Hari itu adalah hari kelulusan Jungkook.
Meski tak mudah, Jungkook berhasil menyelesaikan studinya. Hasilnya pun cukup memuaskan untuk ukuran seseorang yang hanya masuk sekitar empat atau lima kali per semester.
"Hyung.." Jungkook menepuk lutut Taehyung yang duduk di sebelahnya. Keduanya masih berada di acara makan jjajangmyeon bersama, Jungkook yang traktir.
Taehyung mendekat untuk mendengar Jungkook lebih jelas. "Hm?" ia berbisik sembari menyentuh tangan Jungkook di bawah meja.
Jungkook menarik nafas panjang, "Aku ingin hadiahku. Sekarang."
Taehyung tersenyum kecil. Untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, lelaki miliknya itu tidak kenal sabar. "Aku keluar lebih dulu, setelah tiga menit kau bisa menyusulku. Di van saja tidak apa-apa, kan?" bisik Taehyung.
Lelaki termuda di ruangan itu tersenyum, mengangguk mantap. Matanya menatap Taehyung yang langsung meminta izin Sejin untuk kembali lebih dulu ke van.
"Oi, kenapa dia?" Jimin yang duduk di sebelah Jungkook bertanya dan mendapat senyuman sebagai jawaban. Meski semua orang di perusahaan tahu mengenai gaya berpacaran mereka yang sedikit 'bernoda', Jungkook atau pun Taehyung tak bisa terang-terangan menyatakan fakta.
Lima menit berlalu, Jungkook melakukan hal yang sama. Namun sebelum laki-laki itu pergi, Sejin menahan tangannya dan berbisik, "Mainnya hati-hati, aku tak ingin ada bekas apa pun di van."
"Siap bos!" ujar Jungkook sembari berlari pergi. Lahan parkir terbuka itu cukup sepi, hanya tersisa beberapa mobil.
Beruntung van mereka berada di bawah pohon dan jauh dari peradaban. Sebising apa pun Jungkook, kemungkinannya akan terdengar akan tetap kecil.
"Cepat, Hyung," ujar Jungkook bahkan sebelum Taehyung menutup pintu mobil van mereka dengan sempurna. Melihat jok penumpang yang sudah diturunkan dan Taehyung yang sudah bertelanjang dada, Jungkook langsung melepaskan semua pakaiannya. "Lakukan sekarang," pintanya.
Taehyung memiringkan kepalanya, tersenyum miring melihat lelaki yang sudah tak lagi berpakaian di depannya. Dengan perlahan Taehyung mengambil seragam Jungkook, meletakkannya di jok depan.
"Hyung? Aku bilang cep—"
"Siapa kau sampai bisa memerintahku?" Taehyung menaikkan satu alisnya, "Siapa yang berkuasa di antara kita?" lanjutnya.
Jungkook menelan ludahnya. Ia menginginkan Taehyung untuk memasukinya, menghancurkan tubuhnya sembari membawanya terbang dengan kenikmatan yang memabukkan. Itu sebabnya bukannya menjawab, ia justru memasang wajah menggodanya sembari menyentuh dada Taehyung yang sudah tak berpakaian.
"Jawab aku, Jeon Jungkook," suara Taehyung merendah, membuat rambut halus di tangan Jungkook berdiri.
Dengan sedikit terbata, Jungkook membuka mulutnya, mengeluarkan suara pelan yang terdengar jelas di dalam mobil pengap itu, "Hyung."
"Jawab aku dengan benar."
Jungkook memejamkan matanya, berteriak, "Hyung! Hyung yang berkuasa!"
Taehyung menggeleng, jarinya mengelus abdomen Jungkook sembari perlahan naik dan berhenti ketika tiba di leher. Yakin semua jarinya berada di posisi yang tepat, Taehyung mencekik Jungkook, membuat lelaki yang lebih muda darinya itu melempar kepalanya ke belakang.
Ini adalah sebuah hal yang jarang dilakukan Taehyunh. Namun jika bisa jujur, Jungkook menikmatinya. Koreksi, sangat menikmatinya. Perasaan bahwa dirinya berada di bawah kuasa Taehyung dan tak berdaya di genggamannya membuat Jungkook semakin tak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
dosa taecup. + kth, jjk
Teen Fictionisinya dosa :D ;; 15 juli 2017 - 9 maret 2018, dari taecup untuk kalian