"Hah, apa bang lo ngomong apa tadi kagak dengar gue." Ucap Rybam sambil menutup rasa gugupnya.
"Udah gausah ngeles lo kayak bajaj. Gue tau lo suka sama Melody, bahkan lo sayang sama dia. Pokoknya mulai sekarang sampai seterusnya lo harus pergi dan pulang sekolah sama adek gue. Apapun yang terjadi gamau tau gue." Ucap bang Raka.
"Siap pak bos." Ucap Rybam
"Tadi giliran ditanya aja lo sok-sokan ga dengar sekarang semangat banget. Udah gue tutup dulu telfonnya assalamu'alaikum" Ucap bang Raka
"Hehehe, Wa'alaikumsalam bang" Ucap Rybam dengan cengirannya di seberang sana.
::::::::::::
Pagi hari dirumah MelodyCeklek..
Pintu kamar Melody terbuka oleh bang Raka.
"Kenapa bang, tumben masuk kamar adek ?." Tanya Melody kepada bang Raka.
"Abang cuman mau bilang adek mulai sekarang sampai seterusnya pergi sekolah sama pulangnya sama Rybam ya dek." Ucap bang Raka panjang lebar.
"Lah, kenapa bang? Abang marah sama adek? Adek ada bikin salah apa sama abang? Maafin adek bang. " Ucap Melody sambil menangis dipelukan bang Raka.
"Enggak dek, bukannya abang gak sayang sama adek, cuman kan adek gamau abang jemput pulangnya jadi abang khawatir yaudah abang suruh aja Rybam buat pulang sekolah sama kamu. Lagian abang percaya kok sama Rybam." Jelas bang Raka panjang dan lebar seraya menghapusair mata Melody.
"Terus kenapa adek bisa pergi sekolah sama Rybam juga bang? ."
Tin... Tin... Tin...
Klakson motor terdengar sampai ke kamar Melody.
"Tu, Rybam udah jemput sana pergi sekolah" Ucap bang Raka sambil mengacak-acak rambut Melody.
"Yaudah adek pergi sekolah dulu ya bang, ma." Ucap Melody setelah menyalim punggung tangan bang Raka dan mamanya.
::::::::::::::
Disekolah"Bam makasih ya udah mau kasih tumpangan ke gue." Ucap Melody seraya berjalan disamping Rybam.
"Iya sama-sama Dy. " Ucap Rybam sambil menahan tawanya.
"Lo kenapa si Bam kok kayak orang lagi nahan ketawa gitu? " Tanya Melody penuh selidik.
"Gak, gue kepikiran aja sama yang tadi pas lo naik motor gue sumpah muka lo lucu kali hahahaaaha." Ucap Rybam sambil melepas tawanya yang ia tahan sedari tadi.
"Bam sumpah lo jahat banget si. Gue malu tau." Ucap Melody dengan pipinya yang merahhhh.
Flashback On
"Naik Dy." Ucap Rybam kepada Melody agar Melody segera menaiki motornya. Namun Melody hanya diam ditempat sambil meremas tangan dirok abu-abunya."Ilah, bengong aje lu. Gece Dy nanti kita telat ." Ucap Rybam sambil melirik Melody.
"Gue gatau Bam cara naiknya. Gue takut jatuh, gue gamau duduk yg kayak kemaren lagi." Ucap Melody sambil melihat kebawah tidak berani melihat Rybam.
"Yaudah sini gue bantu." Ucap Rybam dengan nada lembut.
"Kayak mana Bam lo mau bantu gue?" Tanya Melody dengan muka yang merah.
"gampang, kayak biasa lo naik motor lainnya cuman lo harus pegang gue kenceng biar ga jatuh." Ucap Rybam.
"Serius ya lo mau bantuin gue. Tapi jangan modus awas lo kalau modus." Ucap Melody sambil melirik tajam ke arah Rybam.
"Iya santai aja, eh tunggu deh Dy muka lo kenapa si dari tadi merah mulu. Lo sakit ya?" Tanya Rybam penuh perhatian.
"Kagak gue gak kenape-nape. Udah cepetan ntar kita telat." Ucap Melody berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Aduh kenapa si ni muka gue gabisa diajak kompromi. Si Rybam juga ni polos amat jadi anak, malu gue yalord" Batin Melody
Flashback Off
"Bam udah dong ketawa nya gue malu tau." Ucap Melody dengan tidak melihat kearah Rybam. Namun Rybam tidak juga menghentikan tawanya.
"Rybam gue serius ni. Gue mau ngomong penting sama lo." Ucap Melody dengan nada keras.
"Iya iya maaf Dy. Ody mau ngomong apa sama gue? " Tanya Rybam sambil berkata lembut.
"Nanti aja ya Bam pulang sekolah, kita ngomong ditaman dekat rumah gue." Ucap Melody lalu masuk kekelas mendahului Rybam.
::::::::::::::
Hayooo, pada kepo ni pasti Melody mau ngomong apa sama Rybam. Iya kan jujur aja 😆Ditunggu aja part selanjutnya. Maafin author nya readers yg updatenya gajelas ini soalnya author jadwal nya gamenentu kadang padet banget kadang kosong *nangisbuaya
Semoga kalian terhibur ya readersss.
Maaf ya gadapat feel nya soalnya ini pertama kali aku nulis.
#JanganLupaVoteMent
19 Juli 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen FictionAku berjanji tidak akan meninggalkan Melody meski Ibuku melarangnya aku jiga tidak peduli apa kata orang tentangnya. - Rybam Rayanda Aku selalu berharap bahwa Rybam tidak akan meninggalkan ku. - Melody Riana Juli, 2017