TAKE 04. MENJADI DIRI SENDIRI

3K 123 11
                                    

Pagi yang cerah di depan rumah sakit Konoha membuat seseorang bermata rembulan bersemangat untuk menjalankan tugasnya dari Tsunade-sama. Hinata ditugaskan untuk menemani Naruto dalam beberapa hari kedepan.

Tsunade-sama memilih Hinata menemani Naruto bukan tanpa alasan. Alasan terpentingnya karena hanya Hinata dari sebagian ninja medis yang mempunyai Byakugan. Byakugannya diperlukan dalam mengamati sel-sel Hashirama yang di tanamkan dalam lengan Naruto.

Hinata tersenyum lembut setiap kali berpapasan dengan orang lain di koridor rumah sakit.

"Wahhh, Hinata-san sangat cantik kalau tersenyum seperti itu!" ucap seseorang.

"Selamat pagi Hime."

"Hinata-san mari kuantarkan."

Masih banyak lagi ucapan-ucapan dari orang lain , namun Hinata hanya membalasnya dengan mengangguk sedikit dan tersenyum lembut. Wajah merona Hinata sama sekali tak muncul, meskipun banyak yang memuji keanggunan Hinata, bahkan ada yang secara terang-terangan menyatakan hatinya tadi.

Namun wajah merah merona Hinata tak muncul sedikitpun, beda lagi jika pria blonde mata katak yang berbicara seperti itu, bisa di pastikan wajah Hinata akan merah padam. Mungkin saja Hinata bakal pingsan.

Sesampainya di kamar rawat Naruto, ia tak langsung masuk. Ia mengambil nafas panjang lalu mengeluarkanya perlahan.

"Lumayan untuk mengurangi grogiku, meskipun tak semua hilang." Batin Hinata.

"Kreett."

Pintu terbuka dari dalam menampakan pria dengan rambut yang masih basah menandakan ia baru saja selesai mandi.

"Ohayou Hinata." ucap Naruto  seraya tersenyum kikuk. Pasalnya ketika Naruto membuka pintu, ia langsung di hadapkan dengan wajah anggun Hinata.

"O, ,Ohayou Naruto-kun." Balas Hinata gelagapan. Lihatlah wajah putih mulus Hinata, sekarang sudah berubah merah hanya dengan bertatap muka dengan Naruto.

"Hei Hinata, Anata Daijobu ka?" tanya Naruto yang penasaran dengan sikap Hinata.

"Eh..ya ya ya, boku ha iidesu." Namun wajah Hinata semakin merah karena panggilan "Anata" dari Naruto. 

"Ah,,Souka." Jawab Naruto, Ia tak ingin ambil pusing dengan sikap Hinata.

"Um. .Ano Naruto-kun mau pergi kemana? Tanya Hinata dengan wajah lembutnya.

"Kenapa?" Naruto malah berbalik tanya pada Hinata.

"Apa kau mau ikut?" Lanjut Naruto.

"Um, jika di perbolehkan aku mau ikut, aku diperintahkan Tsunade-sama untuk menemani Naruto-kun." jawab Hinata.

"Baiklah ayoo kita ke toilet Hinata." Ucap Naruto seraya memajukan wajahnya pada wajah Hinata. Naruto sedang menggoda Hinata.

"Ehh..." Hinata terdiam beberapa saat, namun kemudian ia menggelengkan keras kepalanya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya membuat poni Hinata berayun mengikuti gelengan kepala hinata.

Naruto tersenyum melihat sikap Hinata, Ia senang jika menggoda Hinata seperti tadi. Sepertinya membuat wajah Hinata merah akan menjadi hobi baru bagi Naruto. Ia merasa nyaman bersama Hinata.

"Pukk." Tepukan kecil di kepala Hinata membuat Hinata berhenti menggelengkan kepalanya. Ia mendongak melihat Naruto. Keduanya terdiam dengan tangan Naruto masih berada di kepala Hinata.

Hinata memutuskan kontak mata dengan Naruto, ia menunduk menyembunyikan wajah merahnya. Naruto lagi-lagi tersenyum melihat sikap Hinata.

"Aku pergi sebentar." Ucap Naruto seraya mengelus lembut kepala Hinata.

KIMI WO MAMORU ( NARUHINA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang