Disclaimer : Masashi Kishimoto
A/N : OOC untuk kebutuhan cerita.....
Ruangan yang, entahlah bagaimana Kushina harus menjabarkannya? Ruangan yang sangat tidak tertata, kursi-kursi berserakan dimana-mana dan dokumen-dokumen yang entah itu penting atau tidak berserakan diatas meja panjang dan jangan lupakan sebuah lemari besar yang entah apa kegunaanya.
Ingin rasanya Kushina pergi dari ruangan yang telah membuat dirinya tidak nyaman, namun Kushina tidak bisa melakukannya. Ia telah berjanji untuk datang ke ruangan ini, ya ruang osis.
Kushina mengisi data dirinya dengan perasaan gelisah. Bagaimana tidak gelisah! Ketika seseorang yang berada di hadapanmu menatap mu dengan tatapan seperti sedang menelanjangi.
Yahiko -ketua osis- menatap Kushina dengan sorot mata yang memiliki seribu arti. Membuat gadis bersurai merah itu ingin cepat-cepat pergi dan kalau bisa ia tidak ingin berhubungan apapun lagi dengan si ketua osis.
"Yahiko-san saya telah mengisi semua datanya. Saya pamit undur diri," Kushina menyodorkan kertas putih tersebut dan secepat mungkin pergi dari ruangan ini.
Namun ketika tangannya ingin memutar kenop pintu. Satu lengan besar memegang pinggangnya dan memutarkan tubuh Kushina, hingga punggungnya merasakan sakit karena berbenturan dengan pintu, lengan kanan Kushina berada di samping tubuhnya dan satu lengan lagi sejajar dengan kepalanya.
Yahiko memenjarakan tubuh Kushina dalam kurungannya. Wajahnya mendekati wajah Kushina. Kushina yang melihat hal tersebut hanya bisa memenjamkan mata.
"Apa yang kau lakukan?" Cicit Kushina ketika merasakan terpaan nafas di wajahnya. Kushina semakin memejamkan matanya, ia takut akan apa yang selanjutnya terjadi.
Yahiko semakin memperlihatkan senyum sinis nya. Ia tidak menyangka akan semudah ini untuk menjerat mangsanya. Yahiko semakin mengikis jarak diantara mereka, hingga wajah mereka tertinggal 5 centi.
"Aku sebenarnya tidak ingin menyakiti mu," Yahiko mengucapkan dengan suara rendah. "Kau cantik, tapi kenapa. Kenapa kau malah berteman dengan Minato?!"
Kushina meringis kesakitan, lengannya dicengkram dengan sangat kuat. Tidak ada hal lain lagi yang di pikirkan Kushina selain keluar dari ruangan laknat ini.
Merasakan cengkraman nya mulai merenggang dengan cepat Kushina menyentak lengan Yahiko dan membuka pintu ruang osis dan pergi menjauh. Tidak peduli akan salam perpisahannya kepada Yahiko.
Setelah merasa jauh dari Yahiko, Kushina baru bernafas lega. Sejak tadi ia tahan nafas nya karena rasa takut.
Ketika hendak pergi ke kelas, Kushina merasakan getaran di saku rok seragamnya, dengan cepat Kushina melihat handphone nya dan ia melihat satu chatt whatshaap dari Minato yang menyuruhnya untuk pergi ke kantin.
"Huh, tenangkan dirimu Kushina," setelah mengucapkan hal tersebut Kushina pun mulai melenggangkan langkahnya menuju kantin.
....
Sedangkan di ruang osis, Yahiko masih mematung selepas kepergian Kushina. Bunyi tepuk tangan seseoranglah yang menyadarkannya.
Seorang gadis bersurai merah keluar dari tempat persembunyian nya.
Ia melangkah mendekati Yahiko. "Kau terlihat seperti sungguhan mencium nya," puji sang gadis bersurai merah tersebut.
"Cih, jangan banyak bicara. Apa kau mendapatkan potonya? Kau tahu berapa sulitnya aku untuk tidak benar-benar mencium Kushina."
Sang gadis hanya memutar mata nya bosan. Yahiko meremahkan bakatnya. "Jangan anggap aku remeh, Yahiko. Kau akan tercengang ketika melihat keributan yang aku buat, dia akan di benci oleh semua orang. Bahkan aku akan membuatnya membenci dirinya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Life and Lies [Tamat]
FanfictionKisah kita memang tidak seindah cerita Cinderella dan Pangerannya tidak juga setragis Romeo dan Juliet, namun kisah kita melebihi mereka semua karena kisah ini kita yang menuliskannya. Cast : Minato .N , Kushina .U , Fugaku dan Mikoto Uchiha Cover b...