Dihadapan mu, kemarin siang.
Aku berusaha agar tak menatap kedua mata itu.
Mata yang membuatku jatuh,
Mata yang kemudian membuat luka ini semakin menganga.
Aku pun berusaha,
Agar tak menghirup wangi parfum mu.
Yang selalu berhasil membuatku terpikat,
Lagi dan lagi.
Aku juga berusaha,
Menghalau rindu yang menggebu sejak beberapa bulan yang lalu.
Tapi pada akhirnya usaha ku sia-sia.
Selalu sia-sia.
Semuanya masuk kedalam otakku, hidung, dan kemudian,
Hati ku.
Dan pada akhirnya,
hanya air mata yang mampu menuntaskan semuanya.
-GadisRembulan; Kemarin, Mentariku pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan-Gadis.
PoetryJangan dibaca, ini tak penting. Tak penting seperti gadis yang kau acuhkan demi si Cantik yang memiliki segalanya, Tak penting macam uang recehan yang bunyi nya berisik. Tapi dibalik ketidak pentingan itu, selalu ada waktunya kau akan membutuhkan h...
