Hatiku, bagai pohon rindang yang kian letih dimakan waktu.
menunggu kapan kah waktu yang tepat untuk rebah dan menyerah,
Namun sabarku ternyata tak cukup untuk dapatkan kasih dari langit yang tinggi!
Perlahan, satu demi satu helai daun-daun ku yang bertuliskan nama mu kemudian gugur dan menjadi abu, daun telah menyerah.
Ranting bercabang yang dahulu menggapai-gapai hatimu kini kian rapuh, lapuk dan terjatuh.
Dan tanpa kusadari,
dibawah sana ada Bumi yang setia menunggu untuk memelukku ketika aku menyerah padamu, sang langit yang angkuh.-GadisRembulan, 200717.
Pict by : @hagiardan
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan-Gadis.
PoetryJangan dibaca, ini tak penting. Tak penting seperti gadis yang kau acuhkan demi si Cantik yang memiliki segalanya, Tak penting macam uang recehan yang bunyi nya berisik. Tapi dibalik ketidak pentingan itu, selalu ada waktunya kau akan membutuhkan h...