39

93 7 0
                                    


Pria diujung Senja favoritku.

Kamu tau?

Saat pertama kali kamu mengajakku melihat senja hari itu, aku sudah membayangkan tentang skenario-skenario yang menyenangkan tentang kita. Sudah terbayang, bagaimana kamu mampu membuatku bahagia, membuatku lupa bahwa sebelum-sebelumnya aku pernah berada dibeberapa cerita yang menyakitkan, aku pernah merasa tidak lagi mau dan tidak akan pernah mau lagi mengenal bahagia dan cinta.

Saat kamu mengajakku melihat senja, detik itu pula senyum tidak pernah lagi pergi dari bibirku, ya... senyum yang kau rancang khusus untuk jadi milikku. Katamu, aku tidak boleh merasa sedih, "Jika kamu terlalu sedih, maka kamu akan lupa betapa kamu pernah bahagia." Dan sekarang, aku sedang berusaha mengingat kenangan-kenangan denganmu yang membuatku bahagia, tapi kenapa rasanya jadi sedih dan sakit sekali disini?

Pria diujung senja favoritku, dan selamanya akan begitu.

Langit jingga dengan rembulan diatasnya, pantai dengan ombak yang selalu menemaninya, aku dan kamu yang saling menggenggam satu sama lain, semuanya berpasangan, bukankah aneh bila salah satu dari yang aku sebutkan tadi pergi dan meninggalkan pasangannya?

Rasanya, sulit sekali berusaha baik-baik saja saat semuanya justru tidak baik-baik saja. Rasanya saat ini aku ingin berlari kearahmu dan menangis sejadi-jadinya, kemudian mengatakan untuk jangan pernah meninggalkan aku sendirian, karena kamu sendiri tau kan, aku benci sendirian.

Jangan biarkan aku kembali rumpang dan menamatkan cerita ini dengan akhir yang tidak bahagia, tokoh utama dalam cerita ini kamu, bagaimana mungkin kamu memilih menghilang dari cerita yang ingin aku akhiri dengan cerita bahagia?


- GadisRembuulan.

Coretan-Gadis.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang