The Feeling (8)

49.6K 3.6K 119
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Pesta berakhir lewat tengah malam. Keluarga Leandro kembali ke mansion dengan membawa sukacita.

Seperti halnya William yang melajukan mobilnya menuju apartemen Ayahnya.

"Jangan kencang-kencang William. Aku belum menikah!", ujar Autumn kesal.

"Kita akan menikah sebentar lagi", ujar William.

"Justru karena kita akan menikah sebentar lagi, William. Pelankan atau aku minta turun di sini!", pekik Autumn.

William menggeram. Di pelankannya laju mobilnya. Hening. Setelah beberapa saat justru Liam mendapati Autumn yang tertidur pulas. William mengangkat alisnya. Tangan kanannya mengusap pipi gadisnya itu lembut. Terlihat sekali gurat kelelahan di wajah gadis itu.

William membelokkan mobilnya ke arah apartemen Ayahnya. Dia menggendong Autumn memasuki apartemen melalui pintu khusus.

Dengan sedikit kerepotan, William membawa masuk Autumn dan membaringkannya di ranjang.

William menghela napasnya pelan dan mengacak rambutnya frustrasi. Bukan untuk melihat gadisnya ini tidur pulas tujuan Liam membawa dia kemari!

Liam melangkah ke arah kamar mandi dan memilih mandi di malam menjelang pagi itu.

Sampai kemudian dia merasakan lelah luarbiasa setelah selesai mandi dan terhempas begitu saja di sisi Autumn.

----------------------

"William! Bangun!", pekik Autumn mengagetkan Liam yang tengah tengkurap tertidur pulas.

Liam berbalik. Memunggungi Autumn dan menarik selimut.

Autumn memukul bahu William kencang.

William berbalik dan menarik tubuh Autumn hingga berbaring di bawahnya.

"Berhenti memukulku. Kau...masih pe...ra...wan...kalau itu yang kau takutkan", ujar Liam.

"Tapi kau telanjang!", ujar Autumn sambil menatap Liam yang...

Pletaaak!!

Liam menjitak kening Autumn keras.

"Aku mandi dan tidak punya tenaga lagi untuk memakai baju. Aku lelah", ujar Liam.

"Tapi...aku...", ujar Autumn bingung.

Hmm...daripada kau hanya kebingungan...bagaimana kalau aku membuat mu tidak bingung? ", ujar Liam.

"A...apa maksudmu?", tanya Autumn.

Liam mengusap perut Autumn lembut. Posisinya yang menindih Autumn membuatnya leluasa memandang wajah gadisnya yang pucat pasi.

"Jangan..di situ Liam...maksudku...jangan sentuh aku di situ", pekik Autumn tertahan.

"Hmm...lalu...dimana aku harus menyentuhmu?", tanya Liam.

AUTUMN RHAPSODY ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang