"H- Hyung? Kita mau kemana?" Jungkook bertanya, sedikit gugup.
Taehyung tak mengindahkannya. Kakinya terus melangkah sementara tangannya tetap menarik pergelangan tangan Jungkook menuju salah satu ruang rias.
Setelah yakin ruangan yang mereka tempati bebas dari manusia lain, Taehyung mengunci pintu ruangan itu dengan cepat. Ia meletakkan mic yang sejak tadi sudah ia pegang di sofa, perlahan berjalan mendekat pada Jungkook.
"Kau sengaja menggodaku?" Taehyung melirik Jungkook dengan tatapan yang sedikit kesal.
Jungkook menautkan alisnya, menggeleng mantap. "Tentu tidak! Hyung tahu di fanmeeting kali ini kita memang menambahkan hal baru untuk lagu Tomorrow kan?" ia membela diri.
Memang benar. Karena permintaan para fans, mereka menambahkan desahan pelan di beberapa bagian lagu Tomorrow. Itu special stage untuk mereka yang datang ke fanmeeting.
"Jadi?" Taehyung menaikkan satu alisnya seolah tidak menerima pembelaan Jungkook.
Jungkook tanpa sadar berjalan mendekat pada Taehyung, membalas laki-laki itu dengan nada bicara yang sedikit meninggi, "Aku hanya berlatih! Memangnya salah?"
Taehyung berdecak, memasang wajah tak percaya miliknya. "Kook, apa kau harus berlatih di depanku? Dengan tatapan yang selalu kau gunakan setiap kau menelanjangi dirimu?" Taehyung mulai menghapus jarak di antara mereka.
"Hyung.. Ini salah. Kita sudah rapi, sebentar lagi harus naik ke stage. Kita tidak bisa melakukannya sekarang," Jungkook menahan dada Taehyung untuk mendekat. "Aku janji setelah fanmeeting hari ini berakhir, kita akan bermain," Jungkook berusaha meyakinkan Taehyung. Ia tahu bahwa Taehyung nyaris tak mungkin dihentikan, namun tak ada salahnya mencoba.
Taehyung menggeleng, "Salahmu karena menggodaku. Lagipula masih ada empat puluh lima menit sebelum siap-siap terakhir."
Nafas Jungkook berhenti sesaat ketika tangan besar Taehyung meremas bokongnya. "Hyung, berhenti!" pekiknya.
Taehyung, seperti biasanya, tidak peduli dengan Jungkook. Ia terus melakukan apa yang diinginkannya; menyentuh setiap bagian sensitif tubuh Jungkook. Tangan Jungkook meremas pakaian Taehyung, sementara tangan Taehyung terus berkelana bersamaan dengan ciuman panas yang tiba-tiba terjadi.
Tak puas, Taehyung melempar Jungkook ke sofa. "Lepas pakaianmu," ujarnya dengan nada memerintah, tepat sebelum ia melepas pakaiannya sendiri.
Jungkook yang tidak pernah bisa melawan Taehyung pun menurut, membiarkan tubuhnya lagi-lagi tersihir oleh kata-kata Taehyung. Jika bisa jujur pun, sebenarnya Jungkook juga menginginkan ini, namun ia cukup tahu diri untuk memikirkan member lain serta banyak fans yang menunggu mereka.
"Hyung, yang lain pasti sedang mencari kita sekarang," Jungkook mencoba lagi. Namun dengan kondisi keduanya sudah tidak lagi mengenakan pakaian, Jungkook ragu sesi mereka kali ini bisa dibatalkan.
Taehyung mendorong dada Jungkook untuk berbaring di sofa, berada di atas laki-laki yang lebih muda itu. "Akh! Tunggu, tunggu!" Jungkook merasakan sesuatu bergesekan punggungnya; mic milik Taehyung. Ia lantas meletakkan benda itu di lantai sebelum Taehyung menerkamnya.
Taehyung memulai dengan meninggalkan bekas kemerahan di dada atas Jungkook. "Ah— Hyung! Jangan sampai ke leher!" Jungkook sedikit meronta ketika lidah Taehyung mulai menjilat lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
dosa taecup. + kth, jjk
Teen Fictionisinya dosa :D ;; 15 juli 2017 - 9 maret 2018, dari taecup untuk kalian