??

84 11 2
                                    

Seseorang tiba-tiba membuyarkan lamunan Krystal ketika gadis itu hendak mengingat-ingat peristiwa tersebut lebih jauh.

Flashback end

"Astaga, eonni!" Krystal memekik dan refleks berbalik ke arah Seohyun dan Yuri yang secara bersamaan menepuk kedua pundaknya.

"Kau ini.. Jangan melamun di tengah lorong begitu, dong. Aku kira kamu kerasukan sesuatu," ucap Yuri sambil tertawa.

"Hampir saja kau mau menyenggol vas bunga antik eomma di sebelahmu," sahut Seohyun.

"Eh, ya ampun!" Krystal menjauh dari vas tersebut. "Maaf, hampir saja..."

Yuri dan Seohyun tertawa melihat ekspresi bersalah Krystal. Ya, gadis itu dikenal sangat dingin dan poker face. Hanya mereka bersembilan lah yang bisa membuat Krystal terlihat lebih hidup.

~o~o~o~o~

Sooyoung perlahan membuka kedua matanya. Ia menyipit sebentar, beradaptasi dengan pencahayaan dalam ruangan. Ia mengerang ketika rasa sakit kembali menjalar di sekujur tubuhnya.

Oh iya. Aku kan terluka. Batinnya. Kemudian ia melihat ke sekeliling. Ruangan berwarna putih dengan aroma obat yang menyeruak. Ia di rumah sakit.

"Sooyoung-ah! Sudah siuman rupanya.." Sunny yang baru saja masuk ke ruang rawat inapnya, berlari menghampiri dan mendekapnya. "Memang ya, kalau banyak makan, daya imunitas tubuh selalu bagus~"

"Sialan kau, eonni," umpat Sooyoung. Namun dalam hati ia berterima kasih karena eonni nya yang satu itu selalu memberikan perhatian super ke adik-adiknya.

"Yah, udah sadar. Mati sekalian kek." Yoona tiba-tiba datang dan tertawa meledek Sooyoung.

"Tuhan, Yoona mengejekku hari ini. Hamba memohon semoga hidup hamba menjadi lebih baik dari Yoona dan Yoona tidak akan mendapat jodoh seumu.."

"ANDWAE!! AKU TIDAK INGIN JOMBLO SEUMUR HIDUP!" Yoona menjerit histeris dan bergegas membekap mulut Sooyoung dengan kedua tangannya, menyebabkan hidung Sooyoung ikut tertutup sehingga ia kesulitan bernapas.

"YAK! YOONA-YA, DIA BISA MATI SUNGGUHAN!!"

Sementara Jessica, yang juga mendengar keributan tersebut, sedang bersantai di balkon, menikmati sunrise ditemani sepiring pastry dan menyesap secangkir rosemary tea dengan damai.

"Life is really simple, but we insist on making it complicated~" Gumam Jessica ketika menghirup aroma rosemary tea.

Emang dasar si es. /digampar/

Namun, baru 3 menit ia menikmati kedamaian yang berharga, Taeyeon membuka pintu balkon dengan tenaga dalam dan berteriak ekstra keras.

"BELIKAN KAMI MAKANAN! POKOKNYA JANGAN DI KANTIN RUMAH SAKIT!"

Ingin rasanya Jessica melempar piring pastry ke wajah Taeyeon saat itu juga.

~o~o~o~o~

"Hyung, bisakah kita berhenti untuk istirahat sebentar?"

Suho dan Kris melakukan pencarian wolf yang telah melukai Sooyoung semalam tanpa henti. Suho berkali-kali memohon untuk istirahat, namun Kris dengan emosinya yang berkobar, tidak ingin waktunya tersisihkan untuk istirahat.

"Aku tidak capek," ucap Kris dingin. Ia tidak menatap Suho sedetikpun, melainkan hanya fokus melihat-lihat tiap batang pohon pinus untuk menemukan tanda keberadaan wolf berupa cakaran atau darah.

"KAU TIDAK CAPEK, TAPI AKU CAPEK, HYUNG!" teriak Suho. "Astaga... Bahkan kita sudah memasuki seluruh area hutan pinus kota ini semalaman!"

Kris tidak menggubrisnya. Suho menyeka peluh keringatnya dan memutuskan untuk membalikkan badan. Ia kesal dan lelah. Pencarian seperti ini sia-sia saja. Baginya lebih baik pulang dan bergelung dalam selimut di atas kasur  king size super nyamannya.

Vampire and WolfWhere stories live. Discover now