Chapter 5 : Undangan

1.8K 132 19
                                    

Makasih banget buat kalian yg udah baca dan vote cerita ini 😊.  Dan makasih juga buat yg udah komen, kalian benar-benar jadi penyemangatku. I'm so happy guys. Maaf banget aku baru bisa upload lagi.
Jangan lupa buat vote dan komen chap ini lagi yaa😉.

~***~

"Nona, tolong jangan memasang wajah seperti itu," pinta Yui. Tak tega rasanya melihat Nona-nya memandang hampa ke langit siang.

"Aku harus bagaimana lagi, Yui?" kata Lihana. "Ibu melarangku  keluar dari rumah. Tentu saja aku merasa bosan"

"Ini juga salah Nona sendiri. Mengapa anda selalu saja menghilang dan membuat kami semua cemas?" kata Izuki. "Apakah anda tidak takut jika nanti anda tersesat dan tidak bisa kembali lagi?

Lihana menjawab. "Aku juga tidak tahu, Izuki. Entah kenapa aku selalu merasa bahwa aku akan baik-baik saja. Aku merasa yakin akan ada seseorang yang menemukanku."

Izuki menatap Nona-nya dengan putus asa. "Nona, anda tidak boleh menjadikan hal itu alasan untuk menghilang tanpa kabar."

"Yang Izuki katakan itu benar, Lihana." Tiba-tiba Kyori sudah berada dibelakang mereka.

"Ibu, kenapa tiba-tiba muncul seperti itu?" kata Lihana, sedangkan kedua temannya itu menunduk hormat pada sang Nyonya Besar sebelum pergi dan membiarkan kedua Ibu dan anak itu berbicara.

"Ibu hanya ingin mengecek apakah kau menghilang tanpa kabar lagi atau tidak," jawab Kyori.

"Aku tidak akan kabur, Ibu." kata Lihana. " tapi aku sangat bosan hanya berdiam diri dirumah."

Kyori menghela nafas. "Ya, Ibu tahu. Kau dan Ayahmu sama saja." kata Kyori.

Dulu semasa muda, suaminya, Ishida Laizo memang terkenal sebagai pemuda yang menyukai kebebasan. Suaminya sangat senang berpetualang di luar daripada berdiam diri di rumah. Namun setelah menikah dengannya, perlahan-lahan Laizo mulai betah tinggal dirumah, apalagi ketika Lihana lahir. Namun tampaknya sifat itu telah berpindah pada putri mereka.

"Jika kau merasa bosan dirumah, apa kau mau ikut dengan Ibu?" tanya Kyori.

Lihana langsung terlihat bersemangat. "Aku mau Ibu! Aku ingin ikut. Ibu mau pergi kemana memangnya?"

Kyori tersenyum melihat tingkah putrinya. "Ibu akan mengunjungi istana"

"Apakah Ibu ingin bertemu dengan Ayah?" tanya Lihana.

"Tidak. Ayahmu sedang berkerja, untuk apa Ibu mengganggunya," jawab Kyori.

Lihana terlihat bingung. "Lalu untuk apa Ibu pergi ke istana?"

"Ibu baru saja menerima undangan dari sahabat Ibu yang tinggal di istana. Dia ingin bertemu dengan Ibu dan mengundang Ibu untuk datang menemuinya." jawab Kyori.

"Siapa sahabat Ibu? Mengapa beliau bisa tinggal di istana?" tanya Lihana penasaran.

Kyori tampaknya senang melihat anaknya penasaran. Bukannya menjawab, ia malah berbalik meninggalkan Lihana.

"Jika kau ingin ikut, maka bersiap-siaplah. Ibu tunggu di gerbang depan." kata Kyori meninggalkan Lihana.

"Ah Ibu tega sekali..." gumam Lihana.

[HIATUS] Bride of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang