Bab 9 : Janji

1K 56 21
                                    

Terima kasih buat semua pembaca yg sudah setia menunggu chap ini.
Maaf sekali Li nggak bisa update beberapa waktu lalu dikarenakan lagi ada proyek team yg nggak bisa ditinggal.
Li terharu banget karna ternyata ada pembaca yg menantikan kelanjutan cerita ini.
Sekali lagi Terima kasih ya 🖤

~***~

Kediaman Ishida...

Lihana memperhatikan Ibunya yang sibuk mengarahkan para pelayan untuk menata ruang tamu mereka.

"Ibu, aku rasa ini terlalu berlebihan. Ini hanya undangan minum teh biasa bukan sebuah pesta besar." kata Lihana.

Kyori menatap putrinya. "Walaupun ini hanya undangan minum teh tetapi sebagai keluarga bangsawan sudah sepatutnya kita menyambut seorang tamu dengan elegan. Apalagi tamu kita ini berasal dari keluarga Penasehat Kaisar. Bukankah Ibu sudah mengajarkanmu tentang itu?

Lihana menghela nafas. Ibunya memang merupakan seorang wanita bangsawan sejati.

Beberapa hari yang lalu, ketika Lihana menceritakan tentang pertemuannya dengan Sei dan bagaimana cara dirinya menyelinap keluar selama ini, ia kira Ibunya sama sekali tidak marah. Namun ternyata, keesokan harinya dirinya disuruh membaca buku-buku tentang tata krama seorang wanita bangsawan seharian di ruang belajar.

"Ya, Ibu. Tapi tetap saja ini terlalu berlebihan." komentar Lihana.

"Kau menyebut Ibu berlebihan, tapi kau sendiri berdandan seakan ingin berpergian saja," kata Kyori sembari menatap Lihana dari atas sampai bawah.

Wajah Lihana tiba-tiba merona. "Ini semua perbuatan Yui, Ibu. Dia yang mendandaniku tadi, katanya aku memang harus terlihat seperti ini."

Kyori tersenyum. "Tidak apa-apa. Kau tampak sangat manis hari ini. Tamu kita pasti akan sangat terpukau."

Jika tadi Lihana merasa wajahnya hangat, sekarang wajahnya terasa panas. Ia merasa malu tanpa sebab.

"I-ibu...kenapa bicara seperti itu? Mana mungkin dia terpukau." kata Lihana sambil berusaha menutupi kedua pipinya yang terasa panas.

Melihat tingkah putrinya itu membuat Kyori tertawa kecil.

Tiba-tiba Yui memasuki ruangan dengan tergesa-gesa. "Nyonya, Nona.. Tamu kita sudah datang. Izuki sedang menyambutnya di depan gerbang."

Lihana tersenyum cerah. "Benarkah? Kalau begitu aku juga akan menyambutnya di gerbang." kata gadis itu dengan semangat langsung berlari keluar.

Kyori menggelengkan kepala melihat tingkah anak gadisnya itu. 'Benar-benar mirip seperti Laizo'

Lihana berlari keluar ruangan namun langkahnya terhenti ketika Yui memanggilnya. "Nona !"

Lihana berbalik menatap Yui. "Ada apa, Yui?"

"Nona, anda jangan berlari seperti itu. Jika anda ingin menyambut tamu, anda harus melakukannya dengan lemah lembut. Bukankah kemarin kita sudah berlatih di ruang belajar?" kata Yui mengingatkan Lihana. Memang sewaktu Lihana dihukum oleh Ibunya, Yuilah yang setia menemani Nona-nya itu. Sekaligus bertugas mengawasi Nona Muda Keluarga Ishida itu.

Lihana menghela nafas pelan. "Baik...baik..aku akan berjalan dengan lemah lembut seperti seorang gadis bangsawan pada umumnya."

Gadis Ishida itu mulai berjalan dengan pelan. Senyum kecil menghiasi wajahnya. Benar-benar menawan.

Orang-orang yang melihat Lihana saat ini pasti tidak akan percaya jika gadis itu sanggup melompati tembok kediamannya.

Saat tiba di depan gerbang, Lihana melihat Izuki tengah menyambut Sei.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[HIATUS] Bride of The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang