Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : OOC, Typo,....
Minato terus berlari mencari keberadaan Kushina. 15 menit untuk mengambil bola basket saja itu waktu yang lama. Minato yakin ada sesuatu yang salah.
Minato terus mencari berkeliling sekolah, mulai dari lapangan, tempat penyimpanan alat-alat sekolah, kelas bahkan ia meminta bantuan Mikoto untuk mencari Kushina di ruang ganti baju namun hasilnya nihil Kushina tidak ada dimana-mana.
'Kushina dimana kamu?'
Cling..
Sesuatu yang menyilaukan membuat Minato harus menutup mata, karena rasa penasarannya Minato berjalan mendekati barang tersebut. Betapa terkejutnya Minato ketika mengetahui bahwa barang yang membuatnya silau tersebut adalah jepit rambut milik Kushina.
"Kushina dimana kamu?" Teriak Minato ketika mengetahui jepit rambut Kushina terjatuh di halaman belakang sekolah.
Suara dentuman keras memecahkan kesunyian halaman belakang sekolah, Minato segera berlari mencari asal dentuman tersebut.
"Apa kau merasa sesak?"
Minato berhenti ketika ia mendengar suara berat dari arah gudang. Ia tahu siapa pemilik suara tersebut tanpa berpikir dua kali Minato menendang pintu gudang.
Bukan hal yang sulit bagi Minato untuk mendobrak pintu gudang ia hanya membutuhkan tiga kali dobrakan pintu gudang pun terbuka. Tanpa menunda waktu lagi, Minato langsung memukul wajah Yahiko dengan keras sampai Yahiko terjatuh di lantai.
Brug..
Suara Kushina yang jatuh menyadarkan Minato bahwa prioritasnya sekarang adalah Kushina, dengan cepat Minato memdekati Kushina dan mulai menggendongnya.
"Aku mohon bertahanlah Kushina," Minato semakin kalap dengan keadaan Kushina apalagi setelah ia tahu bawa Kushina pingsan di pangkuannya.
Minato berlari dengan cepat. Ia bahkan tidak segan-segan untuk berteriak dan memberikan tatapan membunuh kepada siapa saja yang menghalangi jalannya.
"Shizune-san tolong Kushina!" Teriak Minato ke perawat di sekolah mereka.
"Oh astaga, apa yang sudah terjadi dengannya?" Dengan telaten Shizune memeriksa Kushina. Mulai dari denyut nadi sampai tensi darahnya. "Kita harus membawa Uzumaki-san ke Rumah Sakit secepatnya, ia harus diberikan tabung oksigen sebelum terlambat."
Minato mengacak rambutnya kasar. Ia bingung harus dengan apa mengantar Kushina ke Rumah Sakit? Tidak mungkin ia membawa Kushina dengan motornya, sedangkan mobil ambulance? Pasti datang terlambat.
"Lebih baik kau bawa Kushina dengan mobilku," ucap Fugaku yang berada di ambang pintu UKS.
Tanpa aba-aba lagi Minato langsung membawa Kushina ke mobil Fugaku. Ia menyimpan Kushina dibangku belakang dengan Mikoto dan dirinya di sisi Kushina. Sedangkan Fugaku yang menyetir mobil.
"Lebih cepat lagi Fugaku! Kau tidak ingin kita terlambat kan!" Ucap Minato ke Fugaku. Ia merasa kalap dengan keadaan Kushina sekarang.
"Sebenarnya siapa yang telah melakukan hal sejahat ini ke Shina?" cicit Mikoto sambil mengusap kepala Kushina.
"Yahiko. Dia yang melakukannya"
Semua yang berada dalam mobil itu terdiam. Yahiko, nama yang selalu membawa mimpi buruk bagi keluarga Namikaze.
....
Sedangkan di gudang tua belakang sekolah. Yahiko masih memegang rahangnya, ia merasa rahangnya bergeser karena pukulan keras dari Minato. "Sial! Namikaze itu selalu menghancurkan semua rencanaku."
Yahiko yang masih fokus terhadap rahangnya tidak menyadari ada derap langkah yang mendekatinya. Seorang perempuan berambut merah berdiri dengan angkuhnya dihadapan Yahiko.
"Harusnya kau sadar perbuatanmu itu merusak rencanamu sendiri," Ucap Sarah. Ya, perempuan berambut merah itu adalah Sarah. Dan Sarah juga yang menyebarkan poto Kushina dan Yahiko yang seperti berciuman.
Yahiko mendelik tidak suka. Ia melakukan ini semua karena sudah tidak sabar lagi untuk menghancurkan Minato. Lagipula rencana menyebarkan poto yang tidak senonoh itu agar mental Kushina down. Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan.
"Harusnya kau tau aku melakukan ini karena rencanamu gagal. Harusnya Kushina merasa terkucilkan, lalu depresi. Namun ini, dia malah bersikap biasa saja bahkan ketika murid yang lain sudah membully nya."
Sarah memutar matanya bosan. "Sudahlah aku bosan mendengar ucapanmu. Lebih baik kau obati lukamu."
....
Minato terus menatap Kushina yang berbaring di ranjang rumah sakit. Demi apapun Minato merasa menjadi manusia terjahat di dunia. Kushina, gadis itu tidak mengetahui apapun masalahnya dengan Yahiko. Namun ia malah terjerat kedalam nya.
Minato menggenggam tangan Kushina yang tidak terpasang infus. Ia harus menyelesaikan masalahnya dengan Yahiko sebelum ada korban lagi. Dengan cepat jari tangannya mengetik pesan di handphone nya.
'Temui aku di taman kota jam delapan malam.'
Bersambung~
Hai semua!! Akhirnya fic ini bisa update lagi.. Aku banyak berterimakasih atas vote dan komentarnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Life and Lies [Tamat]
FanfictionKisah kita memang tidak seindah cerita Cinderella dan Pangerannya tidak juga setragis Romeo dan Juliet, namun kisah kita melebihi mereka semua karena kisah ini kita yang menuliskannya. Cast : Minato .N , Kushina .U , Fugaku dan Mikoto Uchiha Cover b...