Riana sampai didepan rumah besar dan mewahnya. Tapi ada hal yang aneh di rumahnya, hal yg tidak biasa terjadi. Riana turun dari mobil mewahnya dan berjalan pelan munuju rumahnya. Banyak orang disana, orang yang berpakaian lengkap seperti polisi dan beberapa orang yg membawa keluar barang barang mewah milik keluarganya dari dalam rumah.
'ada apa ini?' Hanya itu yang ada di pikiran riana. Dia tidak tahu sama sekali dengan apa yang terjadi. Tidak lama papa riana keluar dengan di kawal 2 orang yang berbaju lengkap tadi disusul dengan mama riana yang menangis histeris
"Papa? Pak tolong lepasin papa saya pak. Papa ini ada apa papa ? Tolong jelasin ke riana?" Riana menarik tangan papanya tanpa henti meminta kejelasan. Tapi tidak di hiraukan polisi yang terus menyeret papa riana menuju mobil. Riana langsung menghampiri mamanya yang duduk terpaku di teras dan tak henti mengeluarkan air mata dan teriakan histeris
"Mama ini ada apa mama ? Papa kenapa mama ? Kenapa barangnya dikeluarin semua? Itu ada camera hadiah dari papa kenapa dibawa juga?" Riana terus menggenggam tangan mamanya dan tidak berhenti meminta kejelasan. Butiran bening keluar dari mata indahnya secara perlahan. Mama riana pun tak mengeluarkan satu kata pun. Dua perempuan cantik ini terus menangis tanpa henti. Riana memeluk erat perempuan kesayangannya ini dan tak henti mengelurkan air mata
"Sayang.. Maafin papa kamu ya nak" dengan suara serak mama riana mengeluarkan kata itu penuh kesedihan
"Papa kenapa mama? Apa salah papa?" Riana terus memeluk erat mamanya dan tidak henti mengelarkan butiran itu dari matanya
"Ini semua hanya salah paham sayang, papa tidak bersalah" perempuan paru baya itu terus mengelus rambut lurus riana menyalurkan kehangatan untuk anaknya
"Maksudnya ma?" Riana merenggangkan pelukannya dan menatap wajah mamanya penuh pelu
"Papa di tuduh korupsi nak, ini semua salah paham. Kita taukan? papa ga mungkin ngelakuin itu. Ini pasti cobaan dari yang diatas nak. Kita harus sabar melewatkannya. Mama masih punya kamu, kamu masih punya mama" wanita itu terus mengelus lembut wajah anaknya menghapus butiran itu
"Tapi ma? Kita udah gapunya apa apa lagi. Gimana kita ngejalanin hidup?"
"Tenang nak, mama masih punya butik. Sementara kita tinggal dirumah nenek mu ya nak"
"Iya maa" riana jatuh dalam pelukan mamanya
"Ambil barang barang mu yang bisa dibawa nak, kita berangkat kerumah nenek sekarang"
"Iya ma," riana melepaskan pelukannya dan berlari mengambil barang yang bisa dibawa
---------------------
kabar tentang papa riana yang korupsi sepertinya sudah tersebar di penjuru sekolah. semua guru, teman riana, bahkan penjual kantin pun sudah tau tentang kabar tersebut. pagi ini riana datang ke sekolah dengan tampilan biasa tanpa mobil mewahnya, ia tetap berjalan santai dikoridor tanpa mempedulikan tatapan panas sekitarnya. riana tetao melemparkan senyum seolah tidak terjadi apa apa. ia masuk ke kelas dengan anggung dan tetap dengan wajah dan rambut yang indah. semua mata tertuju padanya saat itu. tetapi ia tidak peduli
"hai girlls" sapa riana kepada dua sahabatnya itu
"lo?! ariana kamelia carlotta? putri dari bara carlott kan? seorang koruptor!" cibiran yang sangat pedas dari aundry
"mendingan lo jauh dari kita deh, kita udh beda kasta. lo udah miskin" sambungan dari litta
"putri dari koruptor! lu tuh bukan anak baik baik riana"
"sorry dear, kata mama gaboleh temenan sama anak jahat"
"HAHAAHA nanti duit gue abis di gelapin sama lo"
"tapi gue kira kalian sahabat gue yang baik" riana mulai mengelurkan butiran bening dari kelopak matanya
"udah ga lagi riana"
dua gadis cantik yang jahat itu pergi meninggalkan riana yang sedang menangis terisak isak. perasaannya begitu sedih sekarang. ia sama sekali tidak menyangka semua ini akan terjadi padanya. 'apakah ini cobaan?' batinnya. dari bel masuk sekolah hingga bel pulang sekolah riana sama sekali tidak berbicara. tidak ada yang keluar ataupun masuk dari mulutnya, bahkan selama istirahat pun ia tidak kekuar kelas. gavin sangat iba melihatnya, entah apa yg terjadi pada dirinya, ia sangat peduli dengan keadaan riana sekarang. saat bel pulang pun ia berniat mengajak riana pulang dengannya. tetapi riana telah hilang entah kemana
riana berjalan sendiri keluar gebang dengan wajah penuh kesedihan. ia berhenti di depan gerbang dan menunggu angkutan umum lewat dan tiba tiba mobik mewah yang lewat didepannya melemparkan air becekan dan membasahi seluruh pakaian riana
"yatuhan, ini apalahi?"
"eh lo gapapa? ya ampun baju lo" gavin langsung melepas jaketnya dan memakaikan ke tubuh mungil riana dan memberikan anduk hijau lumut "nih, elap muka lo"
"ini kan..."
"iya, anduk dari lo cepet elap. rumah lo dimana? bareng gua yah pulangnya"
"serpong, gue tinggal bareng nenek gue sekarang"
"serpong? bagus deket rumah gue" gavin melemparkan senyum andalannya yang begitu manis dan langsung mengambil motor tiger kesayanganya "naik"
"ha?" riana masih bigung dengan apa yang terjadi denganya. 'pulang bareng gavin? omaygatt' batinya
"cepet naik, gue tinggal nih"
"ehiyaaaa, hehe"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Teen FictionCinta emang tidak harus memiliki, asalkan dia selalu ada disisi mu itu sudah cukup. entah sampai kapan gavin maarten gareth menutupi sebuah fakta yang tidak pernah terfikirkan dan entah sampai kapan ariana kamilia carlotta memperjuangkan cinta gavin...