*
Liam terpaku. Meresapi entah apa yang di rasakan Autumn yang memeluknya dari belakang. Rasa bersalah menderanya saat menatap pergelangan tangan gadis itu yang berbekas memerah.
Hujan masih meningkahi sunyi yang tercipta antara keduanya.
Isakan jelas terdengar namun William tak ingin mengusiknya. Membiarkan raga mungil itu memeluknya erat tanpa tahu apa yang di rasakan oleh gadis itu.
"Aku harus pergi", ucap Autumn singkat. Pelukannya tangannya terurai dari perut William. Pelukan yang meninggalkan hangat di tubuh William dan aroma buah-buahan yang pasti membekas di penciuman Liam.
Terdengar langkah kaki perlahan menjauh.
"Aku akan mengirimkan baju ini secepatnya. Aku pamit. Terimakasih ", ujar Autumn tanpa menoleh.
William menghela napas pelan. Mencerna apa yang baru saja terjadi. Dan mendapati hatinya begitu kosong begitu Autumn melepaskan pelukannya.
William berbalik. Melangkah cepat ke arah Autumn dan menyambar tubuh gadis itu. Membawanya dalam gendongannya. Ringan. Hingga Liam yakin gadis ini tidak makan dengan benar.
Autumn terpekik.
"Aaaaw....apa yang kau lakukan?", tanya Autumn sambil berpegangan pada bahu William.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUTUMN RHAPSODY ( Completed )
RomansaWARNING : 21++ Naskah ini mengandung unsur sex yang dijabarkan dengan detil. Yang belum cukup umur silahkan kembali lagi lain waktu. William Edward Leandro Dingin tapi bisa menikmati hidup. Hidupnya sederhana sampai seorang gadis bernama Autumn Rhap...