7

47 19 6
                                    

Beberapa hari ini Melody terlihat murung. Permasalahannya dengan abang dan adiknya juga belum selesai.

Melody bingung harus apa. Ia ingin bercerita kepada teman-temannya tetapi ia belum siap. Ditambah dengan teman-temannya yang punya masalah, Melody jadi enggan untuk bercerita kepada teman-temannya, takut mereka makin terbebani.

Melody berjalan menuju halte bus, semenjak berantem dengan abang dan adeknya Melody pergi sekolah dengan bang Raka dan pulang sekolah dengan bus.

Sebenarnya bang Raka sudah membujuk Melody untuk pulang sama Rybam tapi Melody tidak mau merepotkan Rybam.

"Huh, capek gue pulang sekolah kayak gini terus ya allah kapan penderitaan ini berakhir." Ucap Melody

"Melody ?" Ucap Rybam sambil. Memberhentikan motornya disebelah Melody.

"Lah Rybam ngapain lo disini, bukannya lo udah pulang ya dari tadi." Ucap Melody sambil menatap Rybam dengan raut wajah bingung.

"Enggak kok tadi pas mau pulang bang Raka nelfon gue. Katanya lo disuruh pulang sama gue soalnya dia takut lo kenapa-kenapa." Ucap Rybam sambil melepaskan helm nya.

"Tapi kok bang Raka gak ada nelfon gue ya? " Ucap Melody sambil mengambil hp nya didalam tas.

"Udah tapi lo gak angkat makanya dia suruh gue" Ucap Rybam.

"Eh iya gue baru liat hehe" Ucap Melody sambil menunjukkan cengirannya.

"Yaudah ayok naik ke atas motor gue, lo pulang sama gue" Ucap Rybam lalu menstater motornya.

"Jadi gue pulang sama lo? " Ucap Melody.

"Iya buruan naik Dy" Ucap Rybam.

"Kayak mana gue naik Bam motor lo gede banget susah gue mau naik apalagi gue pake motor" Ucap Melody lalu mencoba untuk naik motor Rybam.

"Udah duduk laki-laki aja kalau gak bisa duduk nyamping." Ucap Rybam santai.

"Iya bam. Huh akhirnya bisa juga." Ucap Melody.

"Lo duduk laki-laki apa nyamping Dy? " Tanya Rybam lalu memakai helm nya.

"Laki-laki, susah gue kalau nyamping takut jatuh." Ucap Melody lalu berpegangan pada bahu Rybam.

"Pegangan tu di sini bukan di bahu. Lo pikir gue kang ojek, lagian kalau lo pegang di bahu gue lo mau jatuh??." Ucap Rybam lalu mengarahkan tangan Melody yang ada dibahunya menuju ke pinggangnya.

"Ya enggak la, lo mau nyari kesempatan dalam kesempitan kan Bam? Jujur aja lo. Gamau gue pokoknya ENGGAK MAU TITIK! " Ucap Melody lalu meletakkan lagi tangannya dibahu Rybam.

"Yaudah kalau lo gak mau. Kalau jatuh jangan salahin gue ya." Ucap Rybam Lalu menjalankan motornya dengan cepat membuat Melody yang termenung kaget sambil berteriak.

"WOI RYBAM LO MAU BUNUH GUE YA." Ucap Melody sambil berteriak dan menepuk bahu Rybam dengan sangat kuat.

"Kan gue udah bilang lo gak percaya si, udah pegang aja pinggang gue." Ucap Rybam santai sambil menetralkan jalan motornya.

"iya udah ni gue pegang pinggang lo, nyerah gue ngaku kalah sama lo" Ucap Melody sambil menaruh tangannya melingkar seperti memeluk Rybam dari belakang.

"Udah, ayok kita jalannn." Ucap Rybam dengan penuh semangat.

:::::::::::::::::::
Rybam Rayanda

"Ya ampun kok gue tadi bisa ngomong gitu ya ke Melody, biasanya kan gue jadi pendiam kalau sama dia. Bego lo Bam bego tolol kalau Melody peka gimana." Ucap Rybam sambil menarik rambutnya frustasi.

Tuttuttuttuttut

Suara hp Rybam berbunyi, lalu ia mengangkatnya.

"Halo, assalamu'alaikum. Kenapa lo nelfon gue bang? " Ucap Rybam

"Wa'alaikumsalam, gue cuma mau minta tolong sama lo, lo mau gak? " Ucap bang Raka disebrang sana.

"Bisa santai aja bang kalau sama gue mah" Ucap Rybam santai.

"Sebenarnya gue mau minta tolong sama lo, buat pergi sama pulang sekolah bareng Melody soalnya gue gabisa" Ucap bang Raka.

"Kalau buat Melody mah gue selalu siap bang" Ucap Rybam dengan mata berbinar-binar.

"Lo suka sama Melody ya?." Ucap bang Raka

:::::::::::::::::
Ulululu sabar ya readers tunggu jawaban dari Rybam.

Part ini spesial sosweet sosweet nya Rybam Melody dulu.

Ini pertama kalinya aku nulis semoga kalian terhibur nyaaaaaa.

Semoga kalian terhibur ya

#JanganLupaVoteMent ya Readers

15 Juli 2017.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang