Fool

161 20 0
                                    

Hyoyeon yang hendak membuka pintu kelas, mengurungkan niatnya karena melihat dua orang di dalam yang sepertinya sedang asyik membicarakan sesuatu yang seru.

Oh damn... runtuk Hyo dalam hati. Ia paling benci situasi seperti ini.  Apakah ia harus menunggu di depan pintu kelas sampai mereka selesai bicara seperti orang bodoh yang tidak ada kerjaan, atau masuk ke dalam tanpa mempedulikan rusaknya momen mereka berdua? Tapi... Untuk opsi kedua, sepertinya tidak bisa dilakukan. Ia tidak tega karena sepertinya Yuri sangat nyaman berbicara dengan Tao.

Ini baru hari pertama astaga... Yuri-ya!  Hyo berusaha mengirimkan kode(?) ke Yuri. Namun sepertinya Yuri tidak peka.

Shit! runtuk Hyo dalam hati. Ia memutuskan untuk pergi mencari saudaranya yang lain. Namun naas, ketika ia berbalik dan belum sempat melangkah, ia sudah menabrak seorang namja. Tentu saja sakit karena dahinya membentur dada namja itu dengan lumayan keras.

"Aih... Mian," ucapnya lirih dengan kepala tertunduk. Namun yang ditabrak hanya melihatnya dengan menaikkan alis kirinya dan menatapnya heran.

"Ah.. Ternyata si cewek bandel, Kim Hyoyeon-ssi..." Hyo yang mendadak kesal seketika mendangakkan kepalanya untuk melihat namja menyebalkan yang telah seenaknya mengatai dirinya bandel.

Dan ternyata namja itu adalah Lay. Si namja yang cinta akut dengan musik, buku, dan dance.

Hyo mengurungkan niatnya untuk memaki-maki dan kemudian menghindari Lay. Break 5 menitnya bisa berakhir sia-sia kalau harus adu mulut dengan makhluk yang satu itu.

"Jutek sekali..." gumam Lay pelan sambil terus memperhatikan Hyo. Lalu membuka pintu kelas ketika ia kembali teringat tujuannya.

Dan tentu saja ia terkejut melihat Tao dan Yuri.

"Ah... Mian, tapi... Aku harus mengambil buku musikku untuk menyiapkan materi.."

~o~o~o~o~o~

Di taman belakang sekolah...

Yoona menatap pantulan dirinya di danau. Suasana taman belakang yang sunyi dengan udaranya yang sejuk benar-benar membuatnya rileks.

Ketika ia sedang asyik melihat bebek-bebek berenang di danau, tiba-tiba seekor bayi rusa yang baru bisa jalan menghampirinya.

"Heol! Di sini juga ada bayi rusa yang imut! Sekolah ini benar-benar hebat.." ucapnya sembari mengelus pelas bayi rusa bertotol putih itu.

"Jeo... Jeosongiyo, tapi rusa itu milikku," ucap seorang namja dari kejauhan. Yoona terkejut dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

Ah, ternyata teman sekelasnya, Xi Luhan.

"Kau memelihara rusa?" tanya Yoona takjub kepada Luhan yang menghampirinya.

"Aku menemukannya di hutan ketika ia nyaris mati karena perangkap pemburu yang membuatnya terluka cukup parah. Induknya mati dengan bekas tembakan tepat di sebelahnya. Aku tidak tega melihatnya," jawab Luhan sembari tersenyum tipis. "Klinik hewan terlalu jauh dari hutan. Karena akan memakan waktu untuk menunggu pertolongan dari klinik hewan, aku membawanya ke sini dan membersihkan lukanya terlebih dahulu sebelum infeksinya lebih parah," cerita namja itu tanpa diminta. "Dan bahkan setelah ia sembuh, aku belum melepaskannya ke habitat asalnya karena di sana pemburunya sangat banyak dan benar-benar kejam. Aku takut kalau rusa ini akan tertangkap lagi."

"Wah... Kau benar-benar berhati baik," ucap Yoona dengan mata berbinar. "Kau hebat sekali! Melindungi hewan langka seperti rusa ini."

"Ahaha.. Sudah sepatutnya kita begitu, kan? Ini bukan apa-apa.." Luhan terkekeh melihat ekspresi Yoona yang lebih terlihat seperti anak kecil yang polos. "Apakah kau suka rusa juga?"

Vampire and WolfWhere stories live. Discover now