07. The Girl

128 10 1
                                    

Last Love
.
.
.
Seminggu berselang semenjak kedatangan Seulgi dan Baekhyun. Tak banyak yang tahu jika kedatangan mereka ternyata menyimpan banyak rahasia yang satu sama lain pun tak saling menyadari. Mungkin awalnya tak terfikirkan. Tapi bagaimana kalau hal itu sudah terlanjur terjadi ?
Siang ini, keenam siswa yang di antaranya 4 wanita dan 2 pria ini, sedang mengikuti kelas teater.
Yeri dan Irene duduk bersila di pojok ruangan sambil membaca skrip. Sedang Joy, lebih memilih untuk mengeskpresikan tokohnya dengan dialog. Wendy pun sibuk berlatih mengingat setiap plot yang harus ia masuki. Darimana datangnya, bagaimana caranya dan lain sebagainya. Sementara Chanyeol dan Baekhyun, keduanya bernostalgia. Seakan waktu seminggu kemarin rasanya tak cukup untuk mereka.
Namun, dari semua kesibukan disini sebenarnya ada satu orang yang justru sibuk bergelut dengan imajinasinya. Dialah Irene. Meski matanya menatap skrip, seolah membaca dan memahami. Tapi sebenarnya gadis itu tak benar-benar fokus. Ia justru memikirkan hal lain. Siapa lagi kalau bukan Seulgi.
Memang selama seminggu ini dia tak berbuat hal yang membuatnya terusik, hanya saja delusinya kadang suka macam-macam. Memikirkan hal yang tidak-tidak yang lagi-lagi membuatnya tak fokus. Tapi tetap saja ia masih khawatir dengan keberadaan Seulgi. Bisa saja dia berbuat sesuatu di luar dugaannya.

"Yeri ?"

"Hm"

"Tidak jadi"

Yeri menatap sahabatnya itu sejenak. Terlihat sedikit kesal karena mungkin Irene tadi menganggu konsentrasinya.

"Bukankah sebentar lagi Joy ulangtahun ?" ucap Irene sambil menatap Joy.

"Benar juga" sambut Yeri dan ikut menatap Joy.

"Kita harus berikan dia kejutan. Aku kasihan melihatnya yang di abaikan oleh Chanyeol" lanjut Irene lalu melihat Chanyeol dan Baekhyun.

"Lebih dari itu, aku justru kasihan melihat Wendy"

Kedua alis Irene saling bertaut lalu menoleh ke Yeri.

"4 hari ini aku jarang melihat Wendy dan Kai bersama" ujar Yeri.

"Hh~kau tidak tahu mereka saja" jawab Irene sambil membuang muka.

"Kemarin aku melihat D.O dan Seulgi mengobrol di atap. Lalu tiba-tiba Kai datang, ekspresi wajah D.O langsung berubah dan dia pun pergi meninggalkan mereka berdua" jelas Yeri.

"Kau serius ? Apa yang mereka bicarakan ?"

"Menurutku tak begitu penting. Tapi yang membuatku penasaran adalah, apakah mereka dulu pernah satu sekolah. Karena aku mendengar Kai mengatakan jika ia tak mau mengingat apapun yang terjadi di gudang sekolah. Kalau bukan disini, berarti maksud Kai adalah gudang sekolah yang lain kan" jelas Yeri.

Wajahnya menunjukkan keseriusan jika ia benar-benar mendengar betul ucapan Kai waktu itu. Sedang Irene hanya bisa menutupi mimik mukanya dengan yang lain. Meski begitu, gerakan matanya tak bisa berbohong.

"Satu lagi, aku mendengar satu nama yang di sebutkan oleh D.O dan itu adalah Joo Hyeon. Siapa dia ?"

Mendadak mata Irene langsung mengarah ke tempat lain. Mungkin ia mencoba berfikir tentang siapa itu Joo Hyeon. Tapi mengapa wajahnya berubah muram ketika mendengar nama itu. Seperti ada sesuatu yang sengaja ia sembunyikan.

"Hm, entahlah. Kau tanyakan langsung saja pada D.O. Jika kau benar-benar penasaran"

Yeri sedikit cemberut mendengar ucapan Irene yang memang tak peduli dengan opininya tentang nama itu. Yeri pun membuang muka sebal kepada Irene.

Beberapa saat mereka berada dalam keheningan. Sampai akhirnya hembusan nafas kasar dan ucapan Irene menghancurkannya.

"Hh~ sebenarnya aku punya masalah yang ingin ku bagi kepada kalian. Tapi kurasa waktunya kurang tepat"

Last Love (Sequel First Love)Where stories live. Discover now