Kerajaan Shang hidup dengan damai para pangeran sibuk bermain di tengah lapangan hijau rumput nan luas dengan diamond yang mereka miliki. Namun, hanya Viper sang ular kerajaan dan Tip sang anak kucing yang tidak bermain, mereka hanya berduduk santai sambil melihat kekuatan yang mereka keluarkan layaknya pesta kembang api.
"Hei, Tip. Kau tidak bermain dengan mereka?" Tanya Viper yang melihat seekor anak kucing yang sedang merenung di sampingnya.
"Hmm...tidak, Viper."
"Lalu kenapa? Tidak biasanya kau merenung seperti ini."
"Aku hanya merindukan mereka."
"Kau merindukan 13 ksatria itu?" Viper terus bertanya dan hanya dijawab dengan anggukan dari Tip.
"Hmm...aku juga merindukan mereka, mungkin mereka sedang sibuk bertarung disana dan tidak sempat untuk datang kesini." Seru Viper dan Tip kembali menganggukan kepala.
Tidak jauh dari Viper dan Tip yang sedang duduk manis di bawah pohon dengan tatapan ke arah lapangan luas. Para pangeran dan Diamond mereka masih bermain di tengah lapang rumput yang luas.
"Ayo, pangeran. Cepat tangkap kami!" Teriak Lizy bersemangat.
"Huft, kekuatan kalian boleh juga." Sambut CNU yang mulai mengangkat batu dengan kekuatannya dan melemparkan tepat ke diamond mereka, namun Squirra dan Foxy segera menghancurkan batu tersebut dengan kekuatan mereka.
Diamond itu kembali berlari dan para pangeran pun kembali mengejar mereka. Ducky dan Lizy beradu kekuatan, dengan air dan api mereka membuat sekumpulan kabut yang tebal. Dan dengan cepat mereka memasuki hutan untuk bersembunyi. Baro langsung meniupkan kabut tersebut dengan sekuat tenaga hingga kabut itu menghilang.
"Kemana mereka?" Ucap Jinyoung sambil mengedarkan seluruh pandangan. Hanya ribuan pohon yang bisa ia lihat.
Para pangeran terus mencari, berjalan pelan dan terus mengedarkan pandangan mereka. Mereka ingin sekali memakai kekuatan mereka, tapi jika mereka mengeluarkan kekuatan mereka disini, entah berapa hektar hutan akan rusak karena perbuatan mereka.
"Ducky~ aku bawakan makanan untukmu. Ducky~" Sandeul terus menggoda diamondnya dengan suara pelan, ia sangat yakin diamondnya akan keluar dari persembunyian jika dipancing dengan sebutan 'makanan'.
"Aish, kemana mereka?" Ujar Baro yang mulai kehabisan kesabaran dalam dirinya. Rasanya dia ingin memakai angin topan untuk menemukan mereka.
Gongchan yang selama ini tidak bersuara terus melihat kesana kemari, namun tidak mendapatkan hasil. Tapi, yang dia temukan adalah sebuah cermin.
"Hyung! Hyung! Palli!" Teriak Gongchan.
"Ada apa, Chan-- Wow, cermin." Seru Baro yang melihat cermin tepat dibelakang Gongchan dan diikuti yang lain.
"Kenapa ada cermin disini?" Tanya Jinyoung penasaran.
"Apa ini dari kerajaan Nami?" Lanjut CNU.
"Tapi tidak mungkin para putri akan meninggalkan cermin mereka disini, kau tahukan bagaimana wanita jika tidak adanya cermin." Balas Sandeul.
Semua mengangguk paham dan mata mereka tertuju pada cermin yang berdiri kokoh di tengah hutan, tatapan mereka penuh dengan tanda tanya dan kecurigaan. Namun rasa kecurigaan tersebut menghilang ketika mereka melihat pantulan mereka di cermin sambil memasang pose yang menurut mereka tampan. Tiba-tiba, pantulan mereka di dalam cermin itu mulai menyerigai dan mengeluarkan sinar. Sinar yang begitu menyilaukan membuat mereka langsung menghalangi sinar itu dengan tangan mereka.
Kelima hewan yang sedang bersembunyi langsung mendapatkan sinyal yang aneh, mereka pun langsung keluar dari persembunyian dan menemukan sinar yang amat menyilaukan hingga membuat mereka harus menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN in Wonderful Island: Mirror
FantasíaMisteriusnya sebuah cermin yang berada di tengah hutan membuat 13 orang ini harus berhadapkan dengan situasi baru, pertarungan ajaib pun terjadi lagi @Sanvia97