Jinyoung perlahan membuka matanya, ia terbangun dan melihat sekeliling. Keempat pangeran lainnya masih tertidur beralaskan tanah, suasana tampak sama namun terlihat sedikit berbeda. Dia melihat cermin besar dan mulai mengingat kejadian yang mereka alami dengan cermin tersebut. Dengan segera ia membangunkan pangeran yang lain.
"hei, bangun!" ucapnya sambil menggoyangkan badan para pangeran satu per satu.
Perlahan mereka semua membuka mata dan terbangun, mereka seperti sudah tidur selama beberapa minggu. Sama seperti yang Jinyoung, mereka melihat sekeliling.
"sudah berapa lama kita tidur di hutan?" tanya CNU.
"dimana mereka?" resah Baro yang langsung mencari para diamond.
"tunggu sebentar, ini tampak..." ujar Sandeul.
"sepi." tambah Gongchan.
"sepertinya kalian sudah sadar." suara wanita terdengar oleh para pangeran dan segera menoleh mencari asal suara tersebut.
Terlihat 2 wanita yang berdiri dihadapan mereka. 2 wanita tersebut tampak asing di mata mereka, secara hanya 6 putri yang sering mereka lihat dan tidak ada wanita lain yang mereka temui.
"siapa kalian?" tanya Jinyoung heran.
"ah, kalian sangat tampan." ujar wanita yang berpakaian merah menunjukkan ke-sexy-annya.
"aku iri mereka keluar lebih dulu." sahut wanita berpakaian hijau yang terus menatap cermin.
"keluar? Apa maksudmu?" tanya Baro yang menaikkan nada suaranya.
"hei, kalian belum jawab pertanyaanku!" kesal Jinyoung.
"baiklah baiklah, tenang dulu. Kalau kalian tidak tenang, ketampanan kalian akan hilang." ucapnya sembari mendekati mereka.
Kelima pangeran langsung berdiri dan mulai berancang-ancang, "jangan mendekat! Jika tidak akan kubakar kalian!" ancam Gongchan.
Mereka berdua pun tertawa. Jelas itu membuat para pangeran kesal sekaligus heran.
"apa yang kalian tertawakan? Kami bisa menghancurkan kalian dengan kekuatan kami!" kesal CNU yang langsung mengangkat tangannya.
Berniat ingin mengangkat beberapa batu yang ada disampingnya dan membuat bola besar, namun batu tersebut tidak bereaksi sama sekali.
"eh?" CNU terus mengangkat tangannya tetap tidak ada reaksi dari batu tersebut.
"mereka tidak mau bergerak." lanjutnya semakin heran dan terus mencoba.
Para pangeran yang mendengar hal itu langsung mencobanya juga, namun hasilnya nihil.
"apa yang kalian lakukan pada kami?" kesal Sandeul.
"kami bahkan belum melakukan apapun." ujar wanita berpakaian hijau.
"selamat datang di dunia cermin, aku Lust dan dia Envy. Jiwa kalian sudah masuk ke dunia ini." sahut wanita berpakaian merah yang bernama Lust menyambut mereka.
"apa maksudmu?" kesal Sandeul.
"apa kalian ingat, saat kalian sedang bercermin jiwa kalian sudah bertukar dengan saudara-saudara kami." jawab Lust.
"dengan kata lain, raga kalian di ambil alih oleh saudara kami dan jiwa kalian tertahan disini. Ah, andai aku bisa keluar juga." sambung Envy.
"itu berarti..." pikir Jinyoung dan dia langsung berlari.
Para pangeran yang melihat Jinyoung langsung ikut berlari menyusulnya. Mereka berlari menuju istana dan memasuki istana tersebut. Tidak ada para diamond disana, semua tampak sepi. Lalu Jinyoung melihat kaca patri yang menggambarkan ramalan 13 ksatria dan ia pun terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN in Wonderful Island: Mirror
FantasiaMisteriusnya sebuah cermin yang berada di tengah hutan membuat 13 orang ini harus berhadapkan dengan situasi baru, pertarungan ajaib pun terjadi lagi @Sanvia97