A Dream

26.7K 1.5K 75
                                    

"Fuck, yes!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fuck, yes!"

Jungkook meremas sarung tempat tidurnya dengan kencang. Kali ini ia bebas bersuara karena dorm kosong, hanya dirinya dan Taehyung yang ada.

Taehyung membenarkan posisi mereka. Ia melebarkan kaki Jungkook, berusaha mendapat akses lebih baik. Yakin bahwa ia bisa menghujamkan senjatanya lebih dalam, Taehyung kembali memulai kegiatan dosanya.

Jungkook kini menancapkan kesepuluh kukunya ke punggung Taehyung yang bermandikan keringat. "Hyung! Jangan di sana, ah— Hyung!" ringisan kini mulai keluar dari mulut Jungkook. "Hyung, hentikan," tanpa sadar setetes cairan bening jatuh dari sudut matanya.

"Akh— Hyung! Sakit!" kini Jungkook menepuk-nepuk paha bagian atas Taehyung. Ia tidak yakin dirinya bisa bertahan.

Taehyung, seolah mengabaikan Jungkook, tidak berhenti. Ia justru menghentak lebih kuat. Alasannya pun egois, "Hang in there, baby boy. I'm gonna cum."

Jungkook meronta semakin kencang ketika tangan Taehyung bermain dengan kejantanannya. Ringisannya semakin menjadi, bersamaan dengan Taehyung yang mempercepat hentakannya dan mulai menampar paha Jungkook.

"Hyung, to- tolong— Ah!" tubuh Jungkook menggelinjang bersamaan dengan Taehyung yang mengeluarkan kejantanannya dari dalam Jungkook. Untuk ketiga kalinya hari itu, Jungkook mengeluarkan cairan semennya.

"Diam, Kook. Aku harus mengingat pemandangan ini dengan baik di kepalaku," Taehyung, dengan nafas berantakan, menahan bahu Jungkook yang hendak bangkit. Lagi-lagi sebuah pernyataan egois.

Jungkook tidak punya alasan untuk menolak. Ia bahkan tak melawan ketika tangan Taehyung kembali menyentuh leher dan dadanya.

"Argh, Hyung! Kubilang hentikan!" ia mengerang ketika tangan besar Taehyung menangkup kejantanannya yang masih belum bisa diam sejak tadi.

Taehyung tertawa, benar-benar menikmati ketidakberdayaan Jungkook di hadapannya. "Baiklah, baiklah. Namun kau harus siap bermain untuk ronde keempat," Taehyung menjilat bibir bawahnya sembari mendekatkan wajahnya pada Jungkook.

Jungkook sontak mendorong Taehyung menjauh. Ia mungkin setuju, namun tidak hari ini. Taehyung kembali melumat bibir Jungkook, kali ini secara paksa. Jungkook pun lelah untuk melawan. Setidaknya satu ciuman tak akan membunuhnya.

Namun tangan Taehyung kembali menjelajah, menyentuh bagian-bagian sensitif Jungkook yang kembali merangsang lelaki itu. "Hyung, hentikan!" teriak Jungkook ketika Taehyung mulai menyentuh ujung kejantannya.

"Kook? Kau tak apa?"

Eh?

"Tenanglah, ada aku di sini. Bangun, Kook," Jungkook bisa merasakan tangan besar di pipinya. Jantungnya mendadak terpacu. Refleks ia bangkit dan memeriksa pakaiannya; lengkap. Meski tubuhnya dipenuhi keringat dan ia bisa merasakan celananya basah, Jungkook tidak melihat tanda-tanda yang menyatakan bahwa Taehyung baru selesai menidurinya.

Jungkook mengerjapkan matanya beberapa kali hingga akhirnya sadar bahwa ia bermimpi. "Mimpi..." gumamnya pelan meski suaranya masih terdengar oleh Taehyung.

Taehyung mengusap kepala lelaki kesayangannya itu. Ia kemudian menarik leher Jungkook yang masih berada di bawah selimut hitamnya, mendaratkan satu kecupan hangat di dahi Jungkook. "Selamat ulang tahun, sayangku," ujar Taehyung lembut.

"Hah?" Jungkook memiringkan kepalanya, kebiasaan khas dirinya yang sedang bingung.

Tawa renyah Taehyung memenuhi kamar Jungkook. "Hari ini satu September, Kook," Taehyung mencubit pipi Jungkook; gemas.

Jungkook tanpa sadar ikut tertawa, merasa lega. Meski tubuhnya basah, kini ia baik-baik saja, tanpa sakit seperti yang dirasakannya dalam mimpi. Baru pertama kali Jungkook merasakan kelegaan karena hal seperti ini.

"Cepat mandi dan ganti bajumu. Sejin-hyung bilang kita akan makan jajangmyeon bersama," Taehyung hendak menarik tangan Jungkook untuk bangkit dan Jungkook jelas menolaknya. Ia tidak bisa membiarkan Taehyung tahu tentang kondisinya sekarang.

Sebagai balasan atas Taehyung yang terus menariknya, Jungkook memukul dada laki-laki di depannya itu. Setelah satu pukulan, Jungkook berhenti sebentar sebelum akhirnya memukuli dada Taehyung lagi. "Jahat," ia membisikkan kata yang sama setiap tinjunya mengenai dada Taehyung.

Taehyung menerima pukulan pelan Jungkook tanpa perlawanan. Setelah Jungkook selesai, Taehyung akhirnya berjalan menuju pintu kamar, membuat Jungkook secepat mungkin berlari ke kamar mandi.

Nyaris sebelum Jungkook masuk ke kamar mandi, suara Taehyung menghentikannya, "Next time, tell me if you have an erotic dream about me, okay?"

"Tapi aku tidak—"

"Oh, tolonglah. Kau bahkan meneriaki namaku dan berkali-kali memintaku untuk berhenti, Kook," Taehyung menjilat bibirnya sembari menyeringai usil. "Sekarang cepat mandi sebelum aku bergabung denganmu di sana," jari telunjuknya menunjuk kamar mandi sembari berjalan mendekat ke arah Jungkook.

Shit.




taecup's note
heLLO! ini dosa taecup dari ig jadi mungkin banyak yang familiar :') btw aku cuma rapihin sedikit dan ga nambah banyak-banyak ya buat yang ini (anaknya sibuk, bertahan hidup susah soalnya).

mohon maklum :')

stILL! jangan lupa hari Sabtu pukul sembilan malam gmt +7, there will be new dosa taecup coming!
makasihhh!💜

dosa taecup. + kth, jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang