Billionaire First Love] A Wattpad Roma...